23 November 2009

Kantor Bupati Ludes Terbakar

*Kerugian Sekitar 1 Milyar

MUSI RAWAS-Pusat perkantoran Pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Mura) di Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuklinggau Timur I dalam hal ini Kantor Bupati habis dilalap si jago merah. Kejadian yang menggegerkan tersebut terjadi Minggu (22/11) sekitar pukul 10.35 WIB di saat kondisi perkantoran sepi. Api diduga berasal dari arus pendek atau konsleting listrik AC yang berada di pojok ruangan Bupati.

Akibat kejadian itu ruangan seluruh ruang lantai dua Kantor Bupati yakni ruang Bupati, Sekretaris Daerah (Sekda), Asisten I, II, III, dan IV habis tanpa tersisa. Kerugian akibat kebakaran itu ditaksir milyaran rupiah, kemungkinan ditambah arsip-arsip penting juga ikut habis dilalap si jago merah. 

Kebakaran yang menghabiskan lantai dua Kantor Bupati itu terjadi sangat cepat dan baru diketahui setelah api membesar. Sebenarnya mobil PBK (pemadam bahaya kebakaran) milik Pemkab yang masih terbilang baru dengan ukuran yang besar sudah datang cepat. Namun mereka tidak bisa meksimal melakukan pemadaman akibat mogok. Alhasil api makin membesar dan dengan cepat membakar seluruh ruang di lantai dua yang kedap udara karena semuanya ruang AC dimana banyak terdapat barang mudah terbakar seperti sofa, meubel, meja kursi, kain gorden dan juga kertas.

Setelah api kian membesar dan menghabiskan seluruh barang yang ada di lantai dua empat unit mobil pemadam kebakaran dari Kota Lubuklinggau memadamkan api. Tak kurang dari setengah jam api berhasil dijinakan. Datangnya mobil pemadam kebakaran Lubuklinggau ini setelah ditelpon, pegawai Inspektorat, Syahpaz Ratu Prawira Negara, yang datang ke tempat kejadian pertama kali. Seterusnya menyusul Kabag Protokol, Ari Narsa dan Kabag Umum, Ali Karnizun dan beberapa pejabat serta puluhan warga. Termasuk Kapolsek Lubuklinggau Timur, AKP Yani tiba di lokasi kejadian beserta bawahannya.  

Wakil Bupati Musi Rawas, Hj Ratnawati Ibnu Amin juga terlihat di sana, kepada Musirawas Ekspres ia mengatakan belum diketahui berapa nilai kerugian. “Kita jangan dulu bicara kerugian,” tegas Wabup saat itu.

Sementara menurut saksi mata saat kejadian, Dodi Ananta, kepada Musirawas Ekspres, api pertama kali terlihat masih kecil berasal dari arah pojok ruangan bupati atau dari samping ruang Bina Praja. 

“Saya melihat mulai dari api kecil dan kemudian membesar. Saya melihatnya dari luar pagar kantor, karena berjualan durian,” kata Dodi. Diceritakan Dodi, saat api masih kecil mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Mura sudah ada di dekat api tersebut. Entah apa penyebabnya tak lama mobil pemadam kebakaran tadi didorong menjauh dari api. Karena tidak ada upaya untuk memadamkannya, api makin membesar membumbung ke atap kantor Bupati Mura.

“Sebenarnya pemadam kebakaran sudah mengetahui kalau ada api di pojok ruangan kantor bupati. Entah kenapa mobil tadi didorong menjauh dari lokasi,” jelasnya. Menurutnya begitu tidak ada yang memadamkan api, api langsung membesar membakar ruangan depan, maksudnya ruangan bina praja, seterusnya ke ruang kedua yakni ruangan Bupati dan kemudian ruangan lain. 

Begitu api membesar masyarakat langsung berdatangan melihat kejadian itu. Dan mobil pemadam kebakaran milik Pemkot Lubuklinggau secara bergantian memadamkan api.
“Untung ada mobil pemadam kebakaran yang berhasil memadamkan api,” terangnya. Api tidak sampai membakar ruang belakang tempat staf ahli Bupati, karena berhasil dipadamkamkan tim pemadam kebakaran.

Sementara itu begitu api berhasil dijinakan, beberapa mobiler diantaranya kursi yang berada di ruang tunggu serta komputer yang berada diruang Bagian Protokol, Umum, Humas langsung diangkut pegawai bersama dengan masyarakat ke luar ruangan.

Beberapa pegawai dan masyarakat yang datang secara gotong royong mengangkat peralatan yang masih bisa diselamatkan ke lapangan di depan kantor Bupati Mura. begitu juga di Bagian Humas, pegawai dimotori Muzir Hendre sdan hendri Reza Pahlefi beserta masyarakat mengelurakan arsip-arisp surat beserta komputer dan mobiler lainnya keluar ruangan setelah memecahkan kaca.

Sementara itu, setelah api padam yakni sitar pukul 12.45 WIB Bupati Musi Rawas, H Ridwan Mukti datang ke lokasi. Dengan dikawal polisi ia sempat memeriksa bagian dalam kantor yang terbakar. Namun ia tidak lama disana, kemudian langsung keluar.

