16 November 2009

Angdes ke Desa Pauh Tidak Bisa ‘Narik’

*Akibat Jalan Berlumpur

RAWAS ILIR- Kondisi jalan dari Kecamatan Karang Dapo hingga ke Rawas Ilir, khususnya menuju ke Desa Pauh perbatasan Musi Rawas dengan Musi Banyu Asin kondisinya memprihatinkan. Apalagi di musim penghujan, jalan menjadi berlumpur sehingga sulit dilewati. Bahkan Angkutan Pedesaan (Angdes) tidak tidak ada yang bisa narik penumpang atau beroperasi akibat tidak bisa melewati jalan tersebut.

Tidak itu saja masih ada sebagian jalan yang kondisinya masih tanah merah. Sehingga pengendara yang akan melalui jalan rusak tersebut harus berhati-hati supaya tidak tergelincir. Pantauan Musirawas Ekspres jalan di Kecamatan Karang Dapo yang sebenarnya sebagian sudah diaspal kondisinya kini sudah mulai rusak parah. Di sepanjang jalan hampir tidak ada lagi jalan mulus, dimana kini sudah dihiasi banyak lubang. Musim penghujan seperti saat ini lubang-lubang tersebut dipenuhi dengan air dan membahayakan kendaraan yang melintas. 

Begitu juga jalan dari pusat Kecamatan Rawas Ilir menuju ke Desa Pauh, kondisinya juga memperihatinkan. Bahkan untuk jalan menuju ke Desa Pauh, jika musim penghujan angkutan pedesaan (Angdes) terpaksa istirahat akibat tidak bisa melintasi jalan tersebut. Akibatnya masyarakat yang akan berpergian ke Linggau untuk belanja kebutuhan pokok terpaksa harus menunggu sampai kondisi jalan benar-benar kering.

Salah seorang warga Ahad, kepada Musirawas Ekspres, mengeluhkan kondisi jalan dari Kecamatan Karang Dapo menuju ke Desa Pauh tersebut. 

“Memang saat ini sudah dilakukan perbaikan melalui pengkoralan jalan. Tapi pengkoralan tidak cukup, sebab kalau masuk musim penghujan kondisi jalan kembali rusak,” jelasnya. Sebagai masyarakat ia meminta kepada pemerintah supaya memperhatikan betul akses jalan ini. Karena jalan tersebut merupakan akses vital transfortasi khusus mengangkut hasil bumi yang merupakan satu-satunya pendukung perekonomian masyarakat. Khususnya seperti karet dan hasil bumi lainnya.

“Terlebih lagi jalan merupakan sarana penting untuk mengangkut sembilan bahan pokok,” jelasnya. 

Diakuinya pengkoralan saja tidaklah cukup untuk menjadikan jalan menuju Rawas Ilir menjadi baik.

“Seharusnya jalan tersebut dibuat jalan beton seperti jalan dari Karang Dapo menuju ke Mandi Angin. Jika ini dilakukan maka perbaikan tidak perlu lagi karena jalan beton bisa bertahan lama dalam kondisi hujan,” tegas Ahad. 

Hal senada juga diungkapkan Riki warga Rawas Ilir. Sebagai masyarakat ia meminta kepada pemerintah supaya jalan dari Karang Dapo menuju ke Kecamatan Rawas Ilir benar-benar diperbaiki.

“Kami minta pemerintah benar-benar memikirkan nasib rakyat. Lihat saja sendiri, kalau musim penghujan kondisi jalan sangat memperihatinkan, jadi keluhan masyarakat bukan hanya mengada-ada,” ungkapnya.(ME-07)


0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More