*Disperindah Surati Dinas PU CK
*Sampah Sempat tak Terangkut
TP KEPUNGUT-Kamis (14/1) aktivitas pengangkutan sampah dari beberapa lokasi pasar di Kabupaten Mura terhenti. Penyebabnya mobil dump truck pengangkut sampah BG 4005 GZ terbalik di lokasi TPA (tempat pembuangan akhir sampah) yang lebih tepat diistilahkan ‘Hutan TPA’ Air Gegas Desa Rantau Bingin Kecamatan Tiang Pumpung (TP) Kepungut.
Penyebab terbaliknya dump truck pengangkut sampah itu karena lokasi TPA yang tidak mendukung. Tidak ada lantai permanen layaknya TPA untuk memudahkan aktivitas mobil termasuk tempak khusus untuk sampah yang dibuang dari dump truck. Di lahan yang informasinya mencapai 5 hektar itu yang ada hanya lubang besar untuk sampah yang sudah penuh dan padang alang-alang seta masih hutan dengan lantai tanah yang rentan membuat kendaraan bertonase berat terbalik.
Puncaknya akibat kondisi tersebut Dump Truck BG 4005 GZ sarat muatan sampah yang dikemudikan Suprayitno Rabu (13/1) pukul 21.00 WIB terbalik. Menurut Suprayitno, terbaliknya dump truck yang dikemudikannya itu akibat melewati jalan tanah yang berlumpur.
“Lokasi TPA memang benar-benar medan yang sulit. Untuk masuk hingga lubang pembuangan sampah yang sudah penuh harus melewati jalan tanah. Makanya terpaksa sampah dibuang di lokasi yang bisa dijangkau saja. Nah sewaktu bak mobil sudah mulai terangkat untuk membuang sampah mobil slip dan langsung terbalik,” kata Suprayitno yang mengalami luka ringan dalam peristiwa tersebut.
Karena hari sudah malam, dump truck yang terbalik dan masih berisi sampah itu ditinggalkan di lokasi TPA. Bersama rekannya Suprayitno mengendarai satu dump truck pengangkut sampah lainnya melapor ke Kepala Dinas Perindusrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) Mura, EC Priscodesi.
Menerima laporan tersebut Priscodesi langsung memerintahkan untuk mencari mobil derek untuk mengevakuasi dump truck yang terbalik di lokasi TPA Air Gegas. Kamis (14/1) beberapa pegawai Disperindagsar yang mendapatkan perintah langsung bergerak ke lokasi TPA Air Gegas bersama mobil Derek termasuk Dump Truck pengangkut sampah untuk membantu proses evakuasi.
Namun akibat lokasi yang tidak mendukung ditambah hujan yang cukup deras proses evakuasi dump truck mengalami kendala. Bahkan mobil derek harus didukung dump truk lain untuk proses evakuasi. Padahal sekitar lima pegawai kebersihan sudah mengeluarkan sampah di dump truck yang terbalik untuk mengurangi beban agar mudah dievakuasi.
Kepala Disperindagsar Mura, EC Priscodesi mengungkapkan dirinya sudah memerintahkan jajarannya untuk bekerja ekstra mengevakuasi dump truck yang terbalik. Ini penting menurutnya karena ika tidak bergerak cepat bisa menganggu mobilitas pengangkutan sampah dari beberapa lokasi pasar di Mura terlebih armada pengangkut sampah yang ada hanya dua unit termasuk satu yang terbalik.
“Pokoknya secepatnya dump truck yang terbalik diangkat dan diperbaiki agar bisa cepat dioperasikan. Sebab ini penting agar tidak sampai mengganggu pengakutan sampah yang bisa membuat makin bertumpuknya sampah di beberapa lokasi pasar,” kata mantan Kepala Bagian Ekonomi Setda Mura itu.
Disampaikan Priscodesi sebenarnya dia sudah mengambil langkah antisipatif terhadap kejadian tersebut. Tepatnya Disperindagsar Mura sudah melayangkan surat kepada Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang tentang permohonan dukungan kelancaran pembuangan sampah di TPA Air Gegas.
“Dalam hal ini kita sudah melayangkan surat dengan nomor 658.1/42/Perindagsar/TU/2010 perihal mohon bantuan kelancaran pembuangan sampah ke Dinas PU Cipta Karya (CK) dan Tata Ruang tanggal 9 Januari 2010 lalu,” kata Priscodesi.
Dalam surat tersebut intinya Disperindag meminta bantuan Dinas PU CK untuk melakukan pengerasan lokasi TPA untuk mendukung aktivitas mobil pengangkut sampah di lokasi tersebut. Sebab lokasi yang masih berupa tanah sangat rentan membuat mobil pengangkut sampah yang bermuatan sampah terbalik atau minimal slip. Dan ternyata belum sempat surat tersebut dirspon peristiwa yang dikhawatirkan malah terjadi yakni dengan terbaliknya Dump Truck pengangkut sampah Rabu (13/1) malam.
“Selanjutnya agar kejadian ini tidak terulang diharapkan permohonan yang kita sampaikan bisa cepat direspon,” katanya.
Minimal bisa melancarkan aktivitas pengangkutan sampah khususnya tahapan akhir pembuangan sampah di TPA. Termasuk juga untuk lokasi lubang tempat pembuangan sampah akhir juga diharapkan bisa dibuat semi permanent agar. Sehingga tidak menimbulkan tumpukan sampah berbentuk gunung di beberapa lokasi di TPA Air Gegas yang cukup luas itu. (ME-02)
0 komentar:
Posting Komentar