EDISI CETAK

Dapatkan informasi terkini di koran harian Musirawas Ekspres (Mureks), media terbesar dan tersebar di setiap pelosok Musi Rawas. Untuk berlangganan dan Pemasangan Iklan, hubungi (0733) 452552.

BALIHO MURATARA

Baliho selamat datang di Muratara yang terpasang di Desa Rantau Jaya Kecamatan Karang Jaya. Muratara diharapkan terbentuk pada sidang paripurna DPR RI Mei hingga Juni 2013

BELUM MAU TERIMA POLISI

Aksi demo yang diwarnai bentrok masyarakat Muratara dengan pihak kepolisian pada Senin (29/4) malam membuat warga sempat beberapa hari pasca bentrok tidak mau menerima kehadiran polisi

ANCAM TUNTUT PEMERINTAH

Ketua Presidium Muratara Muhammad Ibrahim menegaskan, pihaknya akan menuntut pemerintah jika Muratara tidak dimekarkan menjadi Daerah Otonom Baru (DOB). Hal ini ditegaskannya kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Yani,(10/5).

Musirawas Ekspres Berikan Bantuan Korban Kerusuhan Muratara

Direktur PT Musirawas Media, Solihin didampingi Camat Muara Rupit, Firdaus dan GM Musirawas Ekspres, Panca Riatno serta Pimred Musirawas Ekspres, Endang Kusmadi menyerahkan bantuan ke keluarga Alm Rinto Arianto.


31 Mei 2010

Berebut Air Irigasi, Petani Tewas

*Leher Nyaris Putus
LUBUKLINGAU-
Ngadikin (39) warga Desa I Sukomulyo Kecamatan Tugumulyo Minggu (30/5) sekitar pukul 17.30 WIB tewas dibacok Musyadi (51) warga yang sama. Ngadikin tewan dengan kondisi mengenskan dimana lehernya nyaris putus.

Peristiwa berdarah dan menggegerkan tersebut terjadi di sawah milik korban di Desa I Sukomulyo Kecamatan Tugumulyo. Kejadian tersebut diduga dipicu karena berebut air irigasi atau seringnya terjadi keributan masalah air sawah.

Kronologisnya bermula di antara korban dengan tersangka sering terjadi keributan masalah air irigasi. Pada hari berdarah itu itu tersangka hendak mengambil atau mengalirkan air irigasi untuk areal sawah miliknya. Namun ternyata ditutup oleh korban. Makanya berulang kali korban ditegur tersangka mengenai masalah tersebut, tetapi tidak ditanggapi korban. Sehingga antara korban dan tersangka terjadi pertengkaran. Dari pertengkaran mulut akhirnya terjadi pembacokan. Tersangka membacok leher korban menggunakan arit yang digunakannya untuk merumput.

Mendapat sabetan celurit korban langsung tersungkur bersimbah darah. Melihat korban yang tersungkur tersangka langsung pulang kerumah mandi dan ganti pakaian. Selanjutnya tersangka langsung mendatangai Polsek Tugumulyo untuk menyerahkan diri.
Sementara warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut langsung memberi tahu kepala desa setempat dan Polsek Tugumulyo. Selanjutnya dibantu warga, Kades langsung membawa korban yang sudah tewas itu ke Puskesmas Desa C Nawangsari Kecamatan Tugumulyo.

Di Mapolsek Tugumulyo sendiri tersangka yang telah menyerahkan diri mengakui telah membacok korban. Sedangkan senjata tajam berupa arit yang digunakannya untuk membacok korban masih berada di rumah. Kemudian anggota Polsek Tugumulyo langsung mengambil barang bukti arit tersebut di rumah tersangaka.

Kapolres Musi Rawas, AKPB Imam Syachroni melalui Kapolsek Tugumulyo, AKP Darmawan didampingi Kanit Reskrim, Bripka Syamsir membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya tersangka sudah menyerahkan diri dan diamankan di Mapolsek Tugumulyo.
“Kejadian tersebut diduga karena dipicu masalah air sawah, sehingga terjadi keributan yang berakhir dengan pembunuhan,” ungkap Kapolsek.(CW-02)

DPRD Akui Presidum Muratara Pimpinan M Ibrahim

MUSI RAWAS-Ketua Komisi I DPRD Musi Rawas, Alamsyah A Manan menjelaskan proses pemekaran Kabupaten Musi Rawas Utara (Murtara) terus digodok. Bahkan 3 Juni 2010 direncanakan dilaksanakan paripurna pembentukan Kabupaten Muratara. Demikian dijelaskannya usai melakukan pertemuan dengan Presdium Muratara, Kamis (27/5) lalu.

Dijelaskan Alamsyah sebelumnya akan dilakukan rapat terlebih dahulu pada 1 Juni 2010, kemudian dibentuk Badan Musyawarah (Banmus).
“Jadi ada kemungkinan paripurna dilaksanakan tanggal 3 Juni 2010,” jelasnya.
Ditambahkannya ada dua hal penting yang akan diulas DPRD. Pertama memparipurnakan kembali serta melengkapi persyaratan terbentuknya Kabupaten Muratara, sesuai permintaan DPR RI. Antara lain menegaskan tapal batas.
Kedua menegaskan, secara yuridis formal dan de yure, presidum Muratara dibawah pimpinan Muhammad Ibrahim merupakan dewan presidium penangan masalah pemekaran Musi Rawas Utara.
“Kita akui dewan presidium kelompok M Ibrahim, secara yuridis formal dan de facto,” katanya.

Terpisah, jubir Muratara Amri Sudaryono, menjelaskan presidium Muratara masih solid dan belum terpecah seperti yang diberitakan selama ini.
“Kalau pun ada kelompok lain yang mengaku-ngaku perlu dipertanyakan keabsahannya,” katanya singkat.

Sementara itu Presidium Muratara dan Tokoh Muratara dalam pertemuan dengan Ketua DPRD Musi Rawas Sri Hernalini Utama dan anggota meminta kepastian pelaksanaan parnipurna pembentukan Muratara. Juga agar membantu melengkapi persyaratan lainnya yang harus dikeluarkan oleh DPRD. Dalam pertemuan itu Ketua DPRD Mura menyatakan mendukung pembentukan Kabupaten Muratara.

Begitupun ketika bertemu dengan Wakil Bupati Hj Ratnawati Ibnu Amin dan Sekda Mura, H Sulaiman Kohar. Bahkan pada kesempatan itu, Sekda H Sulaiman Kohar mengakui M Ibrahim sebagai ketua presidium. (ME-01)

Perbaikan Data Sensus Dilakukan 1.121 Petugas

MUSI RAWAS-Pelaksanaan Sensus Penduduk 2010 di Kabupaten Musi Rawas, yang sudah mencapai 95 persen, tinggal menunggu perbaikan data pencacahan yang dilaksanakan di 21 kecamatan.

”Pelaksanaan Sensus Penduduk 2010 sudah berjalan 95 persen, tinggal data perbaikan saja. Sebelum 31 Mei pencacahan di lapangan sudah selesai dilakukan petugas,” kata Kepala Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Musi Rawas, Taufiq Hidayat. Dikatakannya, untuk pelaksanaan sensus di daerah ini pihaknya mengerahkan 1.121 petugas yang terdiri atas 813 petugas pencacah lapangan (PCL), 21 petugas koordinator tim dan 37 petugas koordinator lapangan.

Setiap petugas pencacah di lapangan mendatangi rumah penduduk dengan membawa lembaran quesioner bermaterikan 42 variabel.

”Pengisian quesioner menggunakan pensil khusus, dengan huruf balok, tujuannya untuk memudahkan ‘scanner’ data yang dilakukan di BPS tingkat provinsi,” katanya.

Dijelaskannya sejauh ini kendala yang dihadapi petugas pencacah di lapangan rata-rata kesalahan pemilihan data oleh petugas saat proses wawancara dengan warga. ”Karena itu sekarang sedangkan dilakukan perbaikan data tersebut sehingga nantinya tidak bermasalah,” katanya.

Kesalahan yang dilakukan petugas pencacah di lapangan dapat diketahui dengan cepat, apalagi sensus penduduk yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali tersebut diawasi oleh tim dari kabupaten, provinsi dan tim pemantau dari BPS pusat. Tujuan sensus penduduk untuk mengetahui pertumbuhan penduduk dan perbaikan “data base” kependudukan. Dari data sementara yang diterima BPS Musi Rawas, jumlah penduduk hingga saat ini 518.412 jiwa atau 132.445 kepala keluarga (KK).

Jumlah tersebut naik 100 ribu lebih dibandingkan tahun 2000 lalu. Data jumlah penduduk tersebut diketahui saat pendataan awal melalui ‘listing’ (daftar) penduduk, sebelum dilakukan pencacahan melalui quesioner.

Menurut dia setelah dilakukan pencacahan akan dilanjutkan dengan pengolahan data secara manual yang dilaksanakan di masing-masing kantor BPS, kemudian pengolahan data dengan ‘scanner’, serta pembuatan tabulasi masing-masing daerah di BPS tingkat provinsi.

Data tersebut selanjutnya diserahkan ke Ditjen Administrasi Kependudukan Kementerian Dalam Negeri serta masing-masing pemerintah daerah, kemudian dilakukan uji publik kebenaran data sementara sebelum diumumkan secara resmi oleh Presiden. (ME-06)

Usaha Mikro Masih Terkendala Modal

MUSI RAWAS-Pemilik usaha mikro di Kabupaten Mura masih terkendala modal untuk mengembangkan usahanya. Selain belum paham mekanisme pengajuan modalnya, mereka juga tidak memiliki agunan. Akibatnya produksi usaha mikro di beberapa kecamatan terancam tutup.

Dedi Ifwan pelaku usaha mikro di Kecamatan Sumber Harta contohnya, ia mengakui saat ini para pemilik usaha di daerahnya banyak yang tidak bisa mengembangkan usaha karena keterbatasan modal.

“Bantuan modal yang diberikan kepada anggota kelompok hanya berasal dari pinjaman bergulir koperasi kecil. Padahal modal yang diperlukan pengusaha berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. Usaha yang dijalankan di dusun ini bermacam-macam seperti, keripik singkong, pembibitan lele hingga pengerajin tungku,” katanya.

Dedi mengatakan kendala yang dihadapi pelaku usaha untuk mendapatkan suntikan modal sangat beragam, selain tidak memiliki anggunan (jaminan) mayoritas pelaku kesulitan menyusun proposal yang dibutuhkan.

“Pelaku usaha di Kecamatan selama ini mengeluhkan mekanisme yang harus ditempuh karena mereka tidak tahu cara membuat proposal untuk mengajukan pinjaman modal. Lagipula banyak pemilik usaha yang tidak punya agunan,” ungkapnya.

Kondisi ini, kata Dedi mengakibatkan pemilik usaha tidak bisa mengembangkan dan menjalankan bisnis dan berhenti usaha.
“Kalau ada tambahan modal, pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya, jika pelaku usaha mikro mengerti mekanisme penyusunan proposal mungkin sebagaian besarnya berani untuk memberikan anggunan. Kita harapkan pemerintah dapat memberikan sosialisasi mengenai kondisi ini,” katanya.

Dilanjutkannya sebagian pelaku usaha Mikro kecil berhenti produksi karena tidak memiliki modal untuk meneruskan usaha kecil mereka. Jika minjam ke bank tidak punya agunan.
“Padahal, usaha yang mereka jalani selama ini telah beromzet hingga Rp 200.000 hingga Rp 250.000 per hari dari hasil penjualan,” ucapnya.

Dikatakannya sebaiknya Pemkab Mura melakukan pembinaan terhadap UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) yang belum terbina karena petugas di tingkat kelurahan tidak melakukan pendekatan jemput bola untuk mendata usaha-usaha mikro, kecil, dan menengah yang bermasalah karena terkendala modal.

”Namun pengembangan Usaha Micro tersebut jangan hanya terfokus pada pemberian permodalan tetapi harus diberikan pelatihan menejemen pengelolaan keuangan serta keahlian karena selama ini bantuan yang diberikan hanya dihabiskan oleh penerima modal usaha contohnya terjadi KUT (kredit usahan tani) pada tahun sebelumnya,” pungkasnya. (ME-06)

Riduan: Akan Ada Lagi Rotasi Pejabat

*Rotasi Sudah Melalui Baperjakat
LUBUKLINGGAU-
Walikota Lubuklinggau H. Riduan Effendi menegaskan pergantian pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau yang di laksanakan beberapa waktu lalu sudah melalui Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).

Pernyataan Riduan itu menepis adanya isu yang berkembang bahwa mutasi pejabat itu tidak melalui baperjakat.

Pergantian pejabat itu hal yang wajar sehingga tidak perlu dibesar-besarkan, mengingat pejabat yang belum lama menduduki posisi jabatan di salah satu Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) lalu dipindahkan ke SKPD lainya, pejabat tersebut sebelumnya belum definitif melainkan masih sebagai pelaksana tugas (Plt).