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Mukhlis melalui Kasat Reskrim, AKP Jonson Nadapdap ketika dikonfirmasi wartawan mengenai kebakaran tersebut, menjelaskan berdasarkan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, sementara pihaknya menyimpulan kebakaran disebabkan konsleting listrik.

“Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi, dugaan kebakaran disebabkan konsleting listrik,” ujar Kasat Reskrim sambil menjelaskan ada sembilan saksi yang dijemput pihaknya, namun delapan orang yang sudah diperiksa dan salah satunya adalah penjual durian di depan Pemkab, Dodi Ananta.

Ditambahkannya menurut saksi-saksi, api pertama dilihat di ruangan Bina Praja dan ruangan bupati. “Awalnya api terlihat di antara ruangan bupati dan Bina Praja, hanya saja kondisinya sudah membesar. Memang di sana ada kotak saklar listrik dan di sebelahnya AC di ruangan bupati yang terbakar,” jelasnya.

Secara detailnya para saksi yang sudah diperiksa, yakni delapan orang anggota Pol PP yakni Masni Mulyadi, Agus Nurhadi, A Dinata, Virgo, Sudirman, Amirul Hamzah, Susilawati. Serta seorang saksi umum yakni Dodi. Hanya saja untuk memastikan dari mana sumber api, petugas dari Laboratorium Forensik (Labfor) Palembang akan melakukan pemeriksaan. Dijadwalkan Senin (23/11)-hari ini, red-, petugas dari Labfor akan melakukan tugasnya melakukan pemeriksaan.

“Senin, petugas dari Labfor akan melakukan pemeriksaan. Karena kami sudah melaporkan masalah ini, bahkan juga sudah dilaporkan ke Kapolda,” jelas Kasat Reskrim.

Kemudian untuk menjaga agar jangan sampai ada orang-orang tidak berkepentingan masuk ke lokasi kebakaran sehingga merusak TKP, beberapa petugas dari Polres Musi Rawas, Polres Lubuklinggau dan Pol PP disiagakan untuk melakukan penjagaan.

Bupati Musi Rawas, H Ridwan Mukti usai melihat lokasi kebakaran kepada watawan menjelaskan bahwa kejadian ini adalah musibah. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kepada Polres Lubuklinggau. 

“Tindak lanjutnya diserahkan ke Polres Lubuklinggau, apalagi sudah diinformasikan bahwa Labfor akan datang melakukan pemeriksaan,” jelas Bupati.

Mengenai kerugian yang dialami, ditambahkan Bupati sekitar Rp 1 milyar. “Perkiraan kerugian sekitar Rp 1 Milyar. Karena tidak terlalu banyak barang-barang di dalamnya,” katanya. 

Bupati juga mengungkapkan, bahwa gedung yang ditempatinya tersebut sudah tua, makanya kemungkinan saja ada kabel-kabel yang tidak lagi layak pakai. “Bangunan ini sudah tua. Nampaknya saja masih gagah dari luar, sebenernya gagah karena dicat saja, sebenarnya sudah tua,” pungkasnya.

*Tagana Sempat Ribut dengan Aparat
Sementara itu ada kejadian menarik saat kebakaran terjadi. Ada miss communication antara pasukan Tagana aparat Polres Lubuklinggau di tempat kejadian. Penyebabnya pasukan Tagana tidak diperbolehkan masuk ke lokasi atau ruangan kebakaran untuk mengambil arsip-arsip.

Ini terjadi karena sudah dipasang police line oleh pihak kepolisian. Tapi kejadian itu tidak berlarut-larut, karena Waka Polres Lubuklinggau langsung melakukan klarifikasi ke pihak Tagana.

Petugas Pol Sedikit yang Berjaga

Saat kebakaran terjadi, anggota Pol PP yang bertugas di Pos Jaga hanya beberapa orang saja, tidak seperti hari-hari biasa saat masuk kerja. Berdasarkan pantauan Musirawas Ekspres, di Pos Jaga hanya sekitar tiga hingga empat orang saja. 

Minimnya petugas ini disebabkan karena saat kebakaran bertepatan dengan hari libur, sehingga seluruh pegawai tidak ada yang masuk, hanya ada petugas shift. Setelah kebakaran berhasil dijinakan, barulah hampir seluruh anggota Pol PP berdatangan ke lokasi kebakaran dimana diantaranya tampak cemas. (ME-01/ME-07).

Mogok akibat Kehabisan Solar

ADA kejadian memalukan saat terjadinya kebakaran Kantor Bupati Mura kemarin (22/11). Tepatnya mobil Pemadam Bahaya Kebakaran (PBK) milik Pemkab Musi Rawas tidak bisa digunakan karena mogok dan ternyata penyebabnya kehabisan solar. Uniknya kejadian ini bukannya pertama kali terjadi, saat gedung Bagian Perlengkapan Setda Musi Rawas terbakar tahun lalu, PBK ini juga tidak berfungsi dengan baik.

