LUBUKLINGGAU-Minggu (22/11) dua band papan atas, ST 12 dan Seila On 7 mengguncang Kota Lubuklinggau. Konser bertajuk Pesta Musik tersebut benar-benar sukses. Namun dibalik kesuksesan tersebut ada pihak yang kecewa, khususnya pihak-pihak yang biasa memanfaatkan Lapangan Sepakbola tersebut. Sebab lapangan sepakbola yang belakangan benar-benar sudah dikelola dengan baik kini rusak, mulai dari rumput lapangan hingga bagian tepi.
“Hancur. Lapangan bola hancur, harus menunggu waktu lama untuk memperbaiki dan membuatnya kembali seperti semula hingga nyaman digunakan anak-anak latihan,” kata M Romli TJ, pelatih Persimura. Sebenarnya Romli bisa memaklumi kondisi tersebut karena setiap digunakan konser Stadion Silampari yang kini menjadi bascamp Perimura pasti mengalami kerusakan. Namun disayangkannya, ada beberapa kesepakatan walaupun secara lisan tidak dijalankan pihak penyelenggara, khususnya penempatan panggung dan saat persiapan.
“Awalnya sudah ada kesepakatan lisan sewaktu mobil-mobil pengangkut ingin masuk ke lapangan untuk membuat panggung. Karena gerbang kecil maka ada pemecahannya dan mobi pengangkut alat-alat tersebut boleh masuk, tapi tidak sampai melewati lapangan sepakbola melainkan lewat tepi lapangan,” kata Romli. Kesepakatan lain panggung utama di sisi lapangan dan hanya ada tenda kecil untuk lighting di tengah lapangan.
“Kalau begini tentu bagus karena lapangan tidak akan rusak parah sebab tidak dilewati mobil berat. Tapi kenyataannya mobil dengan tonase besar itu masuk ke lapangan. Ya apa mau di katan lantai di gerbang masuk terbenam, lapangan juga jelas rusak parah. Ditambah lagi hujan dan ribuan penonton yang kumpul di lapangan tengah,” kata Romli kecewa.
Sementara itu konser tadi malam benar-benar sukses. Dua grup band tersebut sukses membisu ribuan penonton yang memadati Stadion Silampari. Konser yang dimulai pukul 19.25 WIB ini dibuka dengan penampilan enerjik dari grup band Sella On 7 yang dimonitori lima anak muda, Duta (vokal) berasal dari SMA 4, Adam (bass) dari SMA 6, Eross (gitar) dari SMA Muhammadiyah I, Sakti (gitar) dari SMA De Britto, dan Anton (drum) berasal dari SMA Bopkri I. Sekitar 12 lagu dilantunkan oleh kelima anak muda ini.
Sekitar satu jam menghibur penonton yang memadati Stadion Silampari dengan tembang tembang lawasnya seperti Shepia, Berhenti Berharap, Seberapa pantas, Terindah Yang Pernah Kumiliki. Sebelum mengakhiri penampilannya, Sheila On 7 memainkan secara utuh lagu "Kau Kini Ada", "Betapa", "Pejantan Tangguh", "Arah", "Bila Kau Tak Disampingku", "Melompat Lebih Tinggi", dan "Sebuah Kisah Klasik" yang mengakhiri pentas konser malam itu.
Penonton yang didominasi kawula muda ini selanjutnya dimanjakan lagu-lagu yang dibawakan ST 12 yang dimonitori Charlie, Pepeng serta Pepep. Penonton yang memenuhi lokasi konser langsung dimanjakan oleh tembang-tembang bernuansa cinta persembahan grup band yang berasal dari Bandung yang terdiri atas Belasan ribu penonton yang sudah memadati stadion sejak sore hari.
Penonton yang hadir langsung ikut bernyanyi saat ST 12 melantunkan lagu "Cari Pacar lagi " serta "Jatuh Cinta". ST 12 langsung membawa para penonton menuju suasana haru lewat p lantunan lagu berjudul "Saat Terakhir". Charlie sang vokalis pun terbawa larut dalam suasana haru saat membawakan lagu tersebut.
Tampak di kerumunan penonton orang nomor satu di Pengadilan Negeri Lubuklinggau, Encep Yuliadi bersama dengan kedua anaknya asyik mengikuti lantunan dari lagu yang dinyanyikan Charly.
Grup Band ST 12 membawakan lebih dari 12 lagu. Diantaranya “Saat Kau Jauh”, “Jangan Pernah Berubah”, “Saat Terakhir”, “Aku Masih Sayang Padamu”, “Kebesaranmu”, “Puspa”, “Cinta Tak Direstui”, dan diakhiri dengan lagu Ini langsung disambut loncatan para penonton yang memenuhi lokasi konser. Konser ditutup dengan persembahan lagu terakhir dari ST 12 yang berjudul "Isabela".
Teriakan histeris penonton menyambut aksi grup musik beraliran melayu tersebut. Charly yang mengenakan baju kemeja warna putih dan celana jean hitam tampil memukau dengan suaranya yang khas. Ia sesekali menyapa belasan ribu pengemarnya.
Penonton yang hampir memenuhi Stadion Silampari itu spontan ikut bernyanyi bersama sambil melambaikan tangannya. Mereka nampak terhanyut dengan lagu-lagu grup band tersebut.
Membelukdaknya jumlah penonton itu membuat mereka berdesak-desakan. Akibatnya, sejumlah penonton wanita yang berdiri tepat didepan pagar pembatas antara panggung dengan penonton meminta kepada aparat kepolisian yang berjaga di pagar tersebut agar mengeluarkan mereka dari kerumunan penonton.
Marni (25) warga Lubuk Aman kepada Musirawas Ekspres pulang dari menonton konser tersebut mengatakan mengaku puas dengan konser musik ST 12 dan Seila On 7. Apalagi, grup itu tampil habis-habisan, Sejumlah lagu yang menjadi idolanya juga ditembangkan.
Sementara itu di luar stadion tampak petugas Sat Lantas Polres Lubuklinggau sibuk mengatur lalu lintas. Petugas kewalahan dengan banyaknya kendaraan menuju ke Stadion, dari mulai simpang Lapter hingga depan Stadion dipenuhi pengendara yang ingin memarkirkan sepeda motornya guna menonton konser tersebut. Kemudian di pintu masuk Stadion tampak penonton yang antri masuk satu persatu kedalam stadion.
Pantauan Musirawas Ekspres sepulang dari konser tersebut, salah seorang penonton menangis karena dompet miliknya yang berisikan STNK, SIM, KTP dan uang Rp 260 ribu raib dibawa kabur oleh orang yang tidak dikenalnya.(ME-05)
0 komentar:
Posting Komentar