LUBUKLINGGAU-Setelah dua malam harus terpisah dengan keluarganya, Novan Siswanto (10) bocah asal Dusun Ladang Panjang Kelurahan Sari Mulya Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Muara Tebo, akhirnya bertemu dengan keluarganya. Bahkan Selasa (1/12) sekitar pukul 11.00 WIB Novan diserahkan Dinas Sosial Kota Lubuklinggau ke orang tuanya.
Sebenarnya Novan sudah bertemu dengan orang tuanya Senin (30/11) sekitar pukul 21.00 WIB. Tepatnya setelah ayahnya yakni Endang Siswanto bersama kerabatnya sengaja datang ke Dinas Sosial Kota Lubuklinggau, untuk mengetahui apakah Novan dititipkan di sana.
Namun karena malam itu Novan tidak bisa langsung diserahkan, karena harus melalui proses administrasi, makanya baru kemarin Novan diserahkan ke orang tuanya. “Kami tidak bisa langsung menyerahkan, karena harus ada surat menyuratnya, dan saksi yang melihat penyerahkan,” jelas Juhaini, Kasi Bantuan Korban Bencana, Perlindungan dan Sumbangan Sosial di Dinas Sosial Kota Lubuklinggau.
Sementara itu Endang Siswanto kepada Musirawas Ekspres menceritakan ia sudah berputar-putar Kota Lubuklinggau mencari keberadaan anaknya. “Bahkan mata saya sampai bengkak karena menangis,” ujar Endang sambil menjelaskan Novan adalah anak laki-laki satu-satunya.
Diceritakannya, setelah Novan menumpang sepeda motor Agus Suli Irawan di Rumah Makan Alam Beringin Desa Beringin Tiga Kecamatan Sidang Kelingi Rejang Lebong, mereka langsung beriringan mengendarai sepeda motor. “Saya sama sekali tidak mengetahui kalau Agus kecelakaan,” jelasnya.
Makanya terus memacu sepeda motornya, bahkan Endang memacu lebih cepat lagi karena menurut istrinya Liatul Aini, Agus sudah mendahului. Namun selama dijalan diakuinya ia agak was-was, makanya begitu sampai di Lubuklinggau tepatnya di Kayu Ara, sekitar pukul 19.30 WIB ia langsung menunggu.
Lama menunggu, akhirnya Endang memutuskan mengantarkan istri dan kedua anaknya ke kediaman kerabatnya, yakni Rudi Emonsyah, warga Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Lubuklinggau Utara I. Setelah itu ia bersama Rudi Emonsyah kembali menunggu di Kayu Ara, hingga pukul 23.00 WIB.
“Sampai malam saya cari tunggu tidak ada. Makanya Senin (30/11) pagi hingga sore melakukan pencarian ke mana-mana. Sasaran kami terutama pengerajin meubel, kami menduga dia dititipkan ke pengerajin meubel karena dia mengetahui pamannya (Rudi Emonsyah), pengerajin meubel,” jelas Endang Siswanto.
Namun sampai ke daerah Marga Mulya, pencarian tidak membuahkan hasil. Mereka juga melakukan pencarian ke Kayu Ara karena dalam obrolan Agus dengan Endang, janji bertemu di Kayu Ara. “Lucunya Endang tidak berkenalan dan meminta nomor handphone, makanya langsung hilang kontak,” kata Rudi.
Bagaimana akhirnya ketemu? Novan bisa ketemu dengan orang tuanya, bermula Endang karena sudah kalut, akhirnya menelpon salah seorang temannya di Muara Tebo, tepatnya Ketua RT setempat dengan tujuan meminjam uang. Saat itulah sang ketua RT menyarakan agar ia mendatangi Dinas Sosial terdekat.
“Karena yakin anak saya ada di Dinas Sosial, makanya kami datang serombongan menggendarai mobil, ternyata dia memang ada. Kami bersyukur Novan sudah ditemukan, dan ini menjadi pelajaran bagi kami,” kata Endang Siswanto yang mengaku kerabatnya sampai-sampai meminta petunjuk kepada paranormal untuk mengetahui keberadaan Novan.
Selain itu Endang Siswanto juga menjelaskan mereka sangat sayang kepada Novan. Karena selain anak laki-laki satu-satunya, sudah dua orang anak mereka meninggal dunia. “Dahulu kakaknya meninggal karena sakit, kemudian adiknya juga meninggal karena tenggelam di Sungai. Makanya kami sangat takut kehilangan lagi,” pungkas Endang. (ME-01)
0 komentar:
Posting Komentar