15 Juni 2010

Ayub : Stok Cukup, Harga BBM tidak Bakal Naik

*Penyebar Isu BBM Langka dan Bakal Naik Diduga Pengecer
LUBUKLINGGAU
-Masih terjadinya antrian pembelian BBM jenis premium (bensin) di beberapa SPBU dalam Kota Lubuklinggau cepat disikapi Pertamina. Agar kondisi ini tidak berlarut dan mengakibatkan kelangkaan bensin di pasaran, Pertamina menyampaikan himbauan kepada masyarakat pemilik kendaraan berbahan bakar premium khususunya untuk tenang.

”Kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor dihimbau untuk tetap tenang. Sejauh ini tidak ada kelangkaan BBM jenis premium, stok cukup. Dan yang terpenting BBM tidak bakal naik harga dalam waktu dekat,” tegas Operation Head (OH) Pertamina Depot Lubuklinggau, H Ayub Pribadi S kepada Musirawas Ekspres. Dilanjutkan Ayub, jaminan tercukupinya stok premium kaarena distribusinya dari Palembang lancar.

”Selain itu tidak ada pengurangan jatah terhadap SPBU. Hanya saja kita tidak bisa menambah permintaan SPBU karena ini masih termasuk BBM bersubsidi sehingga penyalurannya disesuaikan kebutuhan, tidak bisa secara mendadak ada penambahan,” katanya. Hanya saja kondisi sekarang menurut Ayub terjadi pembelian berlebihan dari pihak dan oknum tertentu sehingga persediaan di SPBU cepat habis. Jadi kembali ditegaskannya bukannya ada pengurangan atau dengan kata lain distribusi tetap seperti biasa sesuai permintaan dan kebutuhan.

Ayub juga mengungkapkan ada pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja melemparkan isu BBM langka dan bakal ada kenaikan harga untuk tujuan tertentu. Makanya banyak orang yang ketakutan sehingga membeli premium dalam jumlah banyak tidak seperti biasanya.

Terindikasi penyebar isu BBM langka dan bakal naik adalah oknum penjual eceran. Pantauan Musirawas Ekspres, yang lebih sering membeli premium dalam jumlah banyak dan sering antri di SPBU adalah pemilik kios eceran. Bahkan ada beberapa penjual eceran yang sudah menaikkan harga hingga Rp 600/liter bahkan ada yang sudah Rp 7.000 sembari menakut-nakuti pembeli bahwasanya stok premium tinggal sedikit.
Padahal pengecer sendiri ditengar melakukan penimbunan untuk menjualnya secara berangsur seolah-olah stoknya sedikit sehingga bisa menaikkan harga sesukanya. (ME-02)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More