KARANG JAYA – Akibat aksi perampokan yang terjadi Sabtu (2/1) pukul 06.00 WIB di jalan umum Desa Sukaraja Kecamatan Karang Jaya tepatnya simpang Desa Lubuk Kumbung, dua korban masih terbaring di RS dr Sobirin. Keduanya adalah Bahadir (47) warga Desa Lubuk Kumbung Kecamatan Karang Jaya dan Sri (18) warga Jalan Puskesmas Taba Kelurahan Cereme Taba Kecamatan Lubuklinggau Timur II.
Bahkan korban Bahadir sampai dengan Minggu (3/1) masih tidak sadarkan diri dan menjalani perawatan di RS dr Sobirin, ia menderita luka di kepalanya hingga menerima 14 jahitan. Sementara korban Sri menderita luka di kepala, bahu kanan, dan memar pada wajah, kini masih menjalani perawatan di ruang Teratai RS dr Sobirin.
Kepada Musirawas Ekspres, Sri menjelaskan saat kejadian mereka sedang dalam perjalanan dari Lubuk Kumbung hendak ke Lubuklinggau. “Kak Bahadir adalah kakak angkat saya, kebetulan saya sejak Jumat (1/1) saya main ke Lubuk Kumbung. Saat itu dia hendak mengantarkan saya pulang ke Lubuklinggau, sekalian hendak mengambil gaji,” jelasnya.
Makanya setelah selesai sarapan, mengendarai sepeda motor Honda Revo Nopol BG 5929 H, keduanya meluncur ke Lubuklinggau. Sampai di tempat kejadian perkara, tiba-tiba ban sepeda motor kempes. “Diperkirakan terkena paku yang sengaja dipasang oleh pelaku,” ujar Sri sambil menjelaskan Bahadir adalah mantan Kepala Sekolah SDN Lubuk Kumbung, dan sekarang menjadi guru biasa.
Karena ban kempes, makanya Bahadir mengendarai sepeda motor pelan. Hal ini menurut Sri justru mempermudah pelaku mengejar mereka, bahkan dengan berlari ketiga pelaku yang muncul secara tiba-tiba sudah mendekat.
“Ketiganya membawa kayu, saya pun memperingatkan Kak Bahadir agar cepat karena ada yang mengejar. Namun karena ban sepeda motornya kempes, sepeda motor tidak bisa melaju cepat. Makanya berhasil dikejar, bahkan mereka memukul saya,” katanya.
Akibat serangan pelaku, sepeda motor oleng hingga mereka terjatuh. Pelaku langsung menyerang Sri, tapi dihalang-halangi oleh Bahadir. “Kak Bahadir akhirnya dipukuli, padahal dia sudah ngomong kalau mau ambil motor, ambilah, tapi masih saja memukuli,” tambah Sri yang saat ditemui masih terbaring di rumah sakit.
Keduanya kemudian jadi bulan-bulanan, hingga Bahadir pun pingsan akibat pukulan telak di kepalanya. “Saya sempat hendak melawan, dengan mengambil kayu, tapi mereka lebih dahulu memukul saya,” terangnya.
Melihat kedua korban tidak berdaya, para pelaku kemudian mengangkat tubuh Bahadir kemudian dimasukkan ke dalam sungai. Sementara itu Sri mereka biarkan saja, kendati masih sadarkan diri. “Mereka mengambil dompet Kak Bahadir kemudian memasukkan tubuhnya ke dalam sungai,” jelas Sri.
Kemudian para pelaku pergi membawa sepeda motor, sementara Sri karena kondisinya masih sadarkan diri langsung menolong Bahadir yang nyaris tenggelam. ”Mungkin kalau tidak saya tarik Kak Bahadir tersebut sudah meninggal, karena tenggelam,” jelas Sri.
Setelah ia berhasil menarik tubuh korban, kemudian ada tiga orang warga dalam perjalanan ke kebun. Ketiga orang itulah yang membawa kedua korban ke Desa Lubuk Kumbung (kediaman Bahadir, red), selanjutnya oleh warga mereka dibawa ke Puskesmas Karang Jaya. Setelah dirawat di puskesmas, baru dirujuk ke RS dr Sobirin.
Terkait aksi perampokan ini, tokoh pemuda Karang Jaya, Dedi Irawan kepada Musirawas Ekspres mengungkapkan aksi perampokan di Karang Jaya beberapa waktu ini semakin menggila. “Memang sering terjadi perampokan. Karena itu kami minta kepada Bapak Kapolres Musi Rawas, agar bisa menindak tegas para pelaku,” jelasnya.
Terpisah Kapolres Musi Rawas AKBP Herry Nixon’s melalui Kasat Reskrim AKP Maruly Pardede menjelaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus perampokan ini. “Ada beberapa orang yang kami curigai, namun sampai saat ini masih dalam penyelidikan,” pungkasnya.(CW-02)
0 komentar:
Posting Komentar