* Sektor Pemukiman dan Pertokoan Kurang Hijau
LUBUKLINGGAU-Keinginan Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau mendapat predikat sebagai kota bersih sekaligus meraih piala adipura sangat besar. Indicator ini terlihat dari Pemkot Lubuklinggau akan mengevaluasi lagi hasil dari pemantauan yang dilakukan oleh tim adipura. Evaluasi perlu dilakukan untuk menghadapi penilaian tahap II yang akan dilakukan tim adipura, Januari 2010 mendatang.
Demikian dikatakan Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Lubuklinggau, Erwin Armeidi, Jumat (20/11) lalu, kepada Musirawas Ekspres, dihalaman kantor Pemkot Lubuklinggau.
" Kita akan evaluasi hasil yang dipantau tim adipura tahap pertama, karena untuk menghadapi pemantauan tim adipura tahap II,"jelasnya.
Maksud evaluasi, dimana sektor-sektor yang dianggap kurang akan dibenahi dan dimaksimalkan lagi supaya saat pemantauan nilainya benar-benar baik.
Seperti contoh siring ada gulmanya atau tidak, ada sampah atau tidak. Misalnya banyak gulma banyak rumput pasti nilainya kecil. Kemudian WC juga kotor atau tidak, ada air atau tidak. Nah dari seluruhnya itu akan diperbaiki.
Seperti WC kalau kotor akan diperbaiki, kalau bau harus dihilangkan. Misalnya siringnya banyak gulma diperbaiki.
Sector mana saja agak lemah? Erwin mengatakan sector yang dianggap lemah yakni pemukiman, pertokoan dan drainase Siring serta tempat sampah. Untuk pemukiman kelemahannya di penghijauan, seperti penghijauan batang. "Itulah program, kawan-kawan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan menamam pohon di jalan Yos Suydarso itu bagus. Karena itulah alternatif untuk penghijauan, karena pohon itulah menyerap racun,"jelasnya.
Sementara untuk sector lain sudah lumayan bagus. Tapi jangan berbangga dahulu, walaupun sudah masuk kategori lumayan masih bisa ditingkatkan. "Sebab kalau lumayan nilainya diangka 7 bisa ditingkatkan ke angka 8,"pintanya.
Harapan kita dengan masyarakat? Erwin menjelaskan pencapaian itu kalau pemerintah saja yang berusaha tidak akan berhasil, pemukiman dengan kepeloporan lurah bisa dilakukan jumat bersih. " Masing-masing pemilik rumah bisa menanam pohon didepan rumahnya, sebab bibit di dinas tanaman pangan siap dengan dikoordinir oleh Lurah,"terangnya.
Kalau tidak ada kerjasama seperti itu, tidak mungkin DKP menanam seluruh lingggau. Makanya kerjasama masyarakat sangat diharapkan. Terutama membuang sampah kalau bisa dikotak-kotak sampah yang sudah disiapkan. Kemudian membuang sampah disungai-sungai tidak perlu lagi. Karena hal itu mengurangi nilai dalam penilaian. " Artinya kalau sector-sektor yang lemah ini dibenahi mudah-mudahan optimis meraih adipura. Karena adipura bukan bersih teduh, tapi seluruhnya dinilai,"pungkasnya. (ME-07)
0 komentar:
Posting Komentar