14 Juni 2010

Jalan Karang Dapo-Rawas Ilir Masih Parah

MUSI RAWAS-Kendati sudah ada upaya perbaikan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Musi Rawas (Mura) tapi kondisi jalan dari Kecamatan Karang Dapo menuju Kecamatan Rawas Ilir sampai ke Desa Pauh masih sangat mengkhawatirkan. Pantauan Musirawas Ekspres masih ada beberapa titik kondisi jalan berlubang dan berlumpur.

Diantaranya, jalan di Desa Mandi Angin Kecamatan Rawas Ilir ada dua titik yang kondisinya mengkhawatirkan. Seterusnya kondisi jalan dari PT PP London Sumatera menuju ke Desa Pauh tercatat ada lima titik yang berlumpur. Untuk ke Desa Pauh jika tidak menggunakan mobil double gardan agak sulit karena medan jalan yang sangat parah. Untungnya untuk ke Desa Pauah ada jalan alternatif yakni menempuh jalan sawit, itupun kalau kondisinya tidak hujan. Kalau hujan jalan perkebunan sawit tidak bisa ditempuh pakai kendaraan biasa, terkecuali memakai mobil double gardan.

Kemudian untuk jalan penghubunga Karang Dapo-Rawas Ilir, sudah ada kendaraan greder (alat berat, red) yang meratakan jalan. Tapi perbaikan itu tidak menjanjikan jalan akan baik untuk selamanya alias belum permanen, karena barus sebatas meratakan jalan dengan membuat saluran air seperti langkah yang telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya.

Menurut salah seorang warga, Rul, kepada Musirawas Ekspres, masyarakat sangat mengharapkan pemerintah lebih serius memperbaiki jalan dari Kecamatan Karang Dapo menuju ke Rawas Ilir dan sekitarnya. Kalau memang pemerintah mau berniat baik memperbaiki jalan, tentunya kondisi tanah dan topografi wilayah setempat sudah mengetahui. Dengan mengetahui kondisi tanah, pemerintah sudah dapat memprediksikan, bahan apa yang baik digunakan supaya jalan tersebut baik dan tidak rusak.

Dicontohnyannya sebelumnya jalan tersebut sudah dikoral. Tapi setelah satu tahun berlalu, kondisi jalan kembali seperti sebelumnya dipenuhi lubang, apalagi jalan dengan konisi tanah merah.

“Kami meminta pemerintah serius untuk memperbaiki jalan, jangan ada tebang pilih, karena kondisi jalan di wilayah setempat selalu saja tidak ada perubahan,” tegasnya.

Sementara itu Dar, warga Rawas Ilir, meminta jalan utama menuju ke Desa Pauh dilebarkan dan diperbaiki dengan maksimal. Sebab sudah sering dilakukan perbaikan tapi kondisinya kembali lagi seperti semula menjadi memprihatinkan. Padahal di sana jarang dilewati mobil pengangkut sawit.

“Jalan menuju ke Pauh tidak pernah dilewati truk sawit, tapi mengapa setelah perbaikan, kondisinya semakin memprihatinkan. Padahal jalan itu merupakan jalan satu-satunya bagi masyarakat mengangkut hasil perkebunan dan Sembako,” paparnya.

Ditambahkannya, jangan sampai terulang kembali masyarakat harus menunggu kemarau baru bisa berangkat menuju ke Lubuklinggau maupun Palembang.

“Harapan ini sudah lama, mudah-mudahan ke depan pemerintah benar-benar peduli dan tidak hanya membuat janji, tapi yang penting realisasinya,” pungkas Dar. (ME-07)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More