04 Januari 2010

Tanaman Palawija Warga Translok Hancur

*Empat Kecamatan Dilanda Banjir
MUSI RAWAS-Awal 2010 ini, musim banjir kembali melanda beberapa wilayah Kabupaten Mura. Tingginya intensitas hujan sejak satu bulan terakhir menyebabkan meluapnya beberapa sungai besar yang mengakibatkan beberapa desa di Kecamatan Rawas Ilir, Muara Lakitan, Muara Kelingi dan Karang Dapo terendam.

Informasi yang didapatkan Musirawas Ekspres melalui Kades Mandi Angin, Beringin Makmur 1 dan 2, Kelurahan Bingin Teluk, Kades Pauh dan Pauh 1, ketinggian airnya sudah mencapai 20 hingga 60 cm.
“Daerah rendaman akibat luapan sungai Rawas ini terjadi di Translok Pauh dimana ketinggian air mencapai 1 meter lebih, namun sejauh ini belum ada korban jiwa,” kata Kepala Dinas Sosial, Hj Maimunah, Minggu (3/1).

Dilanjutkanya, kejadian yang cukup parah terjadi di Desa Belani yang merendam puluhan rumah. Namun kemarin (3/1) sudah mulai surut. Atas kondisi tersebut kepala desa maupun pihak kecamatan terus memantau perkembangan debit air. Banjir ini juga melanda sentra pertanian yang diantaranya merendam areal persawahan yanng memang merupakan sawah tadan hujan dan merusak perkebunan sayur rakyat dan juga areal perkebunan lainnya. Terkhusus tanaman palawija dan sayur-sayuran milik warga Translok di Pauh.

Menurut Maimunah, mengenai bantuan bencana alam pihaknya masih menunggu permintaan pihak kecamatan. Sebab banjir tahunan yang sering dialami masyarakat terutama warga yang tinggal di sepanjang daerah aliran Sungai Musi dan Rawas serta Sungai Lakitan ini merupakan bencana yang bisa dikatakan rutin atau biasa.

Sementara itu Kepala Bagian Humas Setda Mura, H Rudi Irawan melalui Kasubbag Pemberitaan, Hendri Reza Pahlevi mengatakan dari laporan bencana banjir yang mereka terima sudah langsung diteruskan kepada pihak terkait dalam hal ini Dinas Sosial agar dapat sesegera mungkin ditanggulangi. Terlebih langkah antisipatif terhadap bencana banjir yang lebih besar lagi.

“Saat ini informasi yang masuk, banjir yang melanda beberapa kecamatan belum menimbulkan korban jiwa dan hanya kantor Kades yang diperkirakan rusak,” katanya.
Menurut Diman, warga Desa Mandi Angin, banjir yang terjadi sejak dua hari ini sudah merendam puluhan hektar sawah serta kebun sayur warga dan juga menghanyutkan tiga ekor kambing milik warga.

“Banjir di desan kami tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya saja saat ini jalan desa masih tergenang air dan perlahan mulai surut,” pungkasnya.

Sementara itu tingginya curah hujan sejak akhir tahun 2009 mulai meningkatkan debit air di Sungai Musi menyebabkan banjir di Kelurahan Kelingi Kecamatan Muara Kelingi.

“Air mulai naik sejak sore Jumat (1/1) yang mulai merendam RT 1 hingga RT 5 mencapai kedalaman 50 cm,” kata Suhaimi, Warga Kelurahan Kelingi, Sabtu, (2/1).

Naiknya air Sungai Musi yang terjadi akhir- akhir karena hujan di hulu sehingga debit air mulai meningkat, meluap dan merendam desa di sepanjang daerah aliran Sungai Musi. Dilanjutkan Suhaimi, untuk banjir kali ini diluar prediksi masyarakat karena biasanya Sungai Musi mulai meningkat debit airnya pada Februari namun kali ini awal Januari mulai naik.

Namun karena banjir yang terjadi di Sungai Musi ini setiap tahun terjadi masyarakat tidak begitu khawatir dengan adanya banjir kiriman ini dan mereka sudah mengantisifasinya dengan menyimpan perabotan rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi.

Sementara itu Tarnadi (34) warga Rt I Kelurahan Muara Kelingi mengakui sejak sore mereka sudah melihat adanya peningkatan debit air yang sudah mencapai bibir sungai. Makanya masyarakat sudah waspada dengan mengungsikan anak-anak dan probotan rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi.

“Saat air mulai naik warga sudah mengantisifasinya karena banjir yang terjadi bukan hal yang luar biasa bagi masyarakat di sepanjang aliran Sungai Musi,” katanya.
Sementara itu Camat Muara kelingi, Musadik Nanguning menuturkan saat ini memang debit air Sungai Musi sudah meningkat, namun belum membahayakan penduduk di sepanjang daerah aliran Sungai Musi.

“Saat ini baru Keluarahan Muara Kelingi yang mulai terendam hingga mencapai 50 Cm namun pada siang harinya sudah mengalami penyurutan hingga 30 cm,” katanya.
Dilanjutkan Musadik sejak memasuki musim hujan pihaknya sudah memberitahukan kepada perangkat desa di sepanjang aliran Sungai Musi untuk waspada. Sejak awal Desember 2009 lalu pihaknya juga sudah mensiagakan Tim Tagana Kecamatan Muara Kelingi. Seandaianya terjadi banjir besar Tim ini dapat siaga dan segera memberikan bantuan.

Selain itu juga menurut Musadik setiap desa juga sudah ada Posko baik dalam pemantauan debit air Sungai Musi maupun antisipasi apabila adanya banjir secara tiba tiba.(ME-06)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More