Pantauan Musirawas Ekspres, bukan hanya satu unit PKB Mura yang tidak bisa operasional namun dua unit sekaligus, padahal keduanya masih baru yakni Nopol BG 8003 GZ dan Nopol BG 4006 GZ. Selama api mengganas mobil BG 8003 GZ parker manis di depan kantor Bagian Perlengkapan, sedangkan BG 4006 GZ di depan kantor yang terbakar.

Melihat dua unit mobil ini tidak bergerak pegawai Pemkab Mura yang berada di lokasi kejadian langsung sibuk mempertanyakan mengapa mobil tidak berfungsi. Setelah diketahui mobil itu tidak ada solar pegawai Pemkab tersebut malah diam karena malu.

Setelah Wakil Bupati, Hj Ratnawati Ibnu Amin datang barulah dibelikan solar, itupun mengetahui setelah Wabup sempat marah. Setelah Solar ada tak lama berselang mobil tadi langsung dihidupkan. Tapi sayang ketika mobil hidup api sudah berhasil dijinakan oleh PBK Kota Lubuklinggau. 

Hj Ratnawati Ibnu Amin kepada Musirawas Ekspres menjelaskan, ia mengaku geram melihat mobil pemadam kebakaran tidak bisa berfungsi karena tidak ada solar. “Kan saya sudah sering peringatan saat melakukan Sidak. Tapi ketika melakukan Sidak malah sering diartikan lain,” ucapnya geram.

Sementara itu Bupati Musi Rawas, H Ridwan Mukti menjelaskan ia akan memanggil kepala SKPD yang berkaitan dengan mobil PBK ini. Dalam pemanggilan tersebut akan dimintai penjelasan apalah protap standar PBK sudah dilaksanakan, dan juga mengapa sampai solarnya tidak ada.

“Jika berdasarkan hasil pemanggilan ternyata adanya kelalaian maka yang bersangkutan akan ditindak tegas,” pungkasnya.

Demikian juga dijelaskan Sekda Musi Rawas, H Senen Singadilaga. Menurutnya pejabat yang mengurusi PBK ini, akan dipanggil serta bakal menerima sanksi tegas, jika terbukti melakukan pelanggaran. (ME-01/ME-07)

Bupati ‘Ngantor’ di Ruang BNK

DIPASTIKAN hari ini (Senin 23/11), Bupati Musi Rawas, Sekda, Asisten I hingga IV, kemudian Bagian Humas, Protokol, Umum dan Kesra dan Staf Ahli Bupati tidak bisa ngantor dengan layak seperti biasa. Ini jelas karena ruang Bupati dan pejabat tinggi Pemkab Mura sudah gosong akibat kebakaran kemarin.

Bupati Musi Rawas, H Ridwan Mukti setelah meninjau langsung kerusakan yang terjadi, langsung memberikan intruksi, bahwa mulai Senin, ia (bupati, red) akan ngantor di kantor Wakil Bupati Musi Rawas. Sedangkan Sekda, para asisten, staf ahli dan bagian-bagian, akan menempati ruang lain untuk kantor sementara.

“Untuk ruang kerja, saya akan pindah ke Kantor Wakil Bupati, sedangkan Sekda, Asisten, staf ahli dan bagian ke ruang lain. Saya minta kepada Sekda untuk mengaturnya bagaimana penempatannya nanti,” kata Bupati yang memastikan pemerintahan tetap berjalan sebagaimana mestinya, bahkan Senin semuanya sudah ngantor seperti semula.

Mengenai kemungkinan ada berkas penting yang terbakar, bupati memastikan tidak ada. Pasalnya ia menerapkan sistem tidak ada berkas yang menumpuk di meja kerjanya. “Tidak ada berkas yang menumpuk di meja saya. Apalagi hari minggu,” jelasnya.

Sementara itu Sekda Musi Rawas Senen Singadilaga menjelaskan, masih ada ruangan lain yang bisa dimanfaatkan untuk ngantor. “Masih ada ruangan lain yang bisa dimanfaatkan untuk ngantor,” jelasnya sambil mangakatan semua berkas yang ada diruangannya hangus terbakar, hanya saja tidak ada lagi berkas penting.

Kepala Bagian Humas Setda Mura, H Rudi Irawan mengungkapkan untuk ruang sementara Bupati dan lainnya sudah ditetapkan. Penetapannya dilakukan dalam rapat yang dipimpin Sekda setelah bupati menilai kebakaran dan memerintahkan membahasnya.

“Untuk ruang kerja Bupati sementara menggunakan ruang BNK Mura yang berada di depan ruang kerja Wabup,” jelas Rudi. Sementara ruang kerja Sekda sementara menggunakan ruang yang selama ini menjadi Sekretarian UII didepan ruang Bagian Hukum. Untuk ruang Asisten menggunakan Op Room.

“Sementara Bagian Humas, Protokol dan Kesra tetap menggunakan ruang lama sebab tidak terbakar. Hanya saja menunggu proses pemeriksana pihak yang berwajib. Tapi saya kita tidak ada masalah dan tidak akan lama. Dan dipastkan besok (hari ini, red) semua berjalan normal khususnya jalannya pemerintahan tetap berjalan walaupun sedikit tersendat. Sebab semuanya sudah ditangani dengan cepat,” tegas Rudi. (ME-01/ME-02)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More