23 Januari 2010

Warga Pinggir Sungai Terancam Muntaber


MUSI RAWAS-Mayoritas warga Kabupaten Musi Rawas (Mura) saat ini masih menggunakan air sungai untuk keperluan minum, mencuci dan mandi. Belum tersedianya sarana air bersih membuat masyarakt sangat bergantung dengan air sungai, terutama Sungai Musi. Akibatnya setiap tahunnya banyak warga daerah tersebut yang sering terserang penyakit, terutama muntaber, disentri serta diare.

Pantauan di sejumlah desa yang ada didaerah ini, terutama yang berada di Kecamatan Muara Lakitan, Muara Kelingi, Muara Beliti dan Rawas Ilir, sebagin besar warga daerah itu memanfaatkan keberadaan Sungai Musi untuk keperluan minum dan MCK (mandi, cuci dan kakus).

”Mayoritas warga desa ini bergantung dengan air sungai Musi yang melewati desa kami. Biasanya setiap tahun penyakit mutaber selalu datang terutama saat pergantian musim,” ungkap Kuripto, warga Desa Anyar, Kecamatan Muara Lakitan,.

Dijelaskannya, kesadaran masyarakatnya mengenai kesehatan masih cukup rendah selain itu sumber air Sungai Musi masih menjadi satu-satunya guna memenuhi kebutuhan air dalam kesehariannya, dan sejauh ini dia mengaku tidak dapat menghentikan atau mencegah masyarakat yang akan mengkonsumsinya.

Diharapkan Pemkab Mura melalui dinas terkait dapat memikirkan ketersediaan sarana dan prasarana kebutuhan air bersih di tingkat pedesaan dan dapat memberikan penyuluhan kesehatan tentang penggunaan air bersih.

Sementara itu Din (30), salah seorang warga yang bermukim di pinggiran Sungai Musi tepatnya di Desa Semangus Baru, Kecamatan Muara Lakitan mengaku, sejak jaman nenek moyang mereka selalu menggunakan air Sungai Musi untuk beragai keperluan. Selain itu keberadaan sungai Musi juga menjadi sarana transportasi guna berhubungan dengan daerah lainnya.

Akan tetapi seiring dengan kemajuan jaman dan pertumbuhan penduduk, kata lelaki beranak 2 ini, air Sungai Musi saat ini mulai tercemar oleh berbagai limbah. Dan tidak jarang warga yang mengonsumsinya dapat terjangkit berbagai penyakit.
"Penyakit muntaber sering menyerang, tapi mau ngambil air dari mana lagi karena hanya ini yang tersedia didesa kami. Sehingga untuk minum dan MCK dilakukan di sungai ini," urainya.(ME-06)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More