14 Juli 2010

Pemkot akan Sidak Gudang Beras

*Terkait Dugaan Beras Berpemutih
LUBUKLINGGAU-
Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau melalui Bagian Ekonomi dan tim teknis lain akan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) dan pemeriksaan di sejumlah gudang beras dalam wilayah Kota Lubuklinggau. Sidak dilaksanakan terkait adanya indikasi peredaran beras dicampur pemutih kimia berbahaya diduga jenis klorin.

“Kami belum mendapatkan laporan resmi dari masyarakat terkait peredaran beras dicampur pemutih itu. Akan tetapi kita akan segera koordinasikan dengan tim teknis untuk melakukan Sidak ke seluruh gudang beras di wilayah Kota Lubuklinggau,” ungkap Kepala Bagian Ekonomi Setda Kota Lubuklinggau, M Hidayat Zaini Selasa (13/7).

Dikatakan Hidayat pihaknya belum mengetahui adanya indikasi beras ber pemutih itu, sebab ia saat dihubungi sedang berada di Pulau Batam mengikuti Batam Ekspo. Namun dirinya sudah menginformasikan kepada staf untuk segera melakukan koordinasi dengan tim teknis melakukan peninjauan ke gudang beras yang ada.
”Itu dilakukan untuk memastikan indikasi adanya peredaran beras berpemutih itu,” ujarnya.

Ia juga menegaskan apabila benar ditemukan adanya beras yang menggunakan pemutih maka pihaknya akan melakukan penyitaan barang bukti.
“Kita akan libatkan kepolisian untuk melakukan penindakan apabila terjadi indikasi itu,” tegasnya.

Sebelumnya Indikasi beredarnya beras berpemutih ini dikemukakan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kesehatan Rakyat Musi Rawas-Lubuklinggau, Fery FY.

Dikatakan Fery pihaknya sudah mengantongi nama dan lokasi gudang penyimpanan beras berpemutih yang bisa menyebabkan penyakit kankre dan gangguan paru-pari bagi yang mengkonsusinya. Makanya saat ini LBH Kesehatan Rakyat berkoordinasi dengan YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indinesia) Mura-Linggau untuk membentuk tim guna melakukan langkah tindakan terhadap kondisi tersebut.

”Perlu saya sampaikan, LBH Kesehatan Rakyat telah menerima laporan yang menyebutkan ada indikasi peredaran beras dicampur pemutih. Kita sudah melakukan kross ceck dan ternyata laporan tersebut mendekati kebenaran. Makanya kita akan berkoordinasi dengan YLKI untuk membentuk tim guna menindaklanjutinya,” tegas Fery.

Selain beras berpemutih, Fery juga mengungkapkan LBH Kesehatan Rakyat Mura-Lubuklinggau menerima laporan adanya produk minyak goreng yang mencurigakan.
”Laporannya ada minyak goreng yang tidak lazim. Dalam dua hari sampai tiga hari minyak goreng tersebut menjadi beku. Ini tentu sangat mencurigakan karena suhu di Lubuklinggau sendiri tidak memungkinkan untuk mengubah bentuk minyak goreng menjadi beku seperti halnya di daerah yang suhunya dingin,” kata Fery. Laporan ini juga cepat ditindaklanjuti untuk memastikan apa sebenarnya yang terjadi dengan harapan tidak akan berdampak negatif terhadap masyarakat yang mengkonsumsinya. (ME-06)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More