*Korbannya Disembelih
JAYALOKA-Petugas gabungan Polres Musi Rawas dan Polsek Jayaloka, terpaksa menembak Bambang alias Ando (27) warga Tran Bansos Desa Pelawe Kecamatan BTS Ulu. Pasalnya tersangka melarikan diri ketika diminta menunjukkan rumah anggota komplotannya, Sabtu (21/11) dinihari.
Tersangka meninggal dunia saat menjalani perawatan di Puskesmas Ngestiboga, tepatnya sekitar pukul 06.00 WIB. Bambang meninggal dunia diperkirakan karena kehabisan darah, akibat luka tembak pada kaki kirinya.
Kapolres Musi Rawas AKBP Herry Nixon’s melalui Kasat Reskrim AKP Rully Pardede dan Kapolsek Jayaloka Iptu Abudani ketika dikonfirmasi Musirawas Ekspres mengakui adanya penangkapan tersebut. Menurutnya jenasah tersangka sudah diserahkan kepada keluarganya, untuk dikebumikan.
Tindakan tegas terhadap tersangka ini dikatakan Kapolsek, terpaksa dilakukan karena tersangka sudah berkali-kali berhasil meloloskan diri, kendati sudah berhasil ditangkap. “Dahulu dia berhasil meloloskan diri, padahal sudah pernah ditangkap,” jelasnya. Makanya ketika tersangka melarikan diri, pihaknya langsung melakukan tindakan tegas
Kronologisnya, awalnya petugas gabungan dipimpin Kapolsek Jayaloka, Kanit Pidum Polres Mura Ipda Dedy Purma Jaya dan Kanit Reskrim Polsek Jayaloka Brgipol Rohman, mendapatkan informasi tersangka berada kediaman istri mudanya. Tepatnya di Kelurahan Dempo Kecamatan Lubuklinggau Timur I, atau di belakang Mapolres Lubuklinggau.
Jumat (20/11) sekitar pukul 22.00 WIB petugas berhasil meringkus tersangka. Ia kemudian langsung diangkut ke Polres Mura, selanjutnya untuk pengembangan dibawa ke Jayaloka. “Saat kami minta menunjukkan kediaman rekannya, dia kembali melarikan diri. Makanya kali ini kami tindak tegas,” katanya.
Tersangka dilumpuhkan pada kaki kirinya, dinihari itu juga langsung dilarikan ke Puskesmas Ngestiboga. Setelah menjalani rawat inap di sana, sekitar pukul 06.00 WIB, tersangka meninggal dunia.
Ditambahkan Kapolsek, tersangka terlibat beberapa kasus perampokan dan pencurian di wilayah hukum Polsek Jayaloka. Salah satunya perampokan disertai pembunuhan terhadap Wayan Subagia, warga Desa Ciptodadi Kecamatan Sukakarya, 13 November 2007 lalu.
Tersangka awalnya ketahuan oleh korban mencuri sepeda motornya, saat korban sedang mencari rumput. Karena itulah dengan sadisnya tersangka menyembelih korban hingga tewas di tempat. “Dalam kejadian di Ciptodadi korbannya disembelih,” jelas Kapolsek.
Selain itu ditambahkan Abudani, tersangka juga terlibat pencurian kabel pertamina, pencurian sapi, gamelan dan lain-lain. Bahkan di daerah BTS Ulu, juga ada laporan melakukan pencurian karet.
Tersangka Hendak Benuh Orangtuanya
Uniknya tewasnya tersangka oleh petugas, ternyata tidak diratapi orang tuanya. Pasalnya orang tuanya mengaku sudah tidak bisa lagi menyadarkan korban. Apalagi orang tuanya pernah hendak diancam hendak dibunuh.
“Orang tuanya pernah membuat surat pernyataan, tidak akan menuntut jika anaknya ditindak tegas. Pasalnya dia sendiri pernah hendak dibunuh. Makanya ketika kami panggil untuk penyerahan jenasah, orang tuanya justru berterima kasih dengan alasan dia tidak bisa lagi membinanya,” pungkas Kapolsek. (ME-01)
0 komentar:
Posting Komentar