“ Kita lihat kinerja selama menjabat sebagai pelaksana tugas jika kinerjanya bagus mengapa tidak kita defenitifkan, kalau merasa kurang cocok, ya kita ganti dengan posisi yang lain, ,”ungkap Riduan, kepada Musirawas Ekspres, saat menghadiri Khataman Al-Quran, Sabtu (29/5) lalu.

Lebih lanjut Riduan mengatakan sejauh ini rotasi jabatan dilingkungan Pemkot Lubuklinggau selalu melalui pertimbangan dan pembahasn dari Baperjakat. Artinya tidak ada indikasi seolah-olah pergantian pejabat tersebut hanya keputusan pimpinan sepihak tanpa adanya koordinsasi dengan Baperjakat.

“ Pergantian pejabat selalu melalui baperjakat, kita ini bukan menganut kepemimpinan yang otoriter semua berdasarkan aturan dan prosedur yang jelas,”tegasnya.
Bagaimana pejabat yang belum defenitip? Riduan mengatakan masalah pejabat yang belum di defenitipkan masih menunggu persetujuan dari Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin. Untuk itu dalam waktu dekat ini sejumlah pejabat akan kembali mengalami rotasi.

Ia juga berharap dengan rotasi jabatan yang dilakukan dapat meningkatkan kinerja dan kualitas aparatur pejabat sehingga pelaksanaan program pemerintahan dapat terlaksana dengan maksimal.

Untuk dapat mewujudkan semua itu butuh inovasi dan integrias yang tinggi dari seorang aparatur pemerintahan yang dituntut mampu menjadikan dirinya sebagai pelayan masyarakat yang baik.

“ Saya berharap kedepan dengan terus meningkatnya sumber daya manusia (SDM) yang ada dalam organisasi pemerintahan perwujudan akan kapasitasnya sebagai seorang pegawai sekaligus sebagai pelayan masyarakat terus meningkat, dan program-program dapat dilaksanakan untuk terwujudnya visi dan misi Kota Lubuklinggau menjadi pemerintahan yang baik,” harapnya. (CW-01)

Hari ini , Dealine Untuk Penghuni Rumdin Puskesmas

LUBUKLINGGAU- Menurut jadwal hari ini (Senin,31/5) merupakan deadline (Batas waktu-red) yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau kepada penghuni rumah dinas (rumdin) Puskesmas Sidorejo untuk mengosongkan rumah tersebut.

Apabila tidak mengosongkan rumdin sesuai dengan deadline maka Pemkot Lubuklinggau melalui tim eksekusi akan mengambil tindakan tegas, mengeluarkan penghuninya secara paksa.

Tindakan tegas itu akan diambil karena perjanjian sudah dibuat beberapa waktu lalu, yang menyebabkan batalnya eksekusi pertama.

Demikian dikatakan Walikota Lubuklinggau H. Riduan Effendi kepada Musirawas Ekspres Sabtu (29/5) lalu.

Harus diketahui kata Riduan bahwa pihaknya sebelumya sudah memberikan surat peringatan kepada Dr Martha untuk segera mengosongkan dan mengembalikan seluruh aset milik Dinas Kesehatan yang ada di dalam rumah tersebut.

Sebab Rumdin itu secara prosedural ditempati oleh kepala puskesmas yang menjabat saat ini. Sementara itu Dr Albert suami dari Dr Martha sejak Januari lalu sudah tidak menjabat sebagai kepala Puskesmas sidorejo. Karena sedang melaksanakan tugas akademis. “ Secara otomatis dengan berakhirnya jabatan maka seluruh aset berupa barang inventaris yang ada di rumah itu harus diserahkan kepada Dinas Kesehatan sebab itu merupakan aset pemerintah, selain itu penjabat kepala puskesmas yang sekarang akan menempati rumah tersebut,” Tambahnya.

Sementara itu sebelumnya Sekretaris Daerah Kota Lubuklinggau Aksiropi Ayub juga pernah menjelaskan bahwa sejak pergantian pejabat seluruh aset mesti diserah terimakan kepada pejabat yang baru.

Dan saat itu Sekda juga telah memberikan surat peringatan kepada penghuni rumah untuk segera mengosongkan rumah tersebut.

Dikatakan sekda, Dr. Albert Tobing yang saat ini mengikuti tugas belajar keluar kota, dan yang menempati Rumdin itu saat ini istrinya yang juga seorang dokter di Padang Ulak Tanding. Tidak bisa dijadikan alasan untuk tetap menghuni rumdin tersebut.
Perlu diketahui inventaris yang ada di rumdin dr. Alber Tobing tersebut antara lain STNK Mobil Ambulance Puskesmas, Kendaraan Roda Dua dan STNK, Komputer, Receiver Parabola, Sofa dan Kursi tamu warna hijau, Rumdin Pimpinan Puskesmas, Kunci Gudang Inventaris Barang, Kursi Stainles dan Lemari Arsip. (CW-01)

Besok, Empat Kandidat Debat Terbuka

*Adu Visi Misi
MUSI RAWAS-
Empat kandidat yang maju pada pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Kabupaten Musi Rawas (Mura), Isa Sigit-Agung Yubi Utama, Ridwan Mukti-Hendra Gunawan, Senen Singadilaga-Sudirman Masuli dan Wazanasi Wahid-Untung Supriyanto, dipastikan besok ( Selasa 1/6) akan beradu visi misi.

Kegiatan debat visi dan misi tersebut dilaksanakan di Gedung Dekranasda Kabupaten Mura, di Kecamatan Tugumulyo. Debat terbuka untuk umum tersebut dipimpin tiga panelis dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang.

Ketua KPU Efriansyah melalui devisi hukum, Kenny, ketika dibincangi Musirawas Ekspres, beberapa waktu lalu mengakui bahwa sesuai dengan tahapan kampanye pemilukada, besok dilaksanakan debat kandidat. “ Benar, besok akan dilaksanakan debat kandidat,”tegasnya.

Untuk debat kandidat masalah visi misi ini KPU berharap seluruh kandidat untuk menghadiri debat terbuka tersebut. “ Kami berharap seluruh kandidat menghadiri debat terbuka di gedung Dekranasda Kabupaten Mura itu,”paparnya.

Bagaimana kalau kandidat tak hadir? Kenni mengatakan sebenarnya untuk sanksi kandidat yang tidak menghadiri debat terbuka tersebut tidak ada. Tapi KPU sangat berharap supaya seluruh kandidat hadir, tidak diwakilkan. “ Sanksi tidak ada tapi kami tetap berharap seluruh kandidat hadir,”ungkapnya.

Perlu diketahui untuk memimpin debat terbuka tersebut KPU Mura menghadirkan panelis-panelis yang terbaik dari Unsri Palembang. “ Kita telah mengundang panelis-panelis untuk memimpin debat dari Unsri Palembang,”ungkapnya.

Dikatakannya debat terbuka tersebut merupakan rangkaian terakhir kampanye kandidat sebelum memasuki minggu tenang.

Perlu diketahui dasar pelaksanaan debat terbuka yakni Keputusan KPU No. 08/KPTS/KPU.MURA/2010 tentang Pedoman Teknis Kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Bab IV bentuk kampanye, pasal 16 ayat I kampanye pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah dapat dilaksanakan dalam bentuk, h. debat public/debat terbuka antar calon; dan atau. Diperjelas pada pasal 24 kampanye pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dilaksanakan dalam bentuk debat public/debat terbuka antar calon sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 huruf h, diatur sebagai berikut, a. pelaksanaan debat pasangan calon diselenggarakan oleh KPU Mura dan disiarkan langsung oleh media elektronik, b. dilaksanakan sebanyak 5 (lima) kali, dengan ketentuan dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali untuk calon kepala daerah dan sebanyak 2 (dua) kali untuk calon wakil kepala daerah, c. moderator debat pasangan calon dipilih oleh KPU Mura dari kalangan professional dan akademisi yang mempunyai integritas tinggi, jujur, simpatik, dan tidak memihak kepada salah satu pasangan calon, d. KPU Mura dapat menghadirkan audiens dalam jumlah terbatas, dengan undangan, e. format dan materi debat pasangan calon dan moderator yang dipilih KPU Mura harus mendapat kesepakatan/persetujuan dari pasangan calon peserta debat. (ME-07)

Bandar Narkotika Transaksi dengan Polisi

LUBUKLINGGAU-Tengku Rahman alias Man Komo (29) warga Lokalisasi Patok Besi RT 7 Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Sabtu (29/5) sekitar pukul 01.00 WIB ditangkap polisi. Pasalnya ia terpancing melakukan transaksi narkotika dengan polisi yang menyamar di Karaoke Kembar Lokalisasi Patok Besi.

Dari tersangka petugas mengamankan satu paket sabu-sabu, dua butir ekstasi dan uang Rp 100 ribu. Kini tersangka mendekam di sel Polres Lubuklinggau untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Kapolres Lubuklinggau AKBP Mukhlis melalui Kasat Reskrim AKP Jonson Nadapdap kepada Musirawas Ekspres menjelaskn, bermula adanya dari informasi masyarakat bahwa tersangka sering mengedarkan narkotika. Sehingga dilakukkan pengintaian, ternyata informasi itu benar.

Selanjutnya, anggota Tim Buser Polres Lubuklingau memancing tersangka dengan cara hendak membeli ekstasi tersangka. Setelah sepakat diaturlah pertemuan di depan Karaoke Kembar, setelah bertemu tersangka langsung memberikan ektasi yang hendak dibeli dan siap dibayar dengan uang Rp 100 ribu.

“Jangan bergerak, saya polisi kamu ditangkap,” kata polisi yang menyamar, hingga Tengku hanya bisa terdiam. Tak lama kemudian muncul polisi lainnya, Tengku pun digeledah ternyata di kantong celananya ditemukan satu paket sabu-sabu.
Sementara itu berdasarkan pengakuan tersangka, ia menjual sabu-sabu dan ineka hanya untuk senang-senang saja. “Untuk hepi-hepi be,” jelasnya singkat ketika ditanya Musirawas Ekspres. (CW-02)

Kakak Dibunuh Adik

LUBUKLINGGAU-Pembunuhan antar saudara terjadi di RT.10 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I. Korban yang dibunuh adalah Edi Putra (20) warga setempat, dengan pelaku adik kandung korban yakni Riston alias Anton (14).

Pembunuhan itu terjadi Sabtu (29/5) sekitar pukul 18.15 WIB di dapur rumah orang tua korban juga tersangka. Korban tewas dengan kondisi menderita luka tusuk pada perut dan usus terburai, saat dalam perjanan menuju RS dr Sobirin.

Informasi diterima Musirawas Ekspres, pembunuhan ini dipicu karena salah paham antara kedua saudara kandung ini. Kesalah pahaman keduanya mulai muncul saat bermain sepak bola di tanah lapang areal RT 10, namun bisa mereka selesaikan.
Makanya usai bermain keduanya langsung pulang, namun ketika sampai di rumah tiba-tiba korban marah, karena ia menduga Riston membakar buku catatan miliknya. Hingga kedua bersaudar ini langsung bertengkar hebat.
Tersangka kemudian pergi ke dapur, ketika melihat pisau timbul niatnya hendak menghabisi kakakinya. Maka Riston langsung memanggil Edi, saat Edi muncul Riston langsung menusuk perut kakaknya hingga usus terburai.


Sementara itu informasi lain diterima Musirawas Ekspres, keduanya bertengkar di rumah karena Edi mengira Riston menghabiskan sayur untuk makan. Makanya Edi menggunakan tongkat milik ayahnya langsung mengait leher Riston.

Namun Riston mengira tongkat itu adalah clurit, makanya mencari pisau selanjutnya menusuk perut kakak kandungnya. Korban selanjutnya di larikan ke RS Siti Aisyah, namun dirujuk ke RS dr Sobirin dan dalam perjanan meninggal dunia.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Mukhlis melalui Kasat Reskrim AKP Jonson Nadapdap membenarkan adanya pembunuhan tersebut. “Tersangka sudah diamankan di Mapolsek Lubuklinggau Selatan,” jelasnya. (ME-01)

29 Mei 2010

Umat Budha Gelar Doa Bersama

LUBUKLINGGAU-Memperingati Waisak 2254 BE tahun 2010 yang jatuh Jumat (28/5), ratusan umat Budha Kota Lubuklinggau menggelar doa bersama. Rangkaian kegiatan tersebut dilakukan di Vihara Budha Indonesia Kota Lubuklinggau, Kelurahan Taba Jemekeh Kecamatan Lubuklinggau Timur I.

