MUSI RAWAS-Permasalahan penerangan atau listik di salah satu desa terpencil di Kabupaten Mura dalam hal ini Desa Kuto Tanjung Kecamatan Ulu Rawas sedikit terpecahkan. Walaupun belum jaringan listrik di desa tersebut belum dibangun namun sudah ada penyelesaiannya. Pastinya 105 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang disalurkan melalui kementerian negara pembangunan daerah tertinggal (KNPDT) melalui Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Musi Rawas (Mura) telah diserahkan langsung kepada Kades Kuto Tanjung.
Selanjutnya PLTS ini akan dibagikan kepada masyarakat di desa itu sebagai alternatif sarana penerangan bagi seluruh warga desa yang paling ujung di Kecamatan Ulu Rawas tersebut. Bantuan sumber penerangan alternartif ini merupakan salah satu bentuk bukti nyata kepedulian Pemkab Mura yang dalam hal ini melibatkan Dinas Pertambangan dan Energi untuk menuntaskan permasalahan listrik dimana merupakan salah satu program Bupati Mura, Ridwan Mukti.
Selain penyerahan PLTS dilakukan juga acara bimbingan teknis kepada enam teknisi desa agar dapat melakukan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan sendiri serta bertujuan agar usia pemakaian unit PLTS tersebut lebih lama. Selain bimbingan tehnis pemakaian PLTS juga dijelaskan alasan dan pertimbangan pemerintah daerah memilih Desa Kuto Tanjung sebagai daerah pertama penerima bantuan sumber penerangan alternatif tersebut. Salah satunya disebutkan bahwa Desa Kuto Tanjung merupakan kreteria desa terisolir dan kawasan paling ujung di Kecamatan Ulu Rawas.
“Selain desa terisolir, warganya sangat mendambakan listrik. Kami juga mempertimbangkan topografi daerah serta posisi Desa Kuto Tanjung yang sangat jauh dari Gardu Induk Petanang, dimana dengan kondisi dan kenyatan ini maka kemungkinan untuk pemasangan jaringan listrik di daerah ini akan sangat sulit. Karena alasan itulah bantuan unit PLTS dari KNPDT untuk kali pertama ini kami salurkan kepada desa tersebut,” ungkap Kepala Distamben Mura, Ir Nito Maphilindo MM melalui staf kelistrikan, Anwar Sadat.
Selanjutnya saat ditanyai kemungkinan akan adanya bantuan serupa dari KNPDT terhadap desa terisolir lainnya, Sadat mengungkapkan Distamben Mura akan tetap megupayakannya.
“Sebenarnya pada proposal awal kami, jumlah desa yang diajukan untuk menerima bantuan ini adalah tujuh desa artinya kami telah mengajukan seluruh desa di Kecamatan Ulu Rawas tersebut kepada KNPDT untuk memberikan bantuan PLTS. Namun untuk saat ini yang disetujui hanya Kuto Tanjung, kemungkinan besar karena juga hendak memperhatikan desa yang terisolir di nusantara. Namun kami akan terus berupaya sekuat tenaga agar seluruh desa di kecamatan Ulu Rawas dapat menikmati fasilitas listrik,” lanjut Sadat.
Mengenai tehnis 105 PLTS tersebut, Sadat mengungkapkan sebetulnya jumlah PLTS itu kurang dari jumlah seluruh keluarga yang ada di Kuto Tanjung dimana terdata 150 KK ditambah dengan kebutuhan untuk penerangan masjid dan daerah penerangan tepian sungai. Sedangkan jumlah PLTS yang diberikan dari pihak KNPDT hanya 105 unit. Namun untuk mengatasi hal ini, Sadat mengungkapkan bahwa solusinya beberapa unit diantaranya dipergunakan untuk kebutuhan dua rumah sekaligus.
“105 unit PLTS yang ada tak cukup untuk mengcover seluruh keluarga yang ada, belum ditambah dengan kebutuhan untuk penerangan masjid dan daerah penerangan tepian sungai, maka akan ada beberapa unit yang akan dibagikan lampunya untuk dua rumah sekaligus,” ungkap Sadat.
Mengenai cara pembagiannya Sadat menjelaskan bahwa dari setiap unit PLTS bisa digunakan untuk menghidupkan tiga buah lampu atau setara dengan 30 watt sekaligus selama 8 jam. Selanjutnya jika akan dibagikan kepada dua rumah sekaligus maka pembagian lampunya akan menjadi 2 buah lampu untuk PLTS tersebut berada, sedangkan satu buah lampu lagi akan dibagikan ke rumah lainnya. (ME04)
0 komentar:
Posting Komentar