23 Januari 2010

Suku KAT Butuh Perhatian Pemerintah

Kebutuhan Suku KAT Sungai Teras
1. Sekolah
2. Masjid atau Musholah
3. Sarana mandi cuci kakus (MCK)
4. Tenaga penyuluh agama (Ustadz)
5. Tenaga pengajar (guru)
6. Bantuan usaha kolam perikanan
7. Peralatan peribadatan dan untuk pengurusan mayat

MUSI RAWAS-Suku Komunitas Adat Terpencil (KAT) Sungai Teras Desa Harapan Makmur Kecamatan Muara Lakitan, terus meminta perhatian dari pemerintah terkait keberlangsungan kehidupan mereka.

"Saat ini kehidupan suku KAT Sungai Teras sudah mengalami kemajuan, kendati sarana dan prasarana yang dimiliki daerah itu masih minim terutama untuk sarana pendidikan, sarana peribadatan serta sarana umum lainnya," kata Pembina Suku KAT Sungai Teras, Sudirman, Jumat, (22/1). Ia mengatakan, suku KAT Sungai Teras saat ini berjumlah 32 kepala keluarga (KK) atau 153 jiwa. Keberadaannya sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan berdiam di sekitar Sungai Teras dengan pola kehidupan berkelompok-kelompok dan berpindah-pindah, dengan mata pencaharian ladang berpindah dan mencari madu. Namun sejak beberapa tahun belakangan komunitas ini mulai menetap dalam satu perkampungan.

Kelompok ini juga sebelumnya masih tinggal di pondok-pondok atau gubuk yang dibuat di atas kayu. Dan sejak tahun 2008-2009 lalu mendapat bantuan dari pemerintah pusat melalui Dinas Sosial Provinsi Sumatra Selatan menerima pembagian perumahan sebanyak 35 unit rumah ditambah 3 unit perumahan yang dibangun oleh PT Medco E&P.

Untuk saat ini sarana dan prasarana lainnya yang baru dimiliki daerah itu, ialah 1 unit gedung balai pertemuan, balai kesehatan dan sarana jalan. Sedangkan sarana prasarana lainnya seperti sekolahan, masjid atau musholah, sarana mandi cuci kakus (MCK) dan beberapa kebutuhan lainnya belum ada.

Selain itu mereka juga membutuhkan tenaga penyuluh agama (ustadz) dan tenaga pengajar (guru), karena selama ini masih mengandal dirinya sendiri bersama dengan rekannya yaitu Oktafiah, yang setiap harinya mengajar 30 siswa. Dimana untuk kegiatan pendidikan ini mereka menempati balai desa sebagai lokasi sekolah, yang sebelumnya masih belajar dibawah kolong rumah warga.

Sudirman mengaku selain bertindak sebagai pembina suku KAT Sungai Teras, dia juga ditunjuk pemerintah menjadi penyuluh bidang pertanian, penyuluh agama serta tenaga pendidikan. Akibatnya dalam setiap harinya selalu disibukkan dengan berbagai kegiatan terutama untuk membina kelompok ini sehingga bisa maju dan mandiri layaknya masyarakat umum lainnya.

Setelah melakukan konsultasi dengan perangkat Desa Harapan Makmur, guna memenuhi beberapa kebutuhan kelompok yang saat ini belum mereka miliki, dirinya telah membuat proposal permintaan bantuan yang ditujukan ke Pemkab Musi Rawas. Dinataranya permintaan bangunan sekolah, pembangunan masjid/musholah, sarana MCK, bantuan usaha kolam perikanan, peralatan peribadatan dan untuk pengurusan mayat seperti kain kapan, keranda, maupun peralatan penggalian makam, serta tenaga ahli agama Islam (ustad).

Permintaan bantuan ini, kata dia sudah mereka ajukan secara langsung ke Sekda Mura, Senen Singadilaga. Dan mereka mendapatkan janji dari Sekda bahwanya semua akan direalisasikan pada tahun anggaran 2010 ini. (ME-06)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More