Upacara menyambut detik Siddhi dilakukan pada pukul 05.00 WIB di Vihara dengan memanjatkan doa bersama. ‘Namo sangyang adi budhayana, Namo tasaa bhagavato arahat samma sambudhassa, Namo sarve bodidsatwaya mshasattwaya’.

Demikian penggalan pemujaan mengawali doa bersama yang dilakukan oleh umat Budha di vihara itu menandai Purnamasiddi di bulan Waisak yang telah tiba seluruh umat Budha mengenang dan merenungkan kembali makna spiritual Sang Budha.

Menurut Ketua Pelaksana Gelar Doa Bersama Peringatan Waisak, Aries kepada Musirawas Elspres di sela-sela pemujaan di vihara mengatakan peringatan Waisak tahun ini tidak ada kegiatan lain kecuali berdoa bersama.

Peringatan waisak 2254 tahun 2010 mengambil tema “kesadaran penuh waisak menyadarkan kembali pada nilai-nilai spiritual dan nasionalisme”. Dikatakan Aries ada tiga peristiwa di balik peringatan Hari Raya Waisak. Pertama adalah peristiwa lahirnya Pangeran Siddhartha Gautama yang dilahirkan di Taman Lumbini, Nepal, India, 623 sebelum Masehi.

”Kedua, pertapa Pangeran Siddhartha Gautama mencapai sempurna di usia 35 tahun di Bodh Gaya. Terakhir adalah peristiwa meninggalnya Siddhartha Gautama pada usia 80 di Kusinara pada 543 SM,” jelas Aries.

Dalam peringatan tersebut diharapkan umat Budha kembali memperhatikan nuansa kedinamisan antara sesama, sehingga kapsitas mental sebagai manusia yang memiliki jiwa spiritual semakin menunjukan keharmonisan di dalam hidup.

Disamping itu peringatan tersebut selain mengenang tiga peristiwa penting tadi sebagai perenungan diri terhadap karakter yang penuh bijak dan kepedulian terhadap mahluk lainya.

“Sehingga mewujudkan kehidupan bemasyarakat yang bermartabat,” jelasnya. (CW-01)

Hati-hati Longsor di Reksa Budi

BTS ULU-Para pengendara baik sepeda motor maupun mobil harus ekstra hati-hati ketika melintasi jalan poros kecamatan di SP6 Desa Reksa Budi Kecamatan BTS Ulu.

Pasalnya jalan dengan kondisi aspal mulus di sana rawan kecelakaan. Tepatnya di salah satu titik dimana terjadi longsor.

Pantauan Musirawas Ekspres, jalan yang longsor sudah cukup parah. Untunya kendaraan masih bisa leluasa lewat walaupaun harus ekstra hati-hati karena dipasang jembatan darurat.

“Di sini rawan kecelakaan. Karena jalannya mulai dari SP9 Bangun Jaya hingga ke SP5 sudah aspal mulus jadi kendaraan yang lewat bisa dengan kecepatan tinggi. Sementara di sini ada badan jalan aspal yang longsor, kalu tidak hati-hati jelas bisa masuk jurang,” kata Sahir, salah seorang warga Keroya, BTS Ulu.

Untungnya menurut Sahir, sudah dipasang jembatan darudart dari besi sehingga walaupun separuh badan jalan longsor namun kendaraan masih bisa lancar lewat.


“Tapi jika tidak segera diperbaiki longsor akan terus bertambah dan jalan bisa putus,” katanya. (ME-02)

Warga RI Harapkan Pasar Permanen

MUSI RAWAS-Warga di Kecamatan Rawas Ilir mengharapkan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas membangun pasar tradisional permanent. Sebab selama ini pasar yang ada di kecamatan sering berpindah-pindah dan masih merupakan pasar tradisional. Selain itu warga juga meminta pemerintah dapat segera memfungsikan bangunan rumah toko (Ruko) di Beringin Mamur II yang dibangun menggunakan APBD 2008.

Pasar tradisional di Bengin Teluk Kecamatan Rawas Ilir sebenarnya sudah ada sejak lama. Hanya saja pasar tersebut selama ini dijadikan pasar kalangan.
Bahkan tidak hanya itu warga juga mengeluhkan, pasar tradisional tersebut sering berpindah-pindah tempat. Pertama letaknya di jalan umum pinggiran sungai, pindah ke belakang SMP Bingin Teluk lalu pindah lagi ke pinggiran sungai belah hulu dan saat ini berada di di hilir dusun.

“Harapan masyarakat pasar tradisional ini tidak berpidah-pindah tempat lagi,” kata Andri, warga setempat. Menurut informasi dari warga pasar tersebut rencananya akan dipindahkan kembali ke belakang Ruko yang dibangun menggunakan anggaran 2008. Namun hingga saat ini Ruko tersebut belum difungsikan tanpa alasan yang jelas. “Jadi harapan masyarakat agar pemerintah mengupayakan Ruko ini dapat difungsikan setiap hari agar roda perekonomian bisa berjalan lancar,” imbuhnya.(ME-06)

Dishub Dituding “Main-main” Pasang Rambu-Rambu

LUBUKLINGGAU- Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Lubuklinggau dituding main-main memasang rambu-rambu lalulintas peringatan hati-hati di area rawan kecelakaan.

Indicator ini terlihat dari pemasangan rambu-rambu tersebut terlalu dekat dengan marka jalan sehingga terkesan sia-sia, seperti di depan Losmen Telago dan Kios Bensin Megang.

Seperti diungkapkan oleh Roy warga Kelurahan Megang,Kecamatan Lubuklinggau Utara II, kemarin (28/5) kepada Musirawas Ekspres.

Menurutnya rambu-rambu yang dipasang Dishubkominfo sering ditabrak kendaraan yang melintas di jalan A. Yani itu.

Dikatakan Roy idealnya rambu-rambu lalulintas peringatan itu dipasang kurang lebih pada jarak 100-200 meter dari jalan, sehingga masih ada waktu dan jarak bagi kendaraan untuk mengurangi kecepatan. “ Sedangkan yang dipasang itu hanya kurang lebih 50 meter bahkan tidak sampai sehingga bisa dibilang sia-sia,”ungkapnya.

Tidak itu saja rambu-rambu tersebut tidak terlihat jelas apalagi pada saat malam hari. “Sepertinya Dishub hanya main-main memasang rambu-rambu itu, terkesan Cuma menghabiskan anggaran saja,” unkapnya.

Hal senada diungkapkan Dodi, menurutnya rambu-rambu yang dipasang Dishubkominfo selain terlalu dekat, juga tidak telihat jelas, apalagi saat malam hari. ” Beberapa waktu lalu mobil saya nyaris menabrak marka jalan tersebut , untungnya saya langsung memijak rem kendali,” ungkapnya.(CW-01)

Senin, Logistik Pemilukada Mulai Didistribusikan

* Ke Lima Kecamatan Terjauh
MUSI RAWAS-
Senin (31/5) mendatang sebanyak 382.819 plus 2,5 surat suara pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) mulai didistribusikan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) diwilayah Kabupaten Musi Rawas (Mura).

Menurut ketua KPU Mura Efriansyah melalui devisi logistic, Suherdi, ketika dikonfirmasi Musirawas Ekspres, kemarin (28/5) melalui ponselnya mengatakan untuk distribusi logistic tersebut dimulai dari Kecamatan paling jauh. Diantaranya ke Kecamatan Ulu Rawas, Muara Lakitan, Nibung, BTS Ulu, Rawas Ilir.

“ Kita mulai dahulu distribusi dari Kecamatan yang paling jauh,”jelasnya.
Dikatakannya distribusi logistic pemilukada ke Kecamatan terjauh, berdasarkan hasil kesepakatan rapat pleno KPU Mura yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu. “ Untuk Kecamatan terjauh, sesuai dengan hasil kesepakatan rapat pleno KPU,”paparnya.

Nah usai dari Kecamatan terjauh, logistic pemilukada berangsur-angsur ke Kecamatan sedang dan terdekat. Diusahakan logistic pemilukada tersebut sampai ke PPK dalam jangka waktu tiga hari.

Perlu diketahui logistic pemilukada, surat suara, kotak suara dan lainnya didistribusikan ke PPK. Dari PPK nanti baru didistribusikan ke Tempat Pemungungat Suara (TPS) masing-masing.

Apakah pakai pengawalan? Suherdi mengatakan berdasarkan kesepakatan dalam pleno KPU, KPU Mura mengajukan permintaan pengamanan distribusi logistic pemilukada. Usulan itu disetujui, maka distribusi logistic pemilukada mendapat pengawalanm ketat dari aparat keamanan. “ Mengenai berapa aparat keamanan yang mengawal surat suara ke PPK, itu Polres Mura yang mengaturnya,”kata Suherdi.

Namun yang pasti, surat suara tersebut datang ke PPK diangkut memakai truck. Harus diketahui bahwa surat suara yang didistribusikan itu sudah di pak (bungkus) sesuai dengan TPS masing-masing. Sehingga ketika sampai ke PPK, tinggal didistribusikan saja ke TPS. “ Surat suara pemilukada sudah di pak berdasarkan 1.206 TPS yang ada diwilayah Kabupaten Mura,”terangnya.

Sekedar mengingatkan bahwa surat suara tersebut dari percetakan di Jakarta datang ke Mura, Kamis (27/5) lalu. Dan sebelum didistribusikan diamankan di KPU Mura. (ME-07)

Karyawan Klinik Permata Bunda Kecelakaan

LUBUKLINGGAU-Karyawan Klinik Pertama Bunda bernama Lili (22) warga Gang Muhammadiyah RT 7 Kelurahan Bandung Kiri Kecamatan Lubuklinggau Barat luka-luka. Pasalnya Rabu (26/5) sekitar pukul 12.00 WIB ia mengalami kecelakaan lalu lintas di Jl Yos Sudarso dekat kantor Dinkes Kota Lubuklinggau Kelurahan Taba Pingin Kecamatan Lubuklinggau Selatan II.

Korban menderita luka gores pada bagian kaki kiri. Kemudian juga ada korban lainnya yakni Mila (22) warga RT 5 Kelurahan Majapahit Kecamatan Lubuklinggau Timur I, ia menderita menderita luka lecet pada bagian lutut kaki kiri dan bagian pelipis. Semenatara lawannya dalam kecelakaan, Suyatni (33) warga Jl Indah RT 9 Kelurahan Taba Pingin Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, juga menderita luka gores.

Kronologisnya, korban mengendarai sepeda motor Honda Vario Nopol BG 5903 HL memboncengkan Mila meluncur dari Simpang Periuk menuju pasar. Di TKP meluncur sepeda motor Honda Fit X yang dikendarai Suyatni, diduga hendak menyebrang jalan menuju arah Simpang Periuk.

Karena tidak dapat menghentikan laju kendarannya hingga tabrakan tersebut tidak dapat dielakkan. Imbasnya sepeda motor yang dikendarai keduanya oleng dan terbalik. Sehingga ketiganya terjatuh sehingga warga sekitar yang melihat kejadian tersebut langsung berhamburan dan membantu korban dan membawa ke RS Siti Aisyah.

Sementara petugas Satlantas Polres Lubuklinggau yang mengetahui kejadian tersebut langsung meluncur ke TKP. Kemudian melakukan olah TKP dan kedua kendaraan yang bertabrakan telah diamankan di Mapolres Lubuklinggau untuk proses lebih lanjut.(CW-02)

Oknum Ustadz Diduga Gagahi Santri

*Mobil Dirusak Warga
SUMBER HARTA
-Warga Desa Suka Jaya Kecamatan Sumber Harta, Rabu (26/5) sekitar pukul 20.00 WIB mengamuk dan merusak mobil Suzuki Jimny milik AF (35) warga setempat yang juga ustadz dan pimpinan pondok pesantren di sana. Warga marah karena ada dugaan AF mengagahi salah seorang santriwatinya, Bunga (14)-bukan nama sebenarnya-, warga setempat.

Seperti diceritakan salah seorang sumber Edi kepada Musirawas Ekspres, awalnya Senin (24/5) FA mengagahi seorang santriwatinya, hanya saja tidak langsung diceritakan kepada keluarganya. Barulah Selasa (25/5) masalah ini diceritakan Bunga kepada ibunya.

Tetapi cerita bunga kepada ibunya, ia hanya dipeluk oleh FA. Mendapatkan laporan anaknya, masalah pun melebar, karena ibu korban bunga meminta pertanggung jawaban dari FA. Selain itu dilaporan ke perangat desa.

Disaksikan kepala dusun (kadus), kemudian dilakukanlah perdamaian antara keluarga korban Bunga dengan FA. “Saat itu disepakati FA didenda Rp 10 juta sebagai uang damai, serta untuk kegiatan bersih kampung,” jelas Edi.

Ternyata setelah melakukan perdamaian, ibu korban kembali bertanya kepada anaknya mengenai kejadian tersebut. Pengakuan Bunga yang juga siswi kelas 3 SMP berbeda dengan pengakuan sebelumnya, ia justru menyatakan telah digagagi oleh FA, korban tidak langsung memberitahu karena takut.

