14 Januari 2010

Lima Desa Siaga Jadi Percontohan

5 Desa Siaga Percontohan
1. Desa Mambang Kecamatan Muara Kelingi
2. Desa Tanah Periuk Kecamatan Muara Beliti
3. Desa A Widodo Kecamatan Tugumulyo
4. Desa Sadar Karya Kecamatan Purwodadi
5. Desa Sukakarya Kecamatan STL Ulu Terawas

*Dapat Bantuan DHS 2 Rp 250 juta/desa
MUSI RAWAS-Lima desa di Kabupaten Mura dipastikan mendapatkan bantuan dana project Distrik Health Service 2 (DHS2) dari Asian Development Bank (ADB). Kepastian ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mura, Harun Sohar melalui Koordinator Project DHS2 Mura, Edwar Julihar kepada Musirawas Ekspres kemarin (13/1).

Lima desa tersebut yakni Desa Mambang Kecamatan Muara Kelingi, Tanah Periuk Kecamatan Muara Beliti, A Widodo Kecamatan Tugumulyo, Sadar Karya Kecamatan Purwodadi dan Desa Sukakarya Kecamatan STL Ulu Terawas.

“Lima desa yang mendapatkan bantuan Project DHS2 dari ADB kemudian ditetapkan sebagai Desa Siaga Percontohan atau Model Aspiratif Desa Siaga di Indonesia,” ungkap Edwar.

Dijelaskan Edwar Desa Siaga merupakan program Departemen Kesehatan RI dalam mewujudkan Indonesia Sehat melalui berbagai pembangunan sector kesehatan yang salah satunya yakni upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM). Bantuan dana DHS2 ini sendiri diberikan kepada beberapa desa di 11 provinsi di Indonesia. Mengenai dana Rp 250 juta dari ADB disampaikannya langsung ditransfer ke nomor rekening Ketua Forum Desa Siaga bersangkutan.

“Jadi intinya dananya langsung diserahkan secara keseluruh untuk digunakan sesuai peruntukan dalam hal ini tentunya bagi setiap kegiatan program Desa Siaga. Untuk itu diharapkan kepada Forum Desa Siaga terkait agar bisa memanfaatkan dana tersebut sesuai peraturan jangan sampai malah menimbulkan masalah di kemudian hari. Dalam hal ini kepada masyarakat juga diminta ikut membantu dalam pengawasan penggunaan dana bantuan yang jumlahnya cukup besar ini,” tegas Edwar.

Mengenai peruntukan dana bantuan, yang paling utama yakni membangun Poskesdes. “Sebab prasyarat uatama Program Desa Siaga ini yakni adanya Poskesdes. Makanya dana bantuan ini difokuskan pertama kali untuk pembangunan Poskesdes baru selanjutnya untuk membiayai kegiatan lainnya,” paparnya.

Poskesdes yang dibangun menurutnya bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dan paling upaya melaksanakan kegiatan persalinan.
“Jadi intinya dalam mencegah atau menekan angka kematian ibu dan anak dalam persalinan, untuk proses persalinan diupayakan dilaksanakan di Poskesdes tidak lagi di rumah-rumah dengan bantuan dukun,” paparnya.

Setelah Poskesdes dibangun selanjutnya penyusunan rencana kegiatan. Nah untuk rencana kegiatan ini disusun atau dibuat berdasarkan permasalahan kesehatan yang ada.

“Penyusunannya berlandaskan hasil survey mawas diri yang dilakukan di desa masing-misang. Setelah ada hasil survey mawas diri tersebut kemudian dibawa ke forum musyawarah masyarakat desa. Dari sana akan diketahui kegiatan apa yang akan dilakukan tentunya sesuai dengan skala prioritas. Dengan demikian setiap kegiatan dalam Program Desa Siaga akan berjalan lancer dan tentunya mencapai hasil maksimla sesuai dengan harapan,” pungkasnya. (ME-02)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More