17 Juni 2010

Poskeslur Mesat Seni Jadi “ Sarang Tikus”

LUBUKLINGGAU- Masyarakat Kelurahan Mesat Seni Kecamatan Lubuklinggau Timur II mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau untuk segera mengoperasikan pos kesehatan masyarakat (Poskeslur) yang ada di wilayah tersebut.

Karena puskeslur yang dibangun tahun 2008 lalu, saat ini menjadi “ Sarang Tikus”. Padahal puskeslur tersebut sangat dibutuhkan masyarakat setempat untuk memudahkan masyarakat berobat.

Seperti yang diungkapkan Antoni warga Rt 5 Mesat Seni kepada Musirawas Ekspres Rabu (16/6).

Menurut Antoni dengan terbengkalainya puskeslur tersebut program Kota Lubuklinggau sehat 2010 belum sepenunhya terwujud. Terbukti upaya yang dilakukan Pemkot Lubuklinggau belumlah maksimal. Indikatornya masih banyak poskeslur yang belum dimanfaatkan. “Pembangunan poskeslur seyogyanya untuk suksesnya program peningkatan masyarakat sehat, akan tetapi sejauh ini masih banyak poslkeslur yang belum dioperasikan,” ungkapnya.

Padahal bangunan tersebut merupakan program yang diajukan masyarakat dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) ditingkat Kelurahan.Sayangnya hingga kini Dinas Kesehatan yang mempunyai wewenang pengoperasian poeskeslur tersebut belum bisa menjalankanya.

“ Warga disana sudah berharap banyak dengan pembangunan poskeslur itu, tapi entah mengapa sejak dibangun lebih dua tahun ini disia-siakan saja,”ungkapnya.
Padahal sebelumnya anggota DPRD Kota Lubuklinggau melaui Komisi II bidang kesehatan sudah memanggil dinas terkait yakni Kepala Dinas Kesehatan Edi Candra dan Kepala Puskesmas Taba dr.Juharsah yang mempunyai tanggung jawab terhadap pengoperasian poskeslur itu, namun hingga kini juga belum ada tindak lanjut yang nyata dari dinas terkait tersebut.

Bahkan berdasarkan penuturan sejumlah warga bangunan poskeslur tersebut sudah banyak yang rusak. Bahkan sudah menjadi sarang tikus.

“kami awalnya senang ada poskeslur dekat dengan rumah jadi kalau mau berobat lebih dekat tidak harus ke puskesmas atau rumah sakit apalagi hanya sekedar cek kesehatan, tapi kami kecewa hingga kini belum dioperasikan, bahkan bangunan tersebut seperti sarang tikus saja,” ungkap Ariani seorang warga Rt 3. (CW-01)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More