14 November 2009

KWT Mendapat Pembinaan Panganan Lokal

MUSI RAWAS-Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Rawas (Mura) pada tahun ini akan melakukan pembinaan kepada 45 Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam pengelolaan Pangan Lokal. Pembinaan ini dimaksudkan untuk pemberdayaan ibu rumah tangga untuk penambahan pendapatan.
"Pembinaan kelompok wanita tani pangan lokal sebagai pemberdayaan istri petani agar dapat mengolah bahan pangan lokal sebagai komuditas yang dapat dijual dipasaran, sehingga nantinya memberikan pendapatan tambahan keluarga," kata Kepala Seksi Kewaspadaan Pangan dan Gizi pada KantorKetahanan Pangan Kabupaten Musi Rawas, Edi Junaidi, Kamis (12/11).
Dikatakannya, program pembinaan KWT pangan lokal tersebut bertujuan agar kalangan ini memiliki pengetahuan sehingga dapat meningkatkan pengolahan hasil produksi pangan lokal. Dimana program yang akan dilaksanakan mulai pertengahan November 2009 ini, pada tahap pertama ini akan dilaksanakan pada 3 kecamatan yakni, Desa Selangit, Kecamatan Selangit, Desa Air Satan, Kecamatan Muara Beliti dan Desa L Kalibening, Kecamatan Tugumulyo.
Untuk saat ini beberapa KWT yang ada didaerah itu mulai memasarkan produknya di beberapa swalayan yang ada di Kota Lubuklinggau dan beberapa kecamatan di Kabupaten Musi Rawas. Produk rumah tangga tersebut dihasilkan oleh KWT yang ada di Kecamatan Tugumulyo antara lain KWT Desa G1 Mataram, KWT Desa L Kalibening dengan jenis produksi makanan ringan kelanting, keripik melinjo dan keripik ubi mapun keripik pisang.
Sementara itu Fendi Affandi, Kepala Seksi Ketahanan Pangan pada dinas yang sama menambahkan, untuk mendukung program pembinaan KWT pangan lokal dinas terkait juga akan memberikan bantuan peralatan dan bahan baku industri. Sehingga usaha ini nantinya dapat berjalan, karena didukung oleh sarana dan prasarana pendukung usaha.
Peralatan yang diberikan kepada KWT yang ada di daerah itu antara lain, mesin parut kelapa, mesin press melinjo dan beberapa peralatan lainnya. Sedangkan bahan baku untuk industri diberikan dalam bentuk bantuan bibit, seperti bibit melinjo, bibit sukun, bibit pisang serta bibit lainnya yang sifatnya bahan non gandum.
"Nantinya kita akan memanfaatkan lahan yang dimiliki dasa wisma yang ada dimasing-masing dinas, supaya dapat dimanfaatkan untuk tanaman penyuplai bahan baku industri seperti ubi kayu, melinjo, pisang. Sehingga produksi nantinya tidak terkendala bahan baku," katanya.
Ditambahkan Fendy, untuk tahap pengepakan maupun pembuatan label produksi nantinya pihak Badan Ketahanan Pangan akan melakukan koordinasi dengan dinas terkait lainnya agar dapat membantu usaha yang dilakukan oleh KWT yang ada didaerah itu, seperti pembuatan ijin industri, ijin kesehatan dan perijinan lainnya. (ME-06)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More