15 Mei 2013

Lia Lahirkan Bayi Kembar Siam



  













KEMBAR SIAM - Bayi Kembar Siam, buah hati pasangan Siswoyo dan Lia warga Desa Air Putih Kali Bandung, Selupu Rejang yang lahir di RSUD Curup  


 


Lia Lahirkan Bayi Kembar Siam

CURUP-Pasangan suami istri Lia Efrianti (21) dan Siswoyo (22), petani warga RT.5 Air Putih Kayu Bandung Kecamatan Selupu Rejang, Senin (13/5) malam, mendapatkan anak pertama mereka dengan kondisi kembar siam. Bayi kembar siam ini lahir melalui operasi Caesar di RSUD Curup sektiar pukul 22.15 WIB, dengan berat badan 4,5 Kg.

Direktur RSUD Curup Almaini, menjelaskan kondisi kesehatan bayi dan ibu bayi yang melahirkan ini dalam kondisi sehat dan selamat. “Ibu dan anak kembarnya selamat. Kini sang bayi masih dalam perawatan kita secara intensif untuk dipantau perkembangan kesehatannya. Proses kelahiran bayi ini pun berjalan lancar, jenis kelamin bayi itu perempuan,” kata Almaini sambil menambahkan, kelahiran menggunakan jasa pelayanan Jampersal.

Almaini menambahkan, penyebab kelahiran kembar siam ini belum dapat di pastikan secara medis. Pasalnya, tenaga medis RSUD Curup masih melakukan pemeriksaan dan pemantauan kesehatan bayi kembar tersebut. “Secara detil ilmu medisnya saya kurang begitu menguasai namun yang jelas ini boleh dikatakan multi faktor. Makanya yang lebih pas mengetahui masalah tersebut adalah dokter yang menangani operasi kembar siam itu,” kata Almaini.

Dibagian lain, dokter spesialis kebidahan dr Aminullah Sp.OG yang menangani proses operasi mengatakan kondisi ibu bayi dalam keadaan sehat dan selamat. Bahkan, pasca kelahiran fisik ibu bayi tampak seperti ibu melahirkan pada umumnya.

“Bayinya pun lahir dengan selamat namun untuk melihat secara detil kondisi fisik sang bayi kembar siam ini khususnya mengenai organ tubuh yang ada di dalam kedua badan bayi harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Untuk saat ini kita belum bisa berspekulasi terlalu jauh tentang kondisi sang bayi,” tegas Aminullah.
Serupa disampaikan dr Yuli yang menangangani kondisi sang bayi kembar siam pasca dilahirkan. Menurutnya, secara kasat mata kondisi sang bayi ini dalam keadaan sehat meski fisiknya tidak normal yakni perut kedua bayi menyatu.

“Jadi kita belum dapat memastikan apakah perlu dilakukan operasi pemisahan badan kedua sang bayi atau tidak. Karena harus ada langkah medis yang lebih mendalam untuk hal ini dan kita tidak bisa langsung terburu-buru mengambil tindakan operasi pemisahan yang dimaksud,” ujar Yuli.
Sementara, Siswoyo, ayah sang bayi kembar siam mengaku pasrah dengan kondisi kelahiran anaknya yang terbilang tidak normal. Siswoyo berharap, kondisi kesehatan kedua anak pertamanya berjenis laki-laki ini sehat dan tumbuh normal.

“Ya kalau nantinya pihak rumah sakit atau dokter yang menangani kondisi anak saya menyarankan untuk dilakukan operasi tentu akan saya lakukan. Tapi, saya sebagai orang tidak mampu yang hanya mengandalkan pencarian sebagai petani tentu tidak akan mampu untuk membiayai operasi pemisahan anak saya ini. Besar harapan kami nantinya ada pihak-pihak yang dermawan berkenan untuk membantu kami membiayai operasi anak kami ini nantinya.” ujar Siswoyo, kemarin.

Penyebab Kembar Siam
Kembar siam adalah keadaan anak kembar yang tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna. Kemunculan kasus kembar siam diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran. Yang bisa bertahan hidup berkisar antara 5 persen dan 25 persen dan kebanyakan (75 persen) berjenis kelamin perempuan.

Istilah kembar siam berawal dari pasangan kembar siam terkenal Chang dan Eng Bunker (1811-1874) yang lahir di Siam (sekarangThailand). Kasus kembar siam tertua yang tercatat adalah Mary dan Eliza Chulkhurst dari Inggris yang lahir pada tahun 1100-an.

Ada beberapa jenis kembar siam. Thoracopagus: kedua tubuh bersatu di bagian dada (thorax). Jantung selalu terlibat dalam kasus ini. Ketika jantung hanya satu, harapan hidup baik dengan atau tanpa operasi adalah rendah. (35-40 persen dari seluruh kasus)

Omphalopagus: kedua tubuh bersatu di bagian bawah dada. Umumnya masing-masing tubuh memiliki jantung masing-masing, tetapi biasanya kembar siam jenis ini hanya memiliki satu hati, sistem pencernaan, diafragma dan organ-organ lain  (34 persen dari seluruh kasus).

Xiphopagous: kedua tubuh bersatu di bagian xiphoid cartilage. Pygopagus (iliopagus): bersatu di bagian belakang. (19 persen dari seluruh kasus). Cephalopagus: bersatu di kepala dengan tubuh yang terpisah. Kembar siam jenis ini umumnya tidak bisa bertahan hidup karena kelainan serius di otak. Dikenal juga dengan istilah janiceps (untuk dewa Janus yang bermuka dua) atau syncephalus.

Cephalothoracopagus: Tubuh bersatu di kepala dan thorax. Jenis kembar siam ini umumnya tidak bisa bertahan hidup. (juga dikenal dengan epholothoracopagus atau craniothoracopagus). Craniopagus: tulang tengkorak bersatu dengan tubuh yang terpisah (2 persen).

Craniopagus parasiticus - bagian kepala yang kedua yang tidak memiliki tubuh. Dicephalus: dua kepala, satu tubuh dengan dua kaki dan dua atau tiga atau empat lengan (dibrachius, tribrachius atau tetrabrachius) Abigail dan Brittany Hensel, adalah contoh kembar siam dari Amerika Serikat jenis dicephalus tribrachius.

Ischiopagus: kembar siam anterior yang bersatu di bagian bawah tubuh (6 persen dari seluruh kasus). Ischio-omphalopagus: Kembar siam yang bersatu dengan tulang belakang membentuk huruf-Y. Mereka memiliki empat lengan dan biasanya dua atau tiga kaki. Jenis ini biasanya memiliki satu sistem reproduksi dan sistem pembuangan.

Parapagus: Kembar siam yang bersatu pada bagian bawah tubuh dengan jantung yang seringkali dibagi. (5 persen dari seluruh kasus). Diprosopus: Satu kepala dengan dua wajah pada arah berlawanan.(ifn/dan/net)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More