25 Januari 2010

Warga Menjerit, Pemkot Belum Gelar OP Beras

LUBUKLINGGAU-Kendati sudah banyak warga sebiduk semare yang menjerit, akibat harga beras sebagai kebutuhan pokok terus menerus mengalami kenaikan. Tapi belum ada tanda-tanda dari Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau akan menggelar Operasi Pasar (OP) beras untuk mengantisipasi kenaikan harga beras. Bahkan Pemkot Lubuklinggau terkesan tak mau peduli atas keresahan warga sebiduk semare.

Kepala Bagian Ekonomi Setda Kota Lubuklinggau, Surya Darma ketika dikonfirmasi Musirawas Ekspres mengenai OP beras mengatakan pihaknya bukan tidak mau menggelar OP pasar untuk membantu masyarakat mendapatkan beras murah. Hal ini lebih disebabkan karena Pemkot Lubuklinggau belum mendapatkan surat atau petunjuk dari Menteri Perdagangan untuk melakukan OP beras. " Sehingga kita tidak bisa melaksanakanya begitu saja tanpa ada petunjuk yang resmi,"ungkapnya.

Harus diketahui kata Surya OP beras bisa dilaksanakan dengan ketentuan kebutuhan mengalami kenaikan 10 persen hingga 20 persen dalam tiga minggu beturut-turut. Artinya berdasarkan kebijakan terlihat jelas masyarakat sudah sangat kesulitan mendapatkan kebutuhan tersebut. Akan tetapi sejauh berdasarkan hasil monitoring dari Pemerintah, meski harga naik, pasokan masih mencukupi untuk itu OP dilaksanakan. " Sejauh ini masyarakat tidak kesulitan mendapatkan kebutuhan tersebut, itu tandanya masih dalam tahap normal, tidak perlu dilaksanakan OP beras,"ungkapnya.

Hal senada diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindstrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau, Masnun Syahrin melalui Kabid Perdagangan Ade Oktarianda, mengatakan bahwasanya OP harus berdasarkan petunjuk dari pusat. Jika mengadakan OP tanpa ada dasar yang jelas akan menimbulkan kesenjangan di pasaran. " Saya kira belum perlu untuk dilakukan OP karena berdasarkan pantauan kami stok mecukupi, kecuali jika harga naik dan masyarakat kesulitan mendapatkan kebutuhan itu maka kita akan adakan OP,"Pungkasnya.

Sebagaimana diketahui beras jenis pandan wangi harga bervariasi yakni dari harga Rp.7 ribu perkilo hingga Rp 7.300 perkilo , dikikuti oleh beras jenis yang lain dengan harga yang sama.

Keadaan ini membuat masyarakat yang memiliki ekonomi rendah merasa berat karena harga kebutuhan pokok yang semakin melambung, sedangkan penghasilan tetap seadanya.

Seperti yang dikeluhkan oleh Martinah warga kelurahan kenanga, mengaku susah dengan terus melonjaknya harga kebutuhan rumah tangga ini, ia berharap Pemerintah Kota Lubuklinggau akan mengadakan operasi pasar sehingga bisa mandapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah. (CW-01)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More