07 Januari 2010

Budidaya Jangkrik Binaan BKBPP, Menjual 5 Ribu Jangkrik


* Perhari
LUBUKLINGGAU-Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) dinilai sangat berhasil meningkatkan jumlah peserta KB dan pembinaan kelompok usaha. Salah satu kelompok binaan BKBPP yang terbilang berhasil yakni budidaya jangkrik. Secara fantastis binaan BKBPP ini yang termasuk Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Flamboyan I dalam seharinya bisa menjual 5 ribu jangkrik.

Demikian diungkapkan Kepala Bidang KB,KS dan PP, Suprihyatno kepada Musirawas Ekspsres Rabu (6/1) diruang kerjanya.
Usaha jangkrik tersebut kata Supri berada di di jalan Pematang Jaya Gang Sido Makmur No 62 RT 10 Kelurahn Sidorejo Kecamatan Lubuklinggau Barat II.

Dengan keberhasilan kelompok usaha binaan, sudah membuktikan bahwa BKBPP bukan hanya focus pada pelayanan KB atau meningkatkan peserta KB. tapi lebih dari itu, BKBPP juga sangat konsen dengan pengembangan usaha UPPKS yang telah diberi bantuan dana.

Dari kerja keras tersebut, saat ini masyarakat sudah bisa melihat bahwa budidaya jangkrik sebagai binaan ini sudah bisa berhasil mengembangkan usahanya. " Berkat kerja keras binaan BKBPP Lubuklinggau sudah berhasil mengembangkan usahanya,"kata Suprih.

Terpisah pemilik usaha jangkrik, Sulistiyo ditemui Musirawas Ekspres Rabu (6/1) mengatakan ia menekuni usaha budidaya jangkrik ini sudah sejak tahun 2000 lalu. Akan tetapi awal beternak jangkrik masih sangat terbatas dan belum berkembang sebanyak saat ini.

Usaha ini berkembang pesat setelah mendapat suntikan dana bergulir dari pemerintah melalui BKBPP Kota Lubuklinggau. " Usahanya semakin maju, ia sangat bersyukur dengan adanya program pemerintah yang peduli dengan usaha kecil seperti yang dimilikinya tersebut. Terlebih lagi selain diberikan bantuan dana dari BKBPP, juga BKBPP memberikan pembinaan mengani peningkatan usaha, sehingga kami merasa termotivasi untuk terus mengembangkan usaha ini,"ungkap Sulistyo di amini istrinya Haryati.

Lebih lanjut Sulistyo menjelaskan bahwa pemeliharaan jangkrik ini sebenarnya tidak susah akan tetapi menuntut kesabaran.

Untuk beternak jangkrik ini tidaklah susah, pertama membeli bibit berupa telur. Setelah itu dicampur dengan pasir dan ditutup dengan daun jati atau daun waru. Karena daun itu dapat menyerap air supaya kondisi tempat telor terus lembab, kemudian dilakukan penyemprotan dua kali sehari pada telor tersebut.

Seterusnya ia menjelaskan untuk perawatan cukup rumit karena harus memantau setiap saat jangan sampai ada semut atau cicak karena kedua binatang tersebut merupakan musuh besar jangkrik.

" Ia tetap semangat dengan aktifitasnya mengurus jangkrik tersebut jika dibandingkan dengan pekerjaanya sebelumnya sebagai tukang bangunan," ungkapnya.
Diakuinya ia menjual jangkrik hanya Rp.50 per ekor di kios- kios, sedangkan untuk umum dijual dengan harga Rp.75 per ekor. Setiap harinya bisa menjual jangkrik sebanyak 5 ribu ekor. Itupun terkadang lebih.

Kedepan jika ada bantuan dari pemerintah ia merencanakan akan memperluas dan menambah kotak lagi. Perlu diketahui sebelumnya usahanya ini baru 5 kotak. Setelah mendapat bantuan dari pemerintah melalui BKBPP ini saat ini ia sudah memiliki sebanyak 23 kotak. " Kedepan seandainya mendapat bantuan lagi saya akan mengembangkan usaha ini,dan saya berharap masih ada kesempatan untuk saya mendpatkan bantuan ini," harapnya.(CW-01)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More