02 Juni 2010

Cabup-Cawabup Mura Perang Argumen

*Seru, Debat Kandidat Cakada Mura
MUSI RAWAS–
Debat empat pasangan calon kandidat Kepala Daerah Kabupaten Musi Rawas (Mura) yang berlangsung di gedung Dekranasda Kecamatan Tugumulyo, Mura, kemarin (1/6) berlangsung seru. Tak hanya pemaparan visi dan misi para calon saja yang dipresentasikan dalam acara debat kandidat. Namun, keempat pasangan mendapat berondongan pertanyaan dari beberapa pakar di bidang politik dalam hal ini guru besar Unsri seputar visi, misi dan target mereka ketika terpilih sebagai Bupati-Wakil Bupati 2010-2015 mendatang.

Ketiga guru besar Unsri yang menjadi panelis ‘tamu undangan’ dari Universitas Sriwijaya yang diundang KPU Mura, antara lain DR Ardiyan Saptawan Msi, Prof DR Didik Susetyo Msi dan DR Mulyadi Eko Purnomo MPd.

Dari pantauan Musirawas Ekspres di lapangan, debat calon kandidat ini berlangsung sekitar pukul 10.00 Wib dan berakhir sekitar pukul 12.15 Wib. Tak hanya perang argumen saja yang berlangsung namun, psywar juga terlihat dalam debat kandidat yang diusung KPU.

Dapat giliran pertama untuk penyampaian visi dan misi kemarin, adalah pasangan incumbent Ridwan Mukti dan Hendra Gunawan. Kemudian yang mendapatkan giliran kedua adalah pasangan Senen-Sudirman. Sedangkan giliran ketiga pasangan Wazanazi dan Untung. Sayang dalam debat kandidat kali ini lagi-lagi Wazanazi tidak bersama dengan calon wakil bupati Untung Supriyanto. Dan yang terakhir mendapatkan giliran adalah pasangan nomor urut satu Misi-Agung.

Dalam paparannya kemarin, pasangan incumbent Ridwan Mukti dan Hendra Gunawan, memaparkan visi dan misi mereka ke depan dalam rangka membangun Musi Rawas. Ada tiga program yang akan mereka kedepankan dalam rangka membangun Musi Rawas Darussalam. Program tersebut yakni menjadikan Musi Rawas Darussalam, mengedepankan pendidikan dan kesehatan. Pun demikian, program atau kegiatan pembangunan insfrastruktur akan tetap menjadi program nomor satu. Disamping terus mengembangkan dunia pertanian di daerah lumbung beras ini.

Sedangkan Wazanazi, pada kesempatan itu, di depan panelis juga menyampaikan visi dan misinya ke depan. Visi dan misi yang dia jual adalah memekarkan kabupaten Musi Rawas Utara.
“Sudah selayaknya Muratara mekar dan membangun daerah mereka sendiri,” katanya.

Sedangkan yang mendapatkan giliran ketiga adalah pasangan Senen Singadilaga dan Sudirman Masuli. Dimana kedua pasangan yang dikenal jargon SS ini, juga menjual visi dan misi mereka dengan mengedepankan pembangunan infrastruktur serta pemekaran Muaratara.

Dan terakhir pasangan nomor empat yakni pasangan Misi Agung. Kali ini calon kepala daerah Isa Sigit, juga menjual program mereka yang berbasis kerakyatan. Bahkan Isa Sigit juga menyatakan ke depan tidak ada lagi fee-fee proyek kepada pejabat di lingkungan kerjanya bila mereka terpilih kelak.

“Jika ini dibiarkan terus menerus maka akan membuka gerbang korupsi dan kolusi. Ini yang tidak pernah kita inginkan,” paparnya.

Hal lainnya, melalui Agung Yubi Utama, juga dikatakan pihaknya akan meningkatkan kesejahteraan berdasarkan peningkatkan ekonomi kerakyatan. Apalagi, Musi Rawas menurut mereka sebagai daerah agribisnis yang memang harus mengedepankan dunia pertanian. Setelah mendapatkan pertanyaan serta kritik dari kandidat lainnya, sekitar pukul 12.15 WIB, debat kandidat dihentikan dan diakhiri dengan bersalam-salaman antara calon kandidat.(ME-07)

Andrian: Semua Kandidat tak Berani Buat Program Terobosan

Sementara itu Ardiyan Saptawan, Guru Besar Universitas Sriwijaya, salah satu panelis mengatakan program-program yang disampaikan empat kandidat cuma bersifat standar saja. Namun keempatnya harus diacungi jempol karena sudah dewasa dalam berpikir saat debat public tadi tidak menjatuhkan satu sama lain.

Menurutnya visi misi yang disampaikan saat debat public memang ada dan cukup tajam, tetapi empat kandidat tersebut tidak ada yang berani mempertegas program-program apabila terpilih menjadi Bupati-Wakil Bupati.

“Mereka sifatnya cuma menjaga jangan sampai simpatisan dan pendukung tidak memilih mereka,” ungkapnya.

Maksudnya terobosan-terobosan apabila terpilih seperti dalam jangka waktu sekian hari siap mundur apabila program tidak tercapai.

”Nah masyarakat menginginkan terobosan seperti itu, seperti yang terjadi di Sragen dan Bali, mereka membuat program terobosan,” katanya.

Menurutnya program-program yang disampaikan empat kandidat sifatnya masih formatip. Apakah program itu akan tercapai atau terlaksana masih menjadi tanda tanya. (ME-07)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More