Pengakuan itu membuat ibu korban kembali mendatangi FA dan keluarganya, serta meminta persoalan ini diselesaikan dan dilakukan pedamaian kembali. “Hanya saja FA tidak mau memberikan uang tanda damai, tapi siap menikahi Bunga,” tambah Edi.

Informasi bahwa korban telah digagahi itulah yang diduga menyebabkan beberapa orang warga kesal. Makanya mereka melakukan aksi anarkis dengan merusak mobil milik FA, dengan cara dipukul dan dilempari. Pengerusakan ini selanjutnya dilaporkan ke Polsek STL Ulu Terawas, hingga mobil pun diamankan dan warga dibubarkan.

Kepala Desa Suka Jaya Zumali ketika dikonfirmasi Musirawas Ekspres mengatakan dirinya ia tidak mengetahui pasti motif pengerusakan tersebut. Karena ia tahu-tahu warga sudah meruksa mobil milik FA. “Saya mengetahui ketika warga sudah anarkis,” jelasnya.
Zumali juga menjelaskan bahwa persoalan ini sudah dilaporkan ke Polsek STL Ulu Terawas. “Kasusnya sudah ditangani polsek,” jelasnya.

Terpisah Kapolres Musi Rawas AKBP Imam Sachroni melalui Kapolsek STL Ulu Terawas AKP Armansyah membenarkan adanya kejadian warga merusak mobil milik FA di Desa Suka Jaya, bahkan mobilnya sudah diamankan di Mapolsek. Hanya saja mengenai dugaan FA mengagahi Bunga belum ada laporan yang diterima pihaknya.

Sementara itu FA belum berhasil dikonfirmasi mengenai dugaan mengagahi Bunga begitu juga mengenai kejadian pengerusakan mobil miliknya. Handphonenya saat dihubungi tidak aktif. (CW-02)

27 Mei 2010

Ridwan Mukti-Hendra Gunawan, Singa Panggung Demokrasi

*Sudah 13 Kecamatan Dikunjungi Tanpa Kendala
MUSI RAWAS-
Dari empat pasangan Cabup-Cawabup Mura yang akan bertarung pada Pemilukada Mura, pasangan nomor urut 2, Ridwan Mukti-Hendra Gunawan (RM-HG) disebut-sebut sebagi Singa Panggung Demokrasi. Dengan kata lain baik RM maupun HG membuktikan diri sebagai orator ulung.

Ini dibuktikan dengan dedikasi dan kondisi fisik yang cukup prima dalam rangkaian kampanye yang kemarin (Rabu, 26/5) sudah memasuki hari kedelapan.
“Hari kedelapan masa kampanye kami sudah mengunjungi 13 kecamatan untuk melakukan kampanye. Sesuai komitment kami, bukti kesungguhan untuk memimpin Musi Rawas lima tahun ke depan kami akan mengunjungi 21 kecamatan di Musi Rawas tanpa terkecuali dalam rangkaian kampanye,” tegas Hendra Gunawan yang kemarin melaksanakan kampanye di Kelurahan Surulangun, Kecamatan Rawas Ulu.

Walaupun terus mengobarkan semangat dengan pidato politik yang disampaikan dengan berapi-api setiap hari selama delapan hari berturut-turut namun kondisi RM dan HG ternyata tetap prima.

”Alhamdulillah kami bisa tetap prima membaur dengan rakyat Musi Rawas. Semua ini tidak lain berkat dukungan, doa dan kesungguhan rakyat Musi Rawas mendukung kami untuk memimpin Musi Rawas lima tahun ke depan,” tegas Hendra Gunawan.
*Kampanye Rawas Ulu Terlama
Sementara itu kampanye pasangan RH-HG kemarin dilaksanakan di Kecamatan Rawas Ulu dan Ulu Rawas. Kampanye keduanya berjalan lancar dan sangat kondusif serta tetap memecahkan rekor dengan kunjungan masa pendukung yang jumlahnya fantatis mencapai ribuan bahkan puluhan ribu.

Untuk kampanye di Kecamatan Rawas Ulu dipusatkan di lapangan Sepakbola Kelurahan Surulangun. Seperti kampanye sebelumnya di tempat lain, lokasi kampanye di Surulangun kemarin menjadi lautan manusia. Kampanye di Rawas Ulu sendiri menjadi acara yang paling lama dalam hal durasi dan berlangsung cukup meriah dikomandoi tokoh masyarakat yang sangat berpengaruh tidak hanya di Rawas Ulu namun untuk wilayah Muratara yakni HA Karim AR.

Kemeriahan kampanye di Rawas Ulu dengan dekor panggung menggunakan rigging layaknya konser besar dimulai sejak pagi. Iringan Sumatera Musik diwarnai dengan beberapa kebudayaan daerah sangat menghibur massa yang bedesak-desakan di lokasi kampanye.

Dalam orasi politiknya Hendra Gunawan kembali mengingatkan pentingnya pemimpin visioner yang mempunyai kualitas nasional dan internasional dimana mampu menarik dana dari provinsi dan pusat sebanyak mungkin untuk pembangunan.

”Di Kecamatan Rawas Ulu ada 20.715 pemilih. Seluruh pemilih ini bisa dengan mudahnya menjadi Bupati atau Wakil Bupati kalau hanya sekedar mengumbar janji dengan kontrak politiknya. Tapi perlu diingat sangat susah mencari Bupati dan Wakil Bupai yang bisa bahkan mahir mencari uang untuk membangun. Nah sejauh ini baru H Ridwan Mukti yang bisa mendatangkan banyak uang untuk membangun Musi Rawas. Pastinya kalau sekedar membangun dengan uang seadanya tanpa bisa menarik uang sebanyak-banyaknya pembangunan akan jalan di tempat,” tegas Hendra Gunawan dalam orasi politiknya.

Putra terbaik keturunan Desa Teladas, satu daerah terpencil di Mura yang kini menjadi primadona dan terus mendapatkan dukungan untuk memimpin Musi Rawas ima tahun ke depan ini juga mengungkapkan pemimpin yang tepat adalah yang bertanggungjawab dan sudah menghasilkan karya nyata bukan sebatas janji.

”Siapa saja bisa berjanji. Tapi baru satu yang sudah menunjukkan karya nyata bukan sekedar janji dalam membangun Musi Rawas yakni tidak lain Ridwan Mukti. Jadi jangan coba-coba dalam memilih pemimpin, untuk yang belum berkarya tentu belum berhasil,” ungkap Hendra Gunawan yang selama ini menjadi orang nomor satu dibalik kesukseskan Bupati Ridwan Mukti memimpin Musi Rawas dengan ide dan program pembangunan yang telah disusun.

Makanya Hendra Gunawan tidak henti-henti mengajak rakyat Musi Rawas untuk meneruskan pembangunan. Namun Hendra Gunawan juga mengingatkan kepada rakayt Musi Rawas tetap menjaga kesantunan, kondusifnya wilayah, tidak terpecah-pacah dan melanggengkan jalinan silaturahmi.

“Saya Hendra Gunawan bersama Ridwan Mukti tidak akan memutuskan silaturahmi setelah Pemilukada Mura. Sebab jalinan silaturahmi yang paling utama. Urusan Pemilukada Mura 5 Juni 2010 itu nomor 2. Maksunya pilih Cabup-Cawabup nomor urut 2 RM-HG,” pekiknya langsung disambut gemuruh pendukung.

Sementara HA Karim AR yang juga menjadi Jurkam mengingatkan masyarakat Rawas Ulu untuk menepati janji guna mendukung pasangan RM-HG pada Pemilukada Mura 5 Juni 2010.

”Partai besar tentu memilih Cabup-Cawabup yang memang paling hebat dimana pilihan dijatuhkan kepada Ridwan Mukti dan Hendra Gunawan. Makanya saja minta masyarakat Rawas Ulu menepati janji untuk memilik RM-HG pada saat pemilihan nanti,” tegas Karim AR yang langsung mendapatkan sambutan meriah.

Hal serupa disampaikan Jurkam Fauzi Amro. Menurutnya untuk memilih Pemimpin Musi Rawas tidak bisa dengan kesukuan.

“Kita bukan memilik Bupati Muara Kelingi, kita bukan memilik Bupati Rupit, kita bukan memilik Bupati Surulangun, kita bukan memilik Bupati Karang Jaya yang sangat tendensius dengan sukuisme, tapi memilih Bupati Musi Rawas. Makanya hilangkan sukuisme. Selain itu kita sebagai pendukung RM-HG yang santun tidak akan terprovokasi dengan hal apa pun, mari sukseskan Pemilukada Mura dan memenagkan RM-HG,” tegas Fauzi.
*Ketinggalan Kereta
Sementara itu isu pembentukan Muratara yang menjadi topik utama untuk menarik masa menurut Hendra dalam orasi politiknya kemarin terkesan ketinggalan kereta.

”Muratara prosesnya sudah lama dan tentu saja yang berperan dan sudah ada bukti atas proses menuju terwujudnya Kabupaten Muratara dalam pemerintah di bawah kepemimpinan Ridwan Mukti. Mulai dari dukungan, legalitas hingga bantuan pendanaan. Jadi jika ada yang menyebutkan paling berjasa dan bisa menjanjikan lebih hebat lagi ini tentunya sudah ketinggalan kereta. Bahkan mungkin kepikiran untuk mendoakannya saja belum tapi terkesan berada paling depan dalam perjuangan Muratara,” ungkap Hendra Gunawan. (ME-02)

Kasus Pelemparan Mobil Ridwan Mukti Sepakat Damai

MUSI RAWAS-Kasus pelemparan terhadap mobil Mitsubishi Strada yang ditumpangi Calon incumbent Bupati Musi Rawas, H Ridwan Mukti dan mobil pick-up yang ditumpangi simpatisan Misi-Agung diselesaikan dengan cara damai. Demikian dijelaskan Kapolres Musi Rawas AKBP Imam Sachroni kepada wartawan, Rabu (26/5) siang.

“Saya sudah mempertemukan Timses semua pasangan dan mengingatkan kembali masing-masing timses dan pasangan tentang komitmen Pemilukada damai. Kemudian dari Timses RM-HG dan Misi-Agung juga sepakat, bahwa masalah yang terjadi di Rupit dan Terawas diselesaikan dengan jalur damai,” jelas Kapolres.

Dengan adanya kesepatan damai ini, maka Kapolres memutuskan kasus tersebut tidak akan diproses hukum. Kendati diakui Kapolres, pihaknya sudah memeriksa saksi-saksi dan sudah ada gambaran pelaku pelemparan baik di Rupit maupun di Terawas.

“Karena sudah sepakat damai, maka proses hukumnya dihentikan. Dan mobil yang kacanya pecah tinggal diganti saja,” ujarnya sambil menjelaskan kedua mobil sementara masih diamankan di Mapolres Musi Rawas karena belum diambil.

Terkait kedua peristiwa itu, Kapolres meminta kepada masing-masing Timses agar jangan sampai lepas kontrol terhadap massanya. Karena Timses bertanggung jawab mengendalikan simpatisan dan harus mengkoordinir di satu komando.

Kemudian Kapolres juga mengingatkan, agar jangan sampai lagi mengulangi kejadian yang serupa. Karena pihaknya tentu akan melakukan tindakan tegas dan tidak ada toleransi lagi, karena masing-masing timses memiliki kewajiban agar Pemilukada aman, tertib dan lancer. Apalagi jika terjadi kekacauan pasti akan menganggau ketertiban umum.

“Karena itu saya minta komitemen dari masing-masing timses dan pasangan, agar dalam segala kegiatan selalu damai dan menahan diri. Jika memang dirasa tidak bisa mengendalikan simpatisan, saya harapkan jangan membawa simpatisan terlalu banyak, karena tentunya tidak menguntungkan,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya pelemparan mobil yang ditumpangi Ridwan Mukti terjadi Selasa (25/5) sekitar pukul 12.00 WIB dilempari beberapa orang di depan Rumah Makan Telago Indah Desa Lawang Agung Kecamatan Rupit. Sedangkan pelemparan mobil yang ditumpangi simpatisan Misi-Agung terjadi di Kelurahan Terawas Kecamatan STL Ulu Terawas, tidak jauh dari polsek sekitar pukul 17.30 WIB. (ME-01)

Klarifikasi Dishut Bakal Jadi Bumerang

*Herman : Tim Polhut dan Dishut Beda, Ada Apa?
MUSI RAWAS-
Klarifikasi Dinas Kehutanan (Dishut) Kabupaten Mura melalui Kepala Seksi Pengukuhan Hutan Dinas Kehutanan Musi Rawas, M Rodi Zainuri yang memastikan tidak ada perambahan Hutan Produksi Konversi (HPKv) di kawasan hutan Sungai Bakul Kecamatan Muara Lakitan memunculkan polemik. Menurut Koordinator SUU, Herman Sawiran klarifikasi tersebut bakal menjadi bumerang.

Maksudnya, ditegaskan Herman dengan ada klarifikasi yang dianggap mencurigakan tersebut bakal membuka persoalan lain mengenai perambahan hutan di Mura.

”Intinya terserah Dishut mau mengatakan tidak ada perambahan sebab ini bakal menjadi bumerang bagi Dishut sendiri. Sebab muncul persoalan baru dimana data yang akurat dan lengkap termasuk data hasil temuan tim Polhut yang memastikan ada perambahan hutan oleh perkebunan sawit di Hutan Sungai Bakul bisa dimentahkan begitu saja. Nah ini kan menjadi aneh, kok berani menyebutkan tidak ada perambahan sedangkan tim yang memang diisi orang ahli menggunakan alat canggih sudah menetapkan ada perambahan hutan,” kata Herman.

Dari kondisi yang berkembang saat ini aktivis yang dikenal sangat vokal itu mengindikasikan ada semacam skenario.

’Ada permainan apa ini, kok sangat mudah berubah dan berani mengubah hasil temuan Tim Polhut yang notabenenya mendapat perintah dari Dishut,” tegasnya.

Pada intinya SUU lanjut Herman tidak akan mundur sedikitpun untuk mengungkap dugaan perambahan hutan tersebut.

”Selain itu kondisi sekarang ini makin membuat SUU semangat untuk turun ke areal hutan-hutan yang ada di Kabupaten Mura memastikan adanya perambahan. Bahkan SUU akan melihat sawmill yang ada di Mura dimana tampaknya sudah kerjasama dengan perusahaan perkebunan dalam memasok kayu,” ungkap Herman. Semua ini menurutnya bisa saja terjadi karena sampai sekarang kasus-kasus yang menyangkut kehutanan semuanya lempam alias tidak diproses. Makanya SUU dengan tegas mendesak Bupati Mura untuk sesegera mungkin mengganti Kadishut Mura.

Sebab menurutnya banyak alasan yang menunjukkan kurang optimalnya kinerja Dishut Mura. Salah satu ketidaktegasan yakni sampai detik ini Sawmill yang ada di Mura tetap berjalan, padahal Bupati sudah memerintahkan untuk ditutup. Makanya muncul pertanyaan dari mana kayu-kayu yang dipasok ke sawmill dan industri pengelola kayu kalau bukan dari hasil hutan yang dirambah.

”SUU tetap pada pendirian hasil data yang ditemukan Tim Dishut yang menyatakan ada patok di dalam kebun sawit. Yang yang terpenting apapun penjelasan Dishut Mura kasus ini sudah disampaikan ke Satgas Mafia Hukum. Dan saya akan terus memantau perkembangannya sehingga tidak hanya menumpul dalam tumpukan besar kasus saja,” imbuhnya.

Herman juga menambahkan hutan di Mura sebelumnya sangat subur.
”Namun kini jadi mayoritas sudah menjadi gersang oleh sawit. Makanya harus diperjelas lagi apa manfaat kebun sawit milik investor yang selama ini tidak juga membayar retribusi kepada pemerintah daerah, selain sudah membuat gersang hutan di Mura,” kata Herman yang juga meminta penjelasan Dishut mengenai data penerbitan SKAU untuk mengangkut kayu-kayu.

Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, Kepala Seksi Pengukuhan Hutan Dinas Kehutanan Musi Rawas, M Rodi Zainuri memastikan pihaknya tidak menemukan adanya pelanggaran perambahan Hutan Produksi Konversi (HPKv) di kawasan hutan Sungai Bakul Kecamatan Muara Lakitan.

Menurut Rodi Zainuri, dugaan perambahan HPKv yang dilakukan PT Djuanda Sawit Lestari (DSL) tersebut telah diselesaikan.

“Sebelumnya Dishut Musi Rawas menduga terjadinya perambahan HPKv menjadi areal perkebunan sawit seluas 960 hektar,” katanya. ikatakannya setelah dilakukan pengecekan di lokasi, dipastikan PT DSL melakukan kegiatan bukan di areal HPKv, tetapi di luar kawasan tersebut. Adanya patok pal batas di titik ordinat (melalui GPS) 48 M 0303182 dan UTM 9677610 yang dapat terlihat di dalam kawasan kebun sawit PT DSL sesuai dengan investigasi LSM SUU.

“Pal batas tersebut bukan tanda batas HPKv, tapi tanda batas pelepasan areal untuk perusahaan lain. Kesimpulannya, HPKv di Sungai Bakul tidak dilanggar,” tegasnya.(ME-06/ME-02)

Rp 10 Milyar Untuk Subsidi Pengoperasian Bandara

MUSI RAWAS-Pemkab Mura memastikan telah menyiapkan anggaran Rp 10 milyar untuk subsidi pengoperasian Bandara Silampari yang akan membukan penerbangan bersama Meskapai Penerbangan Riau Airline dengan jenis pesawat Fokker 50.

“Untuk mendukung operasional bandara Silampari Pemkab Musi Rawas saat ini telah menyediakan dana Rp10 miliar untuk subsidi maskapai yang mengoperasionalkan pesawatnya guna melayani penerbangan reguler, terutama untuk membeli kursi yang tidak terjual,” kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Musi Rawas, Ari Narsa JS. Hanya saja, lanjut Ari Narsa hinga akhir Mei 2010 ini pengoperasionalan bandara Silampari Kabupaten Musi Rawas belum dilaksanakan lantaran terbentur beberapa kendala, salah satunya mesin pesawat yang akan melayani penerbangan regional dengan rute Lubuklinggau-Jakarta dalam dalam masa perawatan.

"Saat ini pihak maskapai penerbangan Riau Airlines yang memenangkan tender penerbangan beberapa waktu lalu, masih mengalami kendala tekhnis. Mesin pesawat masih dalam masa perawatan, perbaikan dan penggantian suku cadang,” terangnya.


Dikatakan Ari Narsa pihaknya mendapat informasi penundaan operasional bandara ini maskapai Riau Airlines karena beberapa pesawat yang akan melayani penerbangan di daerah itu masih dalam perawatan dan menunggu suku cadang yang didatangkan dari Singapura.

Sejauh ini operasional bandara tersebut belum diketahui kapan akan dilaksanakan, dan pihaknya sudah meminta kepada pihak Riau Airlines agar proses perawatan dan operasional Bandara Silampari dapat dilakukan dengan cepat, sehingga dapat melayani jasa penerbangan di daerah tersebut.

Ditambahkannya, selama operasi penerbangan, program pengembangan Bandara Silampari untuk menambah panjang landasan pacu dari 1.350 meter menjadi 2.050 meter akan terus dilaksanakan, sehingga pada 2013 bandara ini sudah bisa didarati pesawat berbadan besar jenis Boeing. (ME-06)

Sistem Rayon Mengganjal Pemkot Tindak Tegas Pangkalan

LUBUKLINGGAU-Sistem rayon yang diberlakukan oleh Pemerintah pusat terhadap operasional pengkalan gas elpiji 3 kg, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau melalui Bagian ekonomi tak bisa memberi tindakan tegas kepada pihak pangkalan yang tidak mengurus izin .

Akibatnya jelas hingga saat ini masih banyak pangkalan yang tidak mau mengurus izin dengan berbagai alasan. Seperti saat masih diberlakunya izin pangkalan minyak tanah. Apalagi system yang digunakan pemerintah pusat sistem rayon. Namun demikian system rayon ini ada kelemahannya, apabila Pemkot Lubuklinggau memberi sanksi, Pemerintah Kabupaten Musi Rawas bisa memberikan pasokan ke pangkalan gas elpiji.

Seperti diungkapkan Kepala Bagian Ekonomi Setda Kota Lubuklinggau Hidayat Zaini melalui Kasubag Pengelolaan UKM dan Bantuan Modal Widya Antomi kepada Musirawas Ekspres dikantornya, Rabu (26/5).

Dikatakan Tomy hingga saat ini masih banyak pangkalan yang belum mengajukan rekomendasi izin kepada bagian ekonomi. Walaupun masih banyak, tetapi secara berangsur-angsur pemilik pangkalan sudah mengurus izinya.

“Kita tidak bisa bertindak tegas sebab pemerintah pusat memberlakukan sistem rayon jadi antara Pemda Kabupaten dan Kota berhak untuk bertindak, meski Pemda Kabupaten tidak mungkin untuk memberikan tindakan sebab lokasi pangkalan berada di wilayah Kota ,” jelasnya.

Diakui Tomy sejauh ini dari 114 pangkalan gas elpiji 3 kg sudah sekitar 70 pangkalan yang baru mengurus pengalihan izin dari minyak tanah ke gas elpiji dan selebihnya masih menggunakan izin minyak tanah.
Untuk itu pihaknya tetap menghimbau kepada pihak pengkalan untuk segera melaksanakan teguran dan himbauan dari Pemkot Lubuklinggau untuk mengurus izin .himbaunya. (CW-01)

Lurah Bantah Kantor Sering Kosong

Lurah Dinas Luar, Staf Makan Siang
LUBUKLINGGAU-
Lurah Batu Urip Taba Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Herman membantah, Selasa (25/5) kantornya kosong. Sebab saat itu kebetulan saja kantor kosong, karena empat Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ada sedang melakukan sensus penduduk.

Pernyataan tersebut disampaikan kepada Musirawas Ekspres, Rabu (26/5) untuk mengklarifikasi pemberitaan yang menyatakan kantor tersebut sering kosong sehingga banyak masyarakat yang mengeluh kesulitan saat akan melakukan urusan di kantor tersebut.

Sementara empat Tenaga Kerja Sukarela (TKS) saat itu sedang keluar membeli makan siang, sehingga pada jam 10.20 tutup akan tetapi tidak lama kemudian staf kembali ke kantor, jelasnya.

“ Tidak benar kantor kosong. Kebetulan saja saat itu kosong, karena PNS yang ada sedang melakukan sensus penduduk. Sedangkan TKS membeli makanan,”tegasnya.

Mengapa kantor dututup? Herman menjelaskan stafnya khawatir kalau kantor ditinggalkan tanpa dikunci takut barang-barang yang ada didalam kantor hilang.
Apalagi sebelumnya pernah terjadi kehilangan aset inventaris kantor berupa satu unit computer. Selain iu banyak anak-anak yang bermain di halaman kantor. “Makanya khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga kantor ditutup,”ungkapnya.

Lebih lanjut Herman mengatakan bahwa berita yang menyatakan kantor tersebut sering kosong itu tidak benar, seperti yang diungkapkan oleh sejumlah warga setempat.

”Tidak benar kalau kantor sering kosong setiap hari kantor buka, meskipun Lurah tidak ditempat staf selalu ada selalu stan by di kantor,” jelasnya.
Sementara itu dua sumber Mj dan Nh yang semula menjadi sumber pemberitaan sebelumnya juga mengklarifikasi bahwa berita tersebut bukan merupakan laporan darinya, untuk itu mereka minta supaya berita itu diluruskan. (CW-01)

Pemilik Kebun Ganja Terancam Hukuman Mati

MUSI RAWAS-Tersangka pemilik kebun ganja, Casmak (32) warga SP XII Desa Klumpang Jaya Kecamatan Nibung, terancam hukuman mati. Hal ini sesuai dengan pasal 114 ayat (2) Undang-undang No.35 tahun 2009 tentang narkotika. Demikian dijelaskan Kapolres Musi Rawas AKBP Imam Sachroni melalui Kasat Reskrim AKP Maruly Pardede, Rabu (26/5) siang.

Dijelaskannya di dalam pasal itu memiliki narkotika dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 Kg atau melebihi lima batang pohon, diancam pidana mati, pidana seumur hidup atau pindana penjara minimal enam tahun dan maksimal 20 tahun. Sementara tanaman ganja milik tersangka mencapai 140 batang.

Kemudian berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, ada dugaan tersangka sudah lama menanam ganja, bahkan sudah diatur sedemikian rupa agar bisa panen secara kontinyu. “Ganja yang ditemukan, ukuran pohon dan umurnya berbeda-beda, ada yang baru 30 CM ada yang sudah 2 meter. Sehingga diduga sengaja diatur sedemikian rupa, agar bisa terus bergantian untuk panen,” jelas Kapolres.

Juga ditemukan sudah ada bekas-bekas panen sebelumnya. “Dugaan tersangka sengaja panen bergantian, karena jika langsung panen dalam jumlah banyak tentunya sulit untuk pemasarannya,” tambah Kapolres.

Sementara itu berdasarkan hasil pemeriksaan, Casmak mengakui ia memang melakukan penanaman ganja itu. Menurutnya setelah cukup lama tak ada pekerjaaan tetap di Banda Aceh, apalagi istri dan anaknya hilang pada saat tsunami 2004 lalu, ia diajak orang tuanya berkebun di Nibung.

Karena itulah, akhir 2009 tersangka langsung menyusul orang tuanya ke Nibung. Diakuinya ia dari Aceh membawa bibit ganja sekotak korek api, namun tidak langsung ditanam. Setelah melihat kondisi barulah Februari 2010 dilakukan penanamn ganja, tapi belum sempat panen sudah ditangkap polisi, karena ganja baru akan dipanen pada usia lima bulan.(ME-01)

26 Mei 2010

Mobil Ridwan Mukti Dilempari

*Juga Mobil Simpatisan Misi-Agung
RUPIT-
Mobil Mitsubishi Strada yang ditumpangi Calon incumbent Bupati Musi Rawas Ridwan Mukti, Selasa (25/5) sekitar pukul 12.00 WIB dilempari beberapa orang di depan Rumah Makan Telago Indah Desa Lawang Agung Kecamatan Rupit. Akibatnya kaca mobil yang tepat dekat Ridwan Mukti duduk pecah Adapun orang yang melakukan pelemparan diduga simpatisan dari pasangan Misi-Agung.

Informasi diterima Musirawas Ekspres, Ridwan Mukti Selasa menghadiri hajatan salah seorang warga Desa Karang Anyar Kecamatan Rupit. Rombongannya hanya dua mobil jenis Mitsubishi Strada, yang digunakan selama masa kampanye ini. Usai menghadiri hajatan itu, Ridwan Mukti pun langsung meluncur pulang. Sampai di depan Rumah Makan Telago Indah, tiba-tiba ada sekelompok orang yang melakukan pencegatan dan mengarahkan mobil masuk ke halaman rumah makan.

Kemudian mobil yang ditumpangi Ridwan langsung berbalik arah kembali ke arah Karang Anyar, namun saat itu juga warga melempari kedua mobil rombongan Ridwan Mukti. Diinformasikan kaca depan dan belakang mobil ditumpangi Ridwan Mukti pecah, sedangkan mobil dibelakangnya kempot-kempot (rusak, red).

Kapolres Musi Rawas, AKBP Imam Sachroni ketika dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut membenarkannya. Menurut Kapolres, Ridwan Mukti kemudian balik arah langsung ke Polsek Rawas Ulu. Dengan diberikan tumpangan mobil anggota polsek, dia pun diantar.

“Mobil yang kacanya dilempari sudah diamankan di Mapolres, mengenai pelakunya masih dalam penyelidikan. Langkah awal kami akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi,” jelasnya kepada Musirawas Ekspres.

Setelah kejadian di Lawang Agung, ternyata sekitar pukul 17.30 WIB juga terjadi peristiwa serupa di Kelurahan Terawas Kecamatan STL Ulu Terawas. Menyebabkan adalah dua orang simpatisan Misi-Agung cidera.

Menurut Kapolres kronologisnya saat itu ada konvoi rombongan Misi-Agung usai kampanye di Rupit. “Kemungkinan rombongan yang menggunakan pick-up ini tertinggal, dan sebelumnya sudah ragu-ragu, karena ada informasi penyerangan,” jelasnya.

Ternyata sampai di dekat simpang empat Terawas ada beberapa orang yang melempari. Diduga panik kedua simpatisan Misi-Agung langsung meloncat dari bak. “Karena meloncat itulah mereka cidera pada kakinya, salah satunya langsung diselamatkan dan diamankan di Polsek, namun seorang lagi sudah menyelematkan diri lebih dahulu,” tambahnya.

Terkait pelemparan ini, Kapolres mengungkapkan pihaknya juga masih melakukan penyelidikan dan akan memeriksa saksi-saksi siapa yang melempari kendaraan simpatisan Misi-Agung.

Terpisah Humas Timses Misi-Agung Firdaus H Anang terkait dugaan simpatisan Misi-Agung melempari mobil yang ditumpangi Ridwan Mukti, menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah memerintahkan melakukan tindakan anarkis. Makanya kejadian itu menurutnya hanyalah reaksi spontan dari simpatisan.

“Hanya reaksi spontan dari simpatisan, karena mereka mendengar Ridwan Mukti muncul di Karang Anyar. Padahal saat itu ia seharusnya melakukan kampanye di Zona II, mengapa dia masuk ke Zona I (termasuk Rupit, red) sedangkan saat itu masa kampanye Misi-Agung,” jelasnya.(ME-01)

Akhirnya Suami Rahma Jadi Tersangka

*Simpan Dugaan Dana Korupsi di Rekening Pribadi
LUBUKLINGGAU-
Junaidi Rasyid (40), suami tersangka dugaan kasus penyimpangan dana Pilgub Sumsel 2008 di KPU Mura, Rahma Istiati akhirnya resmi ditetapkan menjadi tersangka. Junaidi menyusul istrinya jadi tersangka karena diduga ikut serta melakukan penyimpangan penyalahgunaan dana Pilgub 2008 tersebut. Demikian diungkapkan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Lubuklinggaau, Taufik Satya Diputra di ruang kerjanyna Selasa (25/5) sekitar pukul 12.00 WIB.

Kepada Musirawas Ekspres Taufik mengungkapkan dalam persidangan kasus penyimpangan dana Pilgub 2008 terungkap bahwa dana yang diduga hasil korupsi tersebut mengalir ke rekening pribadi Junaidi Rasyid dengan nilai Rp 1 Milyar dari total kerugian Rp 1,3 Milyar.

Hal tersebut lanjut Taufik jelas melanggar, karena anggarana tersebut merupakan milik KPU Mura namun masuk rekening pribadi. Dan hal tersebut merugikan Negara. Namun jika memang tidak merugikan negara menurut Taufik hal tersebut juga tidak diperbolehkan karena mencari keuntungan dan bunga tersebut yang diketahui Rp 800 ribu per bulan dari dana Rp 1 Milyar tersebut. Menurutnya uang tersebut hanya menginap selama satu bulan selanjutnya sudah dicairkan.

Sebagaimana diketahui dalam keterangan saksi BPKP kerugian Negara mencapai Rp 1,3 Milyar. Namun keseluruhan kerugian negara akibat perbuatan terdakwa lainnya seperti Dirhamsyah dalam kasus asuransi (sudah dieksekusi), Romy Krishna dalam kasus dugaan penyimpangan dana pengangkutann logistik. Makanya Junaidi Rasyid resmi menjadi tersangka dalam kasus tersebut.

“Hanya saja tersangka belum ditahan,” kata Taufik. Tersangka juga lanjutnya masih menjalani pemeriksaan atas beberapa tuduhan.

“Tepatnya diduga kerja sama dengan istrinya terdakwa Rahma Istiati dalam hal menyimpan dana bersama sehingga dapat dikenakan dengan pasal yang sama dengan terdakwa Rahma Istiati,” ungkap Taufik.(CW-02)

Irigasi Lakitan akan Aliri 25.178 Hektar Sawah Baru

MUSI RAWAS–Proyek Irigasi Besar Air Lakitan di Kecamatan Selangit akan berdampak kepada penambahan areal persawahan seluas 25.178 hektar. Hal ini dapat menjadi jaminan dalam mendukung Kabupaten Mura sebagai Lumbung Pangan Provinsi Sumatera Selatan.

Selain itu Irigasi Air Lakitan atau Dam Selangit diprediksi akan meningkatkan hasil panen mencapai 2,5 ton bahkan bisa mencapai 3,5 ton per hektarnya.
”Dibangunnya irigasi Air Lakitan itu sangat menguntungkan masyarakat, karena secara tidak langsung akan memperluas areal, meningkatkan hasil panen, diperkirakan berkisar antara 1.125 hingga 1.125 ton setiap kali panen,” kata Kepala Bidang Program Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Musi Rawas, Mangaratua Sitorus.

Dilanjutkanya, hingga akhir 2008 lalu areal pertanian di Kabupaten Mura baru 20.675 hektar. Rinciannya irigasi teknis seluas 6.952 hektar, irigasi setengah teknis seluas 1.598 hektar dan luas pertanian dengan sistim tadah hujan yakni seluas 12.128 hektar. Letak irigasi teknis yang ada yakni, irigasi sungai Kelingi yang terdapat di kawasan Kecamatan Tugumulyo, Muara Beliti, Purwodadi, Sumber Harta dan Kecamatan Megang Sakti.

Dikatakanya, Irigasi Teknis yang menjadi saluran irigasi utama untuk mengaliri areal persawah yang ada sehingga areal petanian tersebut dalam waktu satu tahun bisa melakukan musim tanam hingga dua atau lima kali musim tanam dalam waktu dua tahun. Sedangkan yang digolongkan dengan irigasi setengah teknis yakni sarana dan prasarananya masih belum memadai. Misalnya, salurannya sudah bagus sementara bagian lainnya masih perlu untuk ditingkatkan atau diperbaiki.

Sementara itu areal sawah tadah hujan yang merupakan areal persawahan yang cukup luas di Kabupaten Mura dan belum ada sama sekali sarana dan prasarana irigasi, pada umumnya hanya mengandalkan hujan turun baru menanam padi. (ME-06)

Jam Dinas Kantor Lurah Batu Urip Taba Kosong

* Camat Terkesan Menutupi
LUBUKLINGGAU-
Meskipun masih jam dinas tepatnya pukul 10.20 Wib Kantor Lurah Batu Urip Taba Kecamatan Lubuklinggau Timur I yang dipimpin oleh Herman, sudah kosong.

Berdasarkan pantauan Musirawas Ekspres di lapangan pintu kantor sudah tergembok dengan rapat, gorden jendela pun tampak sudah tertutup rapi. Padahal pada jam- jam tersebut biasanya banyak masyarakat yang akan berurusan di kantor lurah seperti pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan lain sebagainya.

Melihat kondisi itu tentu warga banyak yang mengeluh karena kesulitan saat akan berurusan di Kantor Lurah itu. Betapa tidak hampir setiap hari Lurah dan stafnya tidak pernah pulang kantor sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan yakni pukul 14.00 WIB. Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang warga yang rumahnya tidak jauh dari kantor itu, sebut saja NH, yang mengetahui persis aktifitas di kantor itu.

Menurutnya seperti halnya jam dinas pada pukul 07.00 WIB semua pegawai sudah masuk kantor, namun sayangnya sebelum jam pulang seluruh pagawai sudah pulang.
“Biasanya pukul 11.30 seluruh pegawai sudah pulang, tetapi lain lagi kalau pak lurah tidak ada ya seperti kemarin (25/5) pukul 10.00 WIB sudah pulang,”ungkapnya.

Selain itu warga sekitar sering mengeluh dengan sampah yang berserakan. Diakuinya Lurah Herman, pernah mempekerjakan petugas kebersihan ,akan tetapi karena tidak dibayar sehingga petugas tidak mau lagi bekerja.

Terpisah MJ yang juga warga sekitar kantor Lurah itu mengatakan kantor tersebut memang sering kosong, bahkan kemarin sedikitnya ada 6 orang yang hendak berurusan dengan lurah. Tapi niat itu batal setelah mengetahui kantor tutup.

Masih kata MJ, pegawai yang ada di kantor tersebut lima Pegawai Negeri Sipil (PNS) termasuk lurah dan empat Tenaga Suka Rela (TKS). Ia juga megakui kantor tersebut tidak pernah tutup sesuai dengan jam dinas pada pukul 14.00 melainkan pada pukul 12.00 sudah tutup.

“Masyarakat Kelurahan yang mengeluh sebab merasa kesulitan apabila hendak berurusan dengan pihak kelurahan, selain lurah yang jarang ngantor stafnya pun “nakal” apabila lurah tidak ada stafnya juga mencari kesempatan untuk pulang secepat mungkin,” ungkapnya.

Terpisah Camat Lubuklinggau Timur I Walyusman saat dihubungi melalui ponselnya mengatakan kemarin pihaknya sedang melakukan kegiatan pembukaan jalan menuju objek wisata gua batu,yang berada di Kelurahan Taba Jemekeh. Sehingga seluruh pegawai Kelurahan dilibatkan dalam kegiatan itu. ia juga meminta supaya berita mengenai kantor salah satu Kelurahan yang ada dibawah pimpinan itu ini tidak di muat.

Namun lain yang diungkapkan Lurah Taba Jemekeh Ahmad Heru pada hari yang sama pembukaan jalan objek wisata tersebut bukan kemarin (25/5) seperti yang diungkapkan camat, melainkan hari sebelumnya, yakni Senin(24/5). Hal itu membuktikan Camat terkesan menutupi mengenai kekosongan kantor lurah yang berada dibawah tanggungjawabnya itu.

Sementara itu Kepala Bagian Pemerintah Setda Kota Lubuklinggau Imam Senen saat di konfirmasi mengatakan pihaknya akan memanggil Lurah dan Camat. Pemanggilan akan dilakukan guna menindak lanjuti dan meminta kejelasan berkenaan dengan kosongnya kantor lurah itu.

Namun demikian sejauh ini pihaknya belum pernah mendapatkan laporan dari masyarakat. “Kami belum pernah mendapatkan laporan mengenai hal itu, tapi tetap akan kami tindak lanjuti , dalam waktu dekat ini akan dipanggil Lurah dan Camat,”tegasnya. (CW-01)

Perampok Bersenpi Keok Dipelor

LUBUKLINGGAU-Karena berusaha merampas senjata api (senpi) milik Tim Buser Polres Lubuklinggau yang melakukan penangkapan, Somad alias Mad alias Nata (24) warga Desa Lubuk Belimbing Kecamatan Kota Padang terpaksa dilumpuhkan dua lubang pada kaki kananya. Tersangka ditangkap Selasa (25/5) sekitar pukul 20.00 WIB ketika sedang berada di kawasan rel kereta api, Kelurahan Mesat Jaya Kecamatan Lubuklinggau Timur II.

Kronologis penangkapannya, bermula Tim Buser mendapatkan informasi masyarakat bahwa tersangka memiliki sanjata api rakitan. Sehingga langsung melakukan penyelidikan terhadap informasi tersebut. Kebetulan tersangka sedang berada di sekitar rel kereta api.

Namun saat di sergap Tim Buser tersangka yang diketahui bekerja sebagai petani berusaha melawan, meskipun sudah di todongkan pistol oleh anggota. Bahkan tetap berusaha merebut senjata, sehingga semapat terjadi perebutan senjata dan pergumulan antara keduanya.

Selanjutnya tersangka berusaha melarikan diri. Sehingga terpaksa ditembak pada kaki kanannya. Setelah sebelumnya diberikan temabakan peringatan dua kali. Setelah dihantam timah panas tersangka belum juga mau menyerah dan masih mencoba melawan dan melarikan diri. Sehingga tersangka untuk kedua kalinya di terjang timah panas di kaki yang sama.

Setelah diterjang timah panas sebnayak dua kali, barulah Somad tidak berdaya. Lalu anggota polisi langsung meringkus tersangka, dan menggeledah ternyata di pinggangnya ditemukan senjara api rakitan.Tersangka pun dibawa ke RS dr Sobirin untuk mendapatkan perawatan terhadap luka di kakinya.

Selanjutnya tersangka berikut senjata Api rakitan laras pendek jenis kecepek yang diselipkannya dipinggang tersebut langsung digelandang ke Mapolres Lubuklinggau untuk diproses lebih lanjut. Setelah diperiksa petugas polisi selanjutnya dalam dompet tersangka ditemukan kunci Liter T yang biasa digunakan untuk aksi Curanmor.

Setelah dikemabang lebih lanjut tersangka mengaku pernah melakukan tindak pidana penodongan di Kelurahan Sidorejo dan di Air Kati. Selain itu diduga juga sering melakukan tindak pidana penodongan lainnya di wilayah hukum Polres Lubuklinggau dan Wilayah Polres Musi Rawas.

Kapolres Lubuklinggau AKBP Mukhlis melalui Kasat Reskrim AKP Jonson Nadapdap didampingi Kanit Buser Aiptu Dadang Iskandar membenarkan pihaknya menangkap tersangka dan terpaksa melumpuhkan kakinya. (CW-02)

Korban Duel dengan Bandit Bersenpi

LUBUKLINGGAU-Sial dialami Supri (39) warga Dusun III Desa Jajaran Baru Kecamatan Megang Sakti, Selasa (25/5) sekitar pukul 18.00 WIB nyaris tewas ditikam perampok. Kejadiannya di Jl Kenanga II Kelurahan Taba Pingin Kecamatan Lubuklinggau Selatan II.

Korban Supri menderita dua luka tusuk pada perut, tepatnya pada sisi kanan dan kiri. Ia langsung dilarikan temannya ke RS dr Sobirin untuk menjalani perawatan. Kasus ini sudah dilaporkan korban ke Polres Lubuklinggau.

Kronologisnya, bermula Supri bersama temannya Tamsir (29) juga warga Dusun III Desa Jajaran Baru Kecamatan Megang Sakti, mengendarai sepeda motor Honda Revo dengan Nopol BG 6076 GP, melintasi Jl Kenanga II. Keduanya hendak pulang dari Lubuklinggau ke Megang Sakti, setelah menyelesaikan urusannya.

Ketika melintas tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, sehingga korban berhenti dan berteduh di pondok dekat simpang tiga Jl Kenanga II. Kemudian tanpa diduga datang dua orang pelaku langsung menodongkan senjata api ke leher korban Supri dan memaksa korban agar menyerahkan sepeda motor.

Namun kedua korban tidak mengindahkan ancaman tersebut dan melakukan perlawanan terhadap pelaku dengan cara memegang senjata api tersebut, bahkan terjadi dual sempat berkelahi satu lawan satu. Hanya saja tersangka lainnya, mecabut pisau lalu menusuk perut Supri mengenai sisi kanan dan kiri.

Sehingga korban sukri tersungkur dengan bersimbah darah. Melihat hal tersebut kedua pelaku, bukannya merampas sepeda motor, justru langsung melarikan diri kearah semak-semak dan meninggalkan satu pucuk senjata api rakitan.

Selanjutnya korban Tamsir langsung membawa korban Supri ke RS dr Sobirin untuk mendapatkan perawatan terhadap luka-lukanya. Juga melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Lubuklinggau agar diselidiki.(CW-02)

25 Mei 2010

Jaksa Pertanyakan Pengembalian Uang Rommy

*Bisa untuk BB atau Tidak
LUBUKLINGGAU-
Jaksa Penuntut Umum (JPU), Aka Kurniawan dan Ricky Ramadhan mempertanyakan uang Rp 95 juta yang dikembalikan terdakwa kasus dugaan penyimpangan dana logistik Pilgub Sumsel 2008 di KPU Sumsel, Rommy Krishna. Jaksa intinya meminta kejelasan uang dikembalikan terdakwa yang merupakan mantan Ketua KPU Mura itu apakah bisa menjadi barang bukti (BB) atau tidak.

Pertanyaan ini disampaikan JPU dalam sidang kasus dugaan penyimpangan dana Logistik Pilgub Sumsel 2008 dengan terdakwa Romy Krishna di Pengadilan Negeri (PN) Lubuklinggau Senn (24/5) dengan agenda mendengar tuntutan JPU kembali ditunda. Sidang yang digelar pukul 11.00 WIB itu sendiri akhirnya ditunda.

Atas pertanyaan JPU, dalam persidangan majelis hakim menyatakan bahwa uang senilai Rp 95 Juta tersebut bukan dikembalikan karena terdakwa belum terbukti bersalah. Namun menurut majelis hakim uang tersebut baru sebatas dititipkan. Jika terbukti baru uang tersebut dinyatakan dikembalikan.

”Namun jika tidak terbukti uang tersebut dapat diambil kembali,” ujar Majelis Hakim, Wahyu Widya, dalam persidangan.

Setelah mendengarkan pernyataan tersebut majelis hakim Wahyu Widya dengan hakim anggota Neva dan Mooris menunda persidangan hingga Selasa (1/6) dengan agenda mendengar tuntutan JPU.

Sementara usai persidangan JPU, Ricky Ramadhan mengungkapkan dalam sidang Senin (17/5) lalu terdakwa Romy Krishna telah menyerahkan pengembalian uang ke Kejari Lubuklinggau. Sehingga dalam persidang tersebut JPU menyampaikannya dan meminta penetapan barang bukti uang tersebut pada majelis hakim. Makanya sidang tersebut ditunda untuk menentukan apakah bisa dijadikan barang bukti atau tidak mengenai pengembalian uang tersebut.

”Mengenai tuntutan JPU sudah sangat siap sebelumnya,” ungkap JPU Ricky Ramadhan dan Aka Kurniawan.

Sementara Penasehat Hukum terdakwa, Kristian Lesmana pada Musirawas Ekspres mengungkapkan tuntutan tersebut merupakan wewenang dari kejaksaan sehingga dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada JPU. Selaku penasehat hukum dia tidak akan intervensi dan bekerja sesuai dengan aturan. Setelah mendengarkan tuntutan JPU nantinya mereka akan mengajukan pembelaan.

Mengenai harapan terhadap hasil persidangan tersebut selaku penasehat hukum terdakwa, dirinya tidak terlalu banyak berharap.
“Tidak terlalu berharap banyak dan hanya mengikuti prosedur saja,” ungkapnya. (CW-02)

Hendra : Pilih Pemimpin Berkualitas Nasional dan Internasional

*RM-HG Sapa Ribuan Pendukung dengan Bahasa Jawa
TUGUMULYO-
Untuk memimpin Kabupaten Mura yang luasnya melebihi luas Provinsi Bengkulu diperlukan pemimpin yang sudah berpengalaman. Hal ini ditegaskan pasangan Cabup-Cawabup nomor urut 2, Ridwan Mukti-Hendra Gunawan (RM-HG) dalam orasi politik di hadapan puluhan ribu pendukungnya dalam kampanye monologis di Lapangan Sepakbola G1 Mataram, Tugumulyo dan di Lapangan Sepakbola Kelurahan Muara Beliti Senin (24/5).

”Pilih pemimpin berkualitas nasional dan internasional. Sebab untuk memimpin Kabupaten Mura yang sangat luas melebihi Provinsi Bengkulu tidak bisa dengan orang sembarangan. Makanya memilik Bupati dan Wabup jangan coba-coba, pilih yang telah berkarya dan telah terbukti karya nyatanya, bukan baru berjanji,” pekik Hendra Gunawan menyampaikan orasi politiknya saat kampanye di Tugumuyo dan Muara Beliti. Ditambahkannya, untuk memenuhi harapan dan keinginan masyarakat yang semakin besar diperlukan pemimpin yang mempunyai jaringan luas baik di tingkat provinsi, nasional dan internasional.

”Ini sangat penting agar dapat menarik serta menghimpun dana yang besar untuk membangun Musi Rawas. Dapat kita bayangkan bagaimana pembangunan Musi Rawas ke depan kalau dipimpim oleh orang yang mempunyai kemampuan lokal dan tidak ada jaringan,” tegas Hendra Gunawan didampingi sang Istri, dr Noviar Gunawan yang selalu setia mendampingi di setiap kampanye. Alasannya lanjut Hendra karena sumber dana terbesar untuk membangun Musi Rawas sekitar 95 persen dari pemerintah pusat dan provinsi.

Selain itu disampaikannya, RM-HG memiliki visi dan misi ke depan yang sangat visioner.

”Tepatnya kami memiliki cita-cita yang sangat besar yakni rencana pembangunan Musi Rawas sampai 20 tahun ke depan. Semuanya sudah disusun, tinggal melaksanakan tahapan pembangunannya saja. Intinya dalam mewujudkan Mura Darussalam, Mura Bumi Agropolitan serta Mura sebagai pintu gerbang investasi sektor barat Sumsel,” tegas Hendra.

Selain menyampaikan orasi politik dengan berapi-api, Hendra Gunawan bersama Hj Novi Gunawan mendapat sambutan yang sangat hangat khususnya di Tugumulyo. Pasalnya keduanya bisa membaur dengan ribuan masyarakat karene keduanya menyapa dan berkomunikasi dengan Bahasa Jawa. Ini tentunya sangat mengejutkan masyarakat yang masyoritas keturunan Jawa dan makin memantapkan mereka untuk menentukan pemimpin Mura lima tahun ke depan.

Dengan logat Jawa, Hendra Gunawan mengungkapkan jika masyarakat Tugumulyo di 17 desa/kelurahan dengan 31.578 pemilih memberikan dukungan kepada RM-HG maka pasangan ini akan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.
”Tentunya menjalankan pembangunan di Tugumulyo sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat sejalan visi misi yang telah disusun,” ungkap Hendra yang juga menyampaikan hal serupa kepada masyarakat Muara Beliti.(ME-02)

24 Mei 2010

Diancam, Ketua Panwaslucam Terawas Lapor Polisi

*Saat Mengecek Dugaan Pelanggaran Kampanye
TERAWAS-
Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) TSL Ulu Terawas, Fauzan melapor ke Polsek Terawas karena merasa terancam. Pengancaman tersebut dialami Fauzan Sabtu (22/5) sekitar pukul 21.00 WIB di Desa Kosgoro Kecamatan STL Ulu Terawas saat mengecek adanya dugaan pelanggaran kampanye dimana dilaksanakan kandidat nomor urut tiga pada malam hari padahal jadwalnya hanya sampai sore hari.
Pengancaman menurutnya dilakukan oknum yang mengaku anggota polisi dengen menjelaskan kampanye dialogis malam hari itu sudah mendapakan izin.

Kejadiannya bermula pada hari itu Panwascam mendapat informasi bahwa Ketua Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Desa Kosgoro inisial YS mengikuti kampanye salah satu kandidat di rumah salah seorang warga Desa Kosgoro. Selanjutnya Panwaslucam terawas yang langsung dikomandoi, Fauzan sekitar pukul 21.00 WIB langsung mengecek kebenaran informasi tersebut meluncur ke rumah warga yang katanya dijadikan tempat kampanye.

Sesampainya anggota Panwascam Terawas di lokasi mereka melihat KPPS Desa Kosgoro inisla YS tersebut berada ada di rumah Sapuan yang saat itu sedang ada kampanye dialogis. Selain itu Panwascam juga melihat ada kandidat Cabup nomor urut tiga sedang berpidato.
“Hanya saja saya tidak mengatahui mengenai isi pidato tersebut karena saat itu tidak menggunakan pengeras suara,” ungkap Fauzan.

Selain untuk memastikan adanya KPPS yang ikut kampanye, Panwaslucam juga ingin memastikan adanya kampanye itu karena kalau benar maka itu melanggar. Sebab sesuai jadwal yang ditetapkan kampanye dilaksanakan siang hari tidak boleh malam.

Melihat hal tersebut Ketua Panwascam, Fauzan mencoba mengambil barang bukti dengan cara memotret (foto, red) KPPS tersebut. Saat itulah kemudian datang salah seorang dengan menggunakan pakaian bebas mengaku sebagai anggota polisi. Oknum tersebut selanjutnya menegaskan kepada rombongan Panwaslucam Terawas bahwa acara tersebut telah mendapatkan izin dengan nada tinggi.

Kemudian Ketua Panwascam Terawas, Fauzan bersama anggota lainnya ke luar rumah tersebut. Namun saat itu salah seorang yang mengaku anggota polisi tersebut menghampirinya.

“Sewaktu saya ingin pergi dia mengejar sambil berkata ‘jangan berlari, kalian kubunuh,” cerita Fauzan menirukan perkataan oknum tersebut. Bukan hanya membentak menurit Fauzan yang bersangkutan sempat memukul menggunakan buku dan mengenai bahu sebelah kanannya.

Karena merasa dirinya terancam Fauzan kemudian cepat pergi dan kemudian melaporkan kejadiannya ke Polsek Terawas. Hanya saja laporan tersebut belum bisa ditindak lanjuti.

“Saya melaporkan adanya pengancaman dan juga meminta perlindungan,” katanya.
Selain itu selaku Panwaslucam pihaknya juga telah merekomendasikan kejadian tersebut ke PPK serta meneruskan laporan ke Panwaslu Kabupaten Mura.
“Sebab dalam hal ini KPPS diduga telah karena melanggar UU No 31 tahun 2008 tentang Kode Etik Pelaksana Pemilu,” ungkapnya.

Ketua Panwaslu Kabupaten Mura, Hendri Akbar saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Memang ada kejadian tersebut. Awalnya yakni ada informasi kalau KPPS Desa Kosgoro alam kampanye salah satu kandidat. Selain itu kampanye dialogis dilakukan pada malam hari suah melewati jadwal yang ditetapkan. Makanya Panwaslucam Terawas melakukan pengecekan,” ungkap Hendri.

Saat itulah menurutnya terjadi sedikit kesalahpahaman.
”Hanya salah paham sedikit. Tapi semuanya sudah bisa diatasi, kita minta agar persoalan ini selesai di tingkat kecamatan. Dan tampaknya sudah ada jalan penyelesaiannya jadi tidak ada masalah lagi,” katanya.

Hendri Akbar juga memastikan bahwasanya selama kampanye dimulai hingga kemarin (Minggu, 23/5) tidak ada masalah baik itu pelanggaran kampanye atau lainnya.
”Kita belum menemukan dan menerima adanya dugaan pelanggaran kampanye. Semuanya berjalan bagus dan sesuai harapan. Kandidat sangat bijak dalam setiap kampanye sehingga menimbulkan suasana yang sangat demokratis. Tidak ada saling hujat atau black campaign. Mudah-mudahan ini akan berlaku sampai akhir kampanye dan pada saat HRI H atau setelahnya,” tegas Hendri Akbar.

Terpisah Kapolsek Terawas, AKP Armansyah saat dikonfirmasi via telepon membenarkan adanya laporan tersebut. Hanya saja ditegaskannya semuanya hanya karena salah paham saja.

”Saat itu ada kampanye ’door to door’ salah satu kandidat. Mungkin saat itu Panwaslucam masuk ketika acara tersebut dan di sana lah terjadi salah paham. Namun tidak sampai adanya kekerasan dan penyelesaiannya sudah diserahkan ke Panwaslu,” tegas Kapolsek.

Sementara Tim Sukses pasangan nomor urut tiga hingga berita ini naik cetak belum berhasil dikonfirmasi. Ketua Tim Sukses, Gabriel H Fuady belum bisa dihubungi karena HP-nya tidak aktif. Begitu juga dengan anggota Timses lainnya Fery FY yang menjadi langganan konfirmasi dan sangat dekat dengan wartawan juga belum bisa dihubungi. Beberapa kali coba dihubungi HP yang bersangkutan tidak aktif.(CW-02)

Wanita Gila Beranak Satu Kabur dari RS Jiwa

*Balik ke Lubuklinggau
LUBUKLINGGAU-
Wanita gila beranak satu yang belum lama ini oleh Dinas Sosial Kota Lubuklinggau dikirim ke Rumah Sakit Jiwa Palembang kabur dan kemudian kembali ke Kota Lubuklinggau. Hanya saja tampaknya wanita gila tersebut menempati kawasan baru.

Jika sebelumnya biasa berada di emperan toko jalan di Yos Sudarso tepatnya di depan toko Candi Mas, kini dengan anak laki-laki itu dia sering berada di depan Toko Philip berseberangan dengan Hotel Royal Lubuklinggau. Pantauan Musirawas Ekspres, Minggu (23/5) wanita dengan satu anak itu tampak ketakutan setiap ada orang yang mendekat denganya. Namun setelah dia tahu orang tersebut akan memberikan uang padanya barulah wanita tersebut tersenyum.

Salah seorang yang merasa prihatin dengan kondisi anaknya yang sepertinya kurang sehat dan memberikan sejumlah uang kepada wanita gila itu mendapatkan informasi alasan mengapa wanita gila itu kabur. Menurutnya wanita tersebut tidak tahan berada di Rumah Sakit Jiwa Palembang
“Sulit dimengerti apa yang diungkapkan wanita itu tetapi melihat dari cara wanita itu mengeluh dengan cara bicaranya yang tidak nyambung saat diajak bicara menunjukan ketidak betah berada di rumah sakit jiwa,” ungkapnya.

Sementara itu kepala Dinas Sosial Kota Lubuklinggau, Edison Jaya mengatakan pihaknya belum mendapatkan informasi berkenaan dengan kembalinya wanita gila itu. Pihaknya juga belum memonitor ke lapangan apakah benar wanita gila itu kembali ke kota ini.

Menurut Edison, sebelumnya Dinas Sosial sudah mengamankan wanita dengan satu anaknya itu di Rumah Sakit Jiwa Palembang.
“Kkembalinya wanita gila itu mungkin saja karena tidak betah, sehingga dia melarikan diri,” ujarnya.

Untuk itu pihaknya hari ini (Senin, 24/5) akan mengecek ke lapangan guna memastikan keberadaan wanita gila itu. Tujaunnya agar yang bersangkutan bisa ditrtibkan atau kembali diamankan sebab dikawatirkan dengan kehidupanya di ruang tebuka akan memperburuk kondisi kesehatan dan keamanan anaknya. (CW-01)

Debit Air Berkurang, PU Pengairan Salahkan Watervang

*Adanya Pengdangkalan
MUSI RAWAS–Kepala Dinas PU Pengairan Musi Rawas, H Nito Maphelindo mengatakan, berkurangnya pasokan air irigasi di saluran sekunder di Kecamatan Tugumulyo dan sekitarnya bukan disebabkan menjamurnya kolam air deras. Kondisi tersebut lebih disebabkan karena terjadinya pendangkalan BK 0 Watervang.

“Sejak 2006 hingga 2007 permasalah debit air ini mulai muncul, penyebabnya akibat pendangkalan PKO di Dam Watervang. Sistim pengairan di Musi Rawas masih mengandalkan debit air Watervang, namun saat ini karena Watervang bukan milik Musi Rawas maka pemantaun sulit dilakukan,” jelas Nito pada paripurna LKPJ AMJ Bupati Mura minggu lalu.

Untuk itu lanjut Nito Maphelindo pihaknya kembali akan mengaktifkan komisi Pengairan untuk mengatasi permasalahan kekurangan air di beberapa kecamatan penghasil beras.

Terpisah wardi, petani dan pemilik kolam air deras di Kecamatan Tugumulyo sejak tiga tahun terakhir mengaku kesulitan mendapatkan pasokan air yang cukup untuk menjalankan usahanya. Wardi petani sawah Desa D Tegal Rejo mengungkapkan akibat berkurangnya debit air ke sawah hasil produktivitas pertanian mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

”Biasanya sekitar tahun 80-90 an, sawah yang kami garap ini bisa panen dalam setahun tiga kali, namun karena pasokan air yang tidak normal sekarang kita kadang tak bisa panen, kadang cuma 1 kali setahun,” ujar Wardi Sabtu (22/05).

Normalnya debit air yang masuk ke saluran induk menurut petani harus berkecepatan 200 kilometer perdetik. saat ini disaluran induk kecepatan air yang ada turun drastis, kondisi ini mengancam keberadaan sawah dan kolam air deras.

“Akibat kekuranga air ini, produktivitas panen petani turun kemudian proses penanaman dan pembibitan juga terkendala. Selain itu pengusaha ikan juga ikut rugi karena ikan mereka sulit berkembang biak dan banyak yang mati. Persoalan ini sudah disampaikan kepada legislatif,” ungkapnya. (ME-06)

Persimura U-18 Siap Tempur

MUSI RAWAS-Penyisihan Piala Suratin U-18 tingkat Provinsi Sumsel dimulai. Persimura U-18 yang kini dimanajeri Budiman, anggota DPRD Mura memulai misi penting mempertahankan tradisi lolos ke kancah nasional. Menghadapi penyisihan yang saat ini menggunakan format baru yang lebih ketat, Persimura U-18 memastikan sudah benar-benar siap tempur.

“Walau pun ada kendala menjelang keberangkatan ke Muba Alhamdulillah sudah bisa terselesaikan. Tim kita pada intinya sudah siap tempur dan berjanji akan mempersembahkan yang terbaik kepada masyarakat dan pemerintah Kabupaten Mura,” tegas Andre Rasman, pelatih Persimura U-18 yang berduet dengan Fadli. Diinformasikan Andre, skuad Persimura U-18 rencananya pagi ini bertolek ke Muba menggunakan Bis Persimura mengemban target awal lolos mewakili Sumsel.

Hari ini, pemain langsung akan mengikuti screnning serta malam harinya technical meeting.

“Persimura U-18 ini dijadwalkan akan memulai pertandingan pada Selasa (25/5) nanti. Mudah-mudahan bisa mencapai hasil maksimal. Untuk itu mohon dukungan dari masyarakat Mura agar prestasi yang selama ini sudah dicapai bisa dipertahankan dan kemudian ditingkatkan lagi,” tegas Andre. (ME-02)

Mutasi Pejabat Terus Berlanjut

* Sejumlah Pejabat Secara Perlahan Di Non-jobkan
LUBUKLINGGAU-
Walikota Lubuklinggau H. Riduan Effendi menegaskan mutasi pejabat struktural dilingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau masih terus akan berlanjut.
Mutasi tersebut dilakukan bukan semata-mata ada faktor tidak senang akan tetapi lebih kepada kebutuhan organisasi .

“Sejauh ini masih banyak posisi yang belum menunjukan ketepatan dan kesesuaian antara kebutuhan pemerintah dengan sumber daya manusia yang ada,” Demikian diungkapkan Riduan kepada Musirawas Ekspres seusai melantik sejumlah pejabat struktural Pemkot, Sabtu (22/5) lalu.

Untuk itu ia terus mencari dan melakukan pembenahan-pembenahan birokrasi dengan melakukan perombakan pejabat. Menurutnya pergantian jabatan yang dilakukan bukan karena adanya faktor senang atau tidak senang akan tetapi ia merasa ada yang kurang pas dalam sebuah kepemimpinannya sehingga terpaksa sejumlah pejabat mesti di evaluasi.

Sejauh ini evaluasi terus dilakukan guna menemukan dan mewujudkan aparatur yang mampu melaksanakan tugas dengan penuh inovasi dan tanggungjawab terhadap amanