15 Mei 2013

Program Internet Masuk Desa Belum Maksimal

Program Internet Masuk Desa Belum Maksimal

MUSI RAWAS-Untuk mengatasi kesenjangan digital yang terjadi antara pusat dan daerah, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah meluncurkan program internet masuk kecamatan berupa Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) pada tahun 2011 lalu. Namun program tersebut belum berjalan maksimal karena mengalami banyak kendala. Diantaranya, Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum memenuhi dan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) mengaku tidak dilibatkan alam masalah tersebut.

“Program internet masuk desa itu sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu. Kemenkominfo juga sudah memberikan 12 unit mobil internet kepada pemerintah kabupaten Musi Rawas. Kemudian diserahkan kepada operatornya di desa dan kecamatan. Hanya saja pelaksanaannya belum optimal karena management Kemenkominfo banyak mengalami kendala dan Dishubkominfo kabupaten Musi Rawas sendiri tidak memiliki kewenangan penuh karena itu merupakan program pemerintah pusat melalui Kemenkominfo dan dishub tidak dilibatkan,”ungkap kepala Dishubkominfo, Ari Narsa melalui Al-Azhar, Kabid Komunikasi dan Informasi (Kominfo).

Dari segi positif penduduk desa dapat mengakses jenis-jenis bibit unggul untuk tanaman-tanamannya, dapat mengetahui skala perkembangan pertanian maupun perkebunan. Status ekonomi masyarakat desa pun meningkat dengan adanya internet ini.
“Masyarakat desa pun dapat mengenal budaya dari daerah lain yang mungkin selama ini mereka kurang begitu tahu dan masyarakat desa pun dapat mengembangkan lagi lebih luas usahanya,”ujarnya.

Ditambahkan Al-Azhar, segi negatifnya internet bagi masyarakat desa belum banyaknya SDM yang dapat menggunakannya dan hanya sebagian kelompok masyarakat dan kurangnya infrastuktur telekomunikasi di berbagai daerah dan desa khususnya di Musi Rawas. Faktor inilah yang mungkin belum bisa optimalnya program PLIK di Kabupaten Musi Rawas. “Khususnya di desa-desa. Apalagi dari segi biaya internet dan perangkat komputernya yang masih dibilang mahal oleh masyarakat desa,”tambahnya.(ari)


      

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More