TUGUMULYO-Tingkat produktifitas persawahan, salah satunya tergantung dengan optimalnya pengairan dalam hal ini sistem irigasi. Namun yang terjadi saat ini fasilitas pendukung utama sektor pertanian padi khususnya yang terdapat di Kecamatan Tugumulyo tersebut sering tercemar limbah sisa pembuangan masyarakat berupa sampah dan limbah kolam air deras. Lebih parah lagi kondisi ini dinsinyalir dibiarkan atau tidak cepat ditindaklanjuti.
Kondisi ini menuai kritik dari pihak Pemerintahan Kecamatan Tugumulyo, sebab petani dikhawatirkan sampah tersebut akan menyumbat saluran air yang akan mengalir areal persawahan jika limbah terus dibiarkan.
“Kita sangat gerah dengan kondisi irigasi sekarang ini yang mulai dicemari sampah dan limbah tambak perikanan,” tegas Camat Tugumulyo, David Pulung AP M.Si, melalui Sekcam, A Edy Supriyo BA.
Sementara itu, salah seorang petani padi, Tarno meluapkan kekesalannya terhap kondisi irigasi yang mulai di penuhi sampah. “Saluran irigasi di daerah ini sebagian besar sudah tertutup semak belukar bahkan ada yang tidak diurus. Kalau tetap dibiarkan seperti ini maka hasil sawah kami akan mengalami penurunan bahkan bisa gagal panen akibat pasokan air dapat berkurang. Belum lagi diperparah dengan banyaknya hama tikus yang mulai menyerang,” jelas Tarno.
Melihat kondisi ini, Tarno mempertanyakan Pemkab Mura mengenai langkah perawatan saluran irigasi, apakah tahun ini dianggarkan atau tidak.
“Kami masyarakat kecil cuma bisa berharap kepada pemerintah agar saluran irigasi ini tetap terjaga hingga pasokan air bisa cukup dan hasil padi pun melimpah,” harapnya. (ME04)
0 komentar:
Posting Komentar