LUBUKLINGGAU-Harga jual beras milik petani lokal merk IR 64 super dan Mirasi terus mengalami penurunan ditingkat pedagang eceran di Pasar tradisonal Inpres, Bukit Sulap, Muara Atas dan Pasar Moneng Sepati Kota Lubuklinggau. Kendati penurunannya tidak begitu signifikan setiap bulannya sekitar Rp. 100-Rp.200/kg, namun kecenderungan trend penurunan harga beras tersebut berjalan secara continue (Berkelanjutan-red).
Sementara itu, kondisi sebaliknya terjadi pada penjualan beberapa jenis beras dari luar wilayah Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas (Mura), seperti merk Pandan Wangi dan IR Super Cianjur malah menunjukkan angka kenaikan atau cenderung stabil.
Berdasarkan data perkembangan rata-rata harga eceran barang kebutuhan pokok dan bahan kebutuhan penting lainnya yang dikeluarkan tim monitoring Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang Beredar Dinas Perindutrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Lubuklinggau hingga minggu kedua bulan ini, harga jual beras IR 64 Super sekitar Rp. 6.000-Rp.5.5000/kg.
Sedangkan hasil monitoring minggu terakhir di bulan Januari lalu beras merk ini dijual pedagang dengan harga Rp. 6.500-Rp.6.400/kg. Nasib tidak jauh berbeda pun terjadi terhadap penjualan beras jenis IR Mirasi, pada minggu kedua Mei dijual Rp. 5.000-Rp.5.500/kg. Sebelumnya, di minggu terakhir Januari masih seharga Rp. 6.400-Rp.6.500/kg.
Untuk harga eceran beras merk Pandan Wangi dan Super Cianjur masih dijual dengan harga sekitar Rp. 6.300-Rp.7.000/kg. Harga itu tidak jauh berbeda dari minggu terakhir di bulan Januari sekitar Rp. 6.700-Rp. 7.000/kg.
Menurut Kadisperindag, Hj. Masnun Syahrin melalui Kasubid Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang Beredar, Mohammad Noviendy, kepada Musirawas Ekspres Rabu (2/6), monitoring harga beras dan kebutuhan bahan pokok dan penting lainnya selalu dilakukan setiap minggu di empat pasar tradisional. Tujuannya, untuk mengetahui perkembangan rata-rata harga ditingkat pedagang. Sejauh ini, Disperindag menilai harga jual beras merk IR 64 super masih stabil, tapi memang beras merk IR mirasi terjadi penurunan sekitar 1 persen.
Terpisah, Kasmijah (47), salah seorang petani padi di RT. 07 Kelurahan Sidorejo Kota Lubuklinggau belum lama ini mengungkapkan, harga jual beras ditingkat petani lokal hanya berkisar antara Rp. 5.000-Rp.5.300/kg.
“Kami senang menjadi petani padi, hasilnya benar-benar halal, kendati harga jual gabah atau beras hanya sekitar Rp. 5.000 hingga Rp. 5.300/kg. Dengan modal sekitar Rp. 1.000.000 sampai Rp. 1.500.000 persekali masa tanam. Kami hanya berharap harga beras lokal terus naik,” pintanya.(CW-01)
Berita Utama
03 Juni 2010
Harga Jual Beras IR 64 dan Mirasi Terus Menurun
Top Reader
-
LUBUKLINGGAU- Beredarnya isu menyesatkan mengenai dua sejoli yang sedang berhubungan intim dan tidak bisa lepas (gancet) hebohkan warga Lubu...
-
LUBUKLINGGAU- Mengejutkan. Ternyata antenna yang dipasang ditower PT Telkomsel menyebarkan radiasi tinggi yang menimbulkan dampak kesehatan ...
-
*Operasional Terkendala Izin Slot Time MUSI RAWAS- Rencana penerbangan reguler melalui Bandara Silampari untuk pesawat komersil dengan rute ...
-
MUSI RAWAS- Pembukaan jalur penerbangan Lubuklinggau-Jakarta via Bandara Silampari Mura-Bandara Sokarno Hatta Cengkareng Jakarta menuai suks...
-
LUBUKLINGGAU- Dua orang tersangka jambret nyaris tewas dikeroyok massa. Keduanya adalah Doni (20) dan Eko Saputra (26), keduanya warga Jl Ga...
0 komentar:
Posting Komentar