13 November 2009

3 Siswa Terjaring Razia Pol PP

* 7 Lainnya Melarikan Diri

LUBUKINGGAU-Sedikitnya ada 3 siswa ditangkap Pol PP Kota Lubuklinggau saat berada di Obyek Wisata Watervang Kecamatan Lubuklinggau Timur I. Ketiganya ditangkap Pol PP karena keluyuran saat jam belajar sedang berlangsung.

Penangkapan ketiga siswa tersebut tidaklah mudah, karena anggota Pol PP harus berjibaku saling kejar dengan siswa yang hendak melarikan diri tersebut. Dari 10 siswa yang kedapatan sedang nongkrong tersebut tiga diantarannya berhasil ditangkap sedangkan 7 lainnya berhasil melarikan diri. Tiga pelajar yang diamankan tersebut yakni Chandra Syaputra siswa kelas VIII. I SMP Negeri 5 Lubuklinggau, Heriansyah siswa kelas I. SMK N 3 terakhir Sukma Fitrianti siswi kelas VIII.3 SMP Negeri 2 Lubuklinggau.  

Kepala Kantor Pol PP Kota Lubuklinggau, Alha Warizmi, ketika dikonfirmasi Musirawas Ekspres, Kamis (12/11) mengakui bahwa anggotanya sudah menangkap tiga pelajar dari sepuluh pelajar yang sedang nongkrong di obyek wisata Watervang.

Selain ketiga pelajar tersebut anggota pol PP juga menemukan barang bukti berupa tiga tas yang yang tidak sempat di bawa oleh pelajar yang melarikan diri karena ketakutan.

" Benar, Candra Syaputra siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 5, Heriyansyah siswa kelas I SMK Negeri 3, dan Sukma fitriyanti siswi kelas VIII.3 SMAN 2 berhasil ditangkap,"jelasnya.

Dikatakannya mengenai ketiga siswa yang terjaring razia itu, Pol PP akan memanggil guru dari masing masing-siswa. "Kita akan memanggil guru mereka masing-masing untuk memberitahu bahwa siswanya terjaring razia,"kata Alha.

Dan selanjutnya masalah dengan orang tua murid akan diserahkan kepada guru yang bersangakutan. Kendati siswa tersebut terkena razia, pihaknya masih memberikan toleransi atau tegoran dan belum melakukan tindakan yang keras karena masih dalam tahap sosialisasi hingga senin (16/11) mendatang. 

" Razia tidak hanya dilakukan di obyek wisata saja, tapi tempat-tempat hiburan seperti play station (PS), bilyar. Pun juga terhadap PNS yang keluyuran,"tegasnya.

Terpisah Walikota lubuklinggau Riduan Effendi menyesalkan adanya siswa yang terjaring razia saat jam pelajaran sedang berlangsung. " Seharusnya tidak terjadi hal-hal buruk seperti ini, sebagai guru harus bisa memberi contoh yang baik kepada siswa. Dan hendaknya pihak sekolah melakukan pertemuan per triwulan dengan orang tua murid mengenai perkembangan anak-anaknya. sehingga baik guru maupun orang tua bisa mengontrol sejauh mana perkembangan anaknya,"pintanya. 

Masih kata Riduan sebagai antisipasi pihaknya akan membuat kartu izin keluar pada setiap instansi sehingga siapapun baik PNS atau pelajar yang keluar akan ada bukti, hal ini demi kedisiplinan.

Sementara Sukma Fitriansyah yang terjaring razia mengatakan alasan tidak masuk sekolah karena suntuk ada masalah keluarga. " Saya lagi suntuk jadi males sekolah," katanya.  

Berbeda dikatakan Candra bahwasanya ia tidak sekolah karena belum mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) PPKn. " Saya takut sekolah karena takut dihukum guru sebab belum mengerjakan PR. Daripada dihukum lebih baik bolos saja,"terangnya.(CW-01)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More