24 Juni 2010

Ratusan Ton Ikan Mati Diracun

Tafsiran Kerugian
1. H Usman Saleh : - 75 ton Ikan Nila siap panen
- 10 ton indukan Ikan Mas
- 5 ton bibit Ikan Nila
2. H Abu Herry : - 25 ton Ikan Nila siap panen
- 5 ton indukan Ikan Mas
3. H Yuzakir Mahmud : - 5 ton Ikan Nila siap panen
4. Marlin : - 60 ton Ikan Nila siap panen
5. H Tarmizi : 200 kg Ikan Nila siap panen
Sumber : Data Lapangan diramu dari beberapa sumber

*Kerugian Capai Miliaran Rupiah
MUSI RAWAS-
Puluhan peternak ikan di Desa Tanah Periuk Kecamatan Muara Beliti, Kelurahan Eka Marga dan Kelurahan Karang Ketua Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, serta sebagian di Kecamatan Tugumulyo rugi miliaran rupiah. Ini disebabkan ikan di kolam mereka yang sudah siap panen keracunan sejak Rabu (23/6) sekitar pukul 00.30 WIB.

Diduga kolam itu sengaja diracun oleh orang tidak bertanggung jawab di saluran masuk air ke kolam H Usman Saleh-Hj Farida. Kemudian berimbas ke seluruh kolam di bawahnya, diantaranya kolam H Abu Herry, H Yuzakir Mahmud, Marlin dan lain-lain, serta berakhir di kolam H Tarmizi di Desa D Tegalrejo Kecamatan Tugumulyo.

H Usman Saleh kepada Musirawas Ekspres di kolamnya menjelaskan, sebelum kejadian beberapa pegawai termasuk anaknya sedang melakukan panen ikan di kolam bagian belakang dari total 25 unit kolam miliknya.

“Beberapa pegawai termasuk anak saya sedang panen ikan dan mengepak. Ketika sudah didapatkan satu mobil baru hendak ke mobil kedua didapatkan beberapa ikan tiba-tiba berloncatan,” jelasnya.

Orang pertama yang mengetahui ikan meloncat dan curiga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, menurut Usman adalah petugas jaga malam, Seman.
“Ia begitu melihat ikan meloncat langsung memeriksa di saluran masuk air ke kolam, tapi tidak ditemukan apa-apa,” jelasnya.

Sementara itu salah seorang pegawai di kolam H Usman Saleh, Tono mengatakan ia mengetahui ikan mulai mati ketika hendak mengecek kondisi arus air irigasi dan penyaringan air kolam.
“Saya kaget melihat banyak ikan mengapung. Makanya langsung melapor kepada pemilik kolam,” jelasnya.

H Usman Saleh kembali menambahkan, pihaknya langsung melakukan antisipasi dengan cara memberikan garam ke kolam. Hanya saja sudah terlambat sehingga semua ikan langsung mati.
“Ikan meloncat begitu masuk ke dalam air sudah mati. Awalnya tenggelam setelah agak lama barulah terapung,” katanya.

Senada dikatakan H Abu Herry, pemilik kolam di bawah aliran irigasi kolam H Usman Saleh. Ikan di dalam kolam miliknya, awalnya terlihat meloncat-loncat kemudian masuk ke dalam air hingga tenggelam, tidak lama kemudian langsung terapung.

Mengenai jumlah kerugian, H Usman Saleh mengatakan di kolamnya terdapat 75 ton ikan nila siap panen, 10 ton indukan ikan mas, dan 5 ton bibit ikan nila. Sedangkan H Abu Herry, sekitar 25 ton ikan nila siap panen dan 5 ton indukan ikan mas. Sementara di kolam H Yuzakir Mahmud, sekitar 5 ton ikan nila siap panen, kemudian di kolam Marlin ada sekitar 60 ton ikan nila siap panen.

“Harga jual ikan nila siap panen Rp 16 ribu per kilogram sedangkan indukan ikan emas Rp 30 ribu per kilogram. Di kolam saya kerugian sekitar Rp 1,5 miliar belum lagi di kolam milik orang lain,” jelas H Usman Saleh.

Sementara itu penjaga Ridwan alias Iwan penjaga kolam H Tarmizi mengatakan di tempatnya hanya 200 kg ikan nila siap panen yang mati. “Kami cepat antisipasi dengan memberikan garam. Bahkan sampai siang terus kami beri garam,” katanya sambil menjelaskan karena cukup jauh lokasi keracunan pertama, maka imbasnya tidak terlalu banyak.

Semua pemilik kolam sepakat menduka peristiwa ini sengaja dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab. Hanya saja mereka tidak bisa menduga siapa orangnya. “Tidak tahu siapa pelakunya juga motifnya. Namun selama ini belum pernah terjadi di tempat kami,” kata H Usman Saleh.

Berkaitan dengan keracunan ini, baik petugas dari Polres Lubuklinggau dan Musi Rawas langsung melakukan pemeriksaan di lokasi karena kejadiannya di Lubuklinggau dan Musi Rawas. Bahkan polisi sudah sudah mengambil sample air dan ikan yang mati untuk diperiksa di Labfor Palembang.

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Mukhlis melalui Kasat Reskrim, AKP Jonson Nadapdap menjelaskan pihaknya akan malakukan pemeriksaan saksi-saksi dan memeriksa sample dari air kolam serta ikan yang mati.

Senada dijelaskan Kapolres Musi Rawas, AKBP Imam Sachroni melalui Kapolsek Muara Beliti, AKP Suwarna.

“Kami sudah mengambil sample air dan ikan untuk diperiksa. Dugaan memang sengaja diracun, namun belum dipastikan jenisnya karena harus melalui pemeriksaan labfor,” jelasnya ketika mengecek langsung ke lapangan.
Ditambahkan Suwarna, pelaku yang meracuni ikan diancam melanggar pasal-pasal di dalam Undang-undang No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan. (ME-01/CW-01)

Pemasok Pakan Pertimbangkan Pembayaran
BERKAITAN dengan matinya ratusan ikan di Musi Rawas dan Lubuklinggau, pemasok pakan ikan selaku mitra akan pempertimbangan proses pembayaran. Demikian dijelaskan Yan Gani, selaku wakil PT Japfa Comfeed Indonesia di Lubuklinggau kepada Musirawas Ekspres saat melihat langsung kondisi ikan yang mati.

Menurutnya beberapa pemilik kolam yang ikannya mati adalah mitra, karena pasokan pakan dipasok oleh dirinya. Makanya ia langsung melakukan pemeriksaan dan pengecekan dan konfirmasi kepada pemilik kolam mengenai kerugian ikan yang dialami.

“Kami dari perusahaan harus memeriksa langsung. Karena ini adalah musibah maka akan ada pertimbangan-pertimbangan untuk pembayaran pakan. Hanya saja saja mengenai realisasinya bukan kewenangan saya, karena saya hanya melaporkan sedangkan yang memutuskan adalah pihak perusahaan di Jakarta,” jelasnya.

Ditambahkannya ia juga memeriksan seluruh kolam mitra yang keracunan hingga di ujung-ujung untuk mengetahui secara real jumlah kerugian. (ME-01)

Pemilik Kolam Rugi, Warga Panen
JIKA pemilik kolam dirugikan akibat peristiwa ini, sebaliknya sebagian warga Lubuklinggau dan Musi Rawas diuntungkan. Pasalnya warga dengan mudah mendapatkan ikan, bahkan mereka layaknya panen di kolam milik sendiri.

Seperti di kolam H Usman Saleh, beberapa warga terlihat dengan mudahnya memilih ikan-ikan besar untuk mereka ambil. Bahkan tampak warga berbondong-bondong dengan mambawa wadah, baik karung maupun plastik bahkan ada juga yang sengaja membawa molil untuk mengangkut ikan-ikan mati itu.

Seperti yang diungkapkan Fitriani seorang warga Desa Air Satan Kecamatan Muara Beliti saat ditanya Musirawas Eksprse dikolam mengatakan ia mendengar kabar banyaknya ikan yang mati itu dari tetangganya sekitar pukul 10.00 WIB.

Mendengar kabar itu ia langsung bergegas menuju lokasi dengan membawa karung. Ditanya masalah kondisi ikan tersebut, Fitri mengatakan tidak begitu khawatir. “Paling hanya putas biasa, lagipula matinya baru malam tadi,” ungkapnya.

Begitu di kolam milik H Yuzakir Mahmud, justru beberapa anggota Pol PP sibuk mengambil ikan disana, bahkan Kasat Pol PP Musi Rawas Fauzi Bazid tampak berada di antara anak buahnya mengawasi. Dia hanya senyum saja ketika ditanya mengapa tidak ikut mengambil ikan.
Bahkan beberapa orang PNS dari Jayaloka yang kebetulan ada di Lubuklinggau ikut panen ikan di kolam H Yuzakir. “Mumpung masih ada yang segar diambil saja,” jelas Karwan, PNS dari Jayaloka yang ikut panen dadakan.

Lain lagi dengan Tarmizi, warga Desa Satan Indah Kecamatan Muara Beliti, ia bersama tiga orang temannya memilih mencari ikan dengan cara menjaga di saluran irigasi. Dengan alasan ikannya hanya mabuk dan tentunya lebih segar.

“Dari jam 09.00 WIB tadi kami mencari ikan. Pakai jala kalau pancing tentu ikannya tidak mau makan karena mabuk,” jelasnya sambil menjelaskan ikan yang didapatkannya lumayan banyak.(ME-01/CW-01)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More