27 Januari 2010

Waspada Saat Ambil Uang di ATM

*Polres dan Pimpinan Bank Periksa ATM
LUBUKLINGGAU-
Para pimpinan bank meminta kepada para nasabah agar hati-hati saat mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM), dan sedapat mungkin menutupi tangan saat menekan PIN. Demikianlah terungkap dalam pertemuan antara beberapa pimpinan bank di Lubuklinggau dengan pihak Polres Lubuklinggau, Selasa (26/1) pagi.

Dalam pertemuan tersebut juga terungkap bahwa nasabah yang kehilangan uang di ATM karena kesalahan diri sendiri atau adanya keterlibatan diri maka tidak akan ada pergantian dana. Kecuali disebabkan oleh kesalahan bank, atau pun pencurian yang tidak melibatkan nasabah.

Hal itu seperti penipuan melalui SMS, ataupun telepon dimana nasabah diminta menekan nomor PIN dan mengkuti petunjuk pelaku kejahatan. “Ada ketentuan, kalau berdasarkan verifikasi ada kesalahan sistem maka uang akan dikembalikan ke nasabah. Sebaliknya jika ada keterlibatan pemilik rekening seperti menyebutkan PIN, maka tidak diganti. Ini kemungkinan juga berlaku bagi semua bank,” jelas Sulaiman Tahe pimpinan BRI Cabang Lubuklinggau.

Kemudian ditambahkan Pimpinan Bank Mandiri Cabang Lubuklinggau Sunardi, bahwa pemilik rekening agar benar-benar merahasiakan PIN miliknya. Bahkan bila perlu istri/suami, kerabat dekat dan pacar jangan sampai mengetaui PIN ATM. Selain itu agar jangan menggunakan nomor-nomor yang sudah diketahui, seperti tanggal lahir dan sebagainya.

Sementara itu Wakapolres Lubuklinggau, Kompol Arif Wibowo meminta kepada pihak bank, agar memberikan pengetahuan kepada nasabah saat memiliki ATM dan menyarankan secepatnya mengganti PIN. Juga diharapkan pihak bank mengotimalkan pengamanan di masing-masing ATM, seperti memasang kamera CCTV.

“Pengamanan bagi nasabah sangat penting karena tidak ada asuransinya, berbeda jika mesin ATM yang hilang karena pasti ada asuransinya. Dan ini bisa berdampak kepada kepuasan pelanggan,” jelasnya.

Kemudian ditambahkan Kasat Lantas AKP Ferdinand Heriyanto mengatakan ia meminta kepada pihak bank, agar mewaspadai orang dalam sendiri, terutama dalam hal menipu pelanggan. “Pernah saya lihat ada nasabah yang ditemani petugas bank saat mengambil uang. Kalau hal ini dimanfaatkan oknum, maka bisa berbahaya,” jelasnya.

Sementara itu Kasat Reskrim AKP Jonson Nadapdap meminta kepada pihaknya lebih meningkatkan pengamanan di masing-masing ATM, seperti penggunaan CCTV. Karena jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, setidaknya rekaman di CCT bisa membantu.

Usai pertemuan di ruangan Wakapolres, kemudian dilakukan pemeriksaan di masing-masing ATM. Pertama kali dilakukan pemeriksaan di ATM Bank Mandiri, Surnadi menjelaskan bahwa di lubang tempat masuk ATM kini ada lampu kerlap-kerlip, sebagai pengaman. Ia pun menunjukkan CCTV yang terpasang di langit-langit ruangan ATM.

Kemudian pemeriksaan di ATM BRI unit Garuda. Mesin ATM-nya baru dan sudah memiliki pengaman di lubang masuk ATM. Hanya saja tidak ada CCTV di ruangan ATM. Selanjutnya di ATM Bank Sumsel Babel, Bank Danamon, BCA dan terakhir ke ATM di Ceria Toserba. Khusus din Ceria Toserba, Wakapolres meminta pihak keamanan Cerita Toserba bisa mengamankan ATM dari tindakan pidana.

Pertemuan ini diikuti pimpinan BCA, Bank Mandiri, Bank Sumsel Babel, Danamon, BRI, BTPN, dan petugas kemanan dari BNI. sejauh ini dari catatan Polres ada sebanyak 29 ATM tersebar di Lubuklinggau. Antara lain, Bank Sumselbabel sebanyak tujuh unit, Mandiri sebanyak tiga unit, Danamon sebanyak satu unit, BCA sebanyak tujuh unit, BNI lima unit, BRI sebanyak empat unit, syariah Mandiri satu unit dan BTN sebanyak 1 unit. Sedangkan BTPN belum memiliki ATM di Lubuklinggau(ME-01)

ATM Wartawan Tertelan

ADA kejadian unik saat pemeriksaan ATM oleh para pimpinan bank di Lubuklinggau. Pasalnya katu ATM salah seorang wartawan yang ikut dalam pemeriksaan itu justru tertelan mesin ATM, sehingga dia pun langsung binggung begitu juga dengan pimpinan bank bersangkutan.

Wartawan itu adalah Fran Kurniawan. Ia awalnya bersama Kasat Reskrim AKP Jonson Nadapdap dan Pimpinan Bank Mandiri Cabang Lubuklinggau Sunardi, memeriksa ATM Bank Mandiri di Ceria Toserba. Di dalam bilik Fran mengeluarkan ATM Bank Mandiri miliknya, kemudian memasukkannya ke mesin ATM.

Namun awalnya kartu tidak langsung masuk ke dalam mesin, melainkan terhalang sesuatu. Oleh Sunardi kemudian ATM itu didorongnya hingga masuk ke mesin. Tibalah saat mesin ATM meminta memasukkan nomor PIN, namun oleh Sunardi langsung dicancel, saat itulah ATM macet dan kartu tidak mau keluar.

Sempat beberapa kali ditekan tombol cancel tetap saja kartu tidak keluar. Akhirnya Sunardi menelpon stafnya agar mengeluarkan kartu ATM milik Fran. “Nanti akan dikeluarkan oleh petugas. Saya tidak bisa mengeluarkannya, karena harus menggunakan kunci khusus,” jelas Sunardi.

Ditambahkan Sunardi ada beberapa hal menyebabkan kartu ATM sering tertelan, pertama karena terlalu sering ganti PIN, keduanya karena magnetik di kartu sudah tidak baik. “Mesin ATM akan menelan kartu yang dianggap asing. Begitu juga jika magnetik di kartu tidak baik,” jelasnya.

ATM milik Fran akhirnya diberikan kepadanya saat rombongan makan siang. Dimana seorang staf Bank Mandiri setelah mengambil kartu ATM di mesin, selanjutnya memberikan kepada Sunardi baru diberikan ke Fran.(ME-01)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More