02 Juli 2010

Hama Keong Terus Meluas

TUGUMULYO-Serangan Hama Keong di areal persawahan di Kecamatan Tugumulyo dan Muara Beliti terus meluas. Kondisi dikhawatirkan akan mempengaruhi produksi beras.

“Petani cukup kesulitan memberantas hama keong ini. Setiap hari sedikitnya harus melakukan penyemprotan dua hingga tiga kali, jika tidak tanaman padi yang berusia satu hingga dua bulan akan mati,” kata Purnomo petani warga Kecamatan Tugumulyo. Ditambahkannya dari penyemprotan yang dilakukan tersebut petani terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli obat.

Untuk mencegah keong tersebut, petani terpaksa mengeluarkan biaya ganda untuk penyemprotan. Tahapan ini meski dilakukan secara dini dan berulang ulang serta keong harus dibersihkan dari areal persawahan agar tidak berkembang biak.

“Hama Keong ini cukup ganas, karena memakan batang padi dan daun yang menyebabkan tanaman padi mati, jika tidak segera ditanggulangi maka hasil panen akan jauh berkurang,” katanya. Ditambahkan Karyadi, jika terlambat maka padi yang tumbuh tidak merata bahkan mengurangi hasil panen.

”Kalau sudah terserang hama keong, terpaksa harus cepat menanam ulang, di samping itu juga rutin disemprot dengan racun hama,” ujarnya.

Diakuinya selain serangan hama keong petani juga kesulitan untuk memberantas hama tikus yang memang terkadang menyerang areal persawahan di samping hama lainnya seperti tungro dan walang sangit. Untuk saat ini, lanjut Karyadi salah satu solusi yang ditempuh petani yakni menerapkan sistim tanam serentak.

“Jika diterapkan musim tanam serentak kemungkinan serangan hama keong, tikus dan tungro dapat dikurangi karena pencegahan penyakit tersebut dapat ditanggulangi secara bersama-sama,” katanya. Hama Keong menyerang tanaman padi sejak berumur satu bulan atau baru selesai ditanam yang resikonya pertumbuhan bibit padi akan lambat kemudian terpaksa harus ditanami bibit baru. (ME-06)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More