Aliran sungai Kelingi di Kelurahan Ulak Surung Lubuklinggau
Sungai Masih Menjadi ’Tempat‘ Sampah
LUBUKLINGGAU-Hingga saat ini masih banyak warga Kota Lubuklinggau yang tidak segan-segan dan malu untuk membuang sampah di tempat-tempat yang dilarang. Seperti di bantaran bahkan didalam sungai. Indikator ini terlihat masih seringnya terlihat sampah menumpuk baik di pinggir maupun di dalam sungai.
Tak jarang ada orang yang sengaja melintasi jembatan Sungai Kelingi kawasan Kelurahan Ulak Surung Kecamatan Lubuklinggau Utara II dengan menggunakan kendaraan bermotor hanya untuk membuang sampah dalam kantong plastik yang dibawa dari rumah. Begitu juga halnya yang terjadi di sungai Mesat Seni Kecamatan Lubuklinggau Timur II .
Sayangnya meski pemerintah sering melakukan sosialisasi dan himbauan tersebut tidak menjadi warga sadar akan dampak yang ditimbulkan oleh sampah di sungai tersebut.
Kondisi tersebut membuat warga Kota Lubuklinggau yang hari-harinya sangat membutuhkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan mandi.
Sarinah, warga Kelurahan Jawa Kanan SS Kecamatan Lubuklinggau Timur II kepada Musirawas Ekspres Minggu (19/5) mengaku akhir-akhir ini dikeluhkan dengan banyaknya sampah yang mencemari air sungai.
“Beberapa hari terakhir ini saat kami mencuci dan mandi di sungai kelingi sangat banyak sampah, bahkan terkadang ada sampah sisa persedekahan seperti kotoran ayam, dibuang kesungai oleh oknum warga yang tidak bertanggung jawab,”ujarnya.
Sementara itu berdasarkan pantauan Musirawas Ekspres di lapangan menunjukan bukan hanya bantaran sungai yang masih menjadi tempat mudah untuk membuang sampah sisa rumah tangga, para pedagang dan pembelipun kerap kali membuang sampah disekitaran pasar di sembarang tempat.
“Banyak orang yang berjualan maupun pembeli di pasar ini yang membuang sampah di sembarang tempat. Mungkin mereka merasa membayar uang kebersihan dan akan ada petugas yang membersihkannya, jadi bisa seenaknya. Tetapi masih ada juga orang pasar yang sadar kebersihan seperti mengumpulkan dan membuang sampah pada tempatnya. Jadi tergantung pada orangnya,” keluh Mar, seorang petugas kebersihan. (mnr)
0 komentar:
Posting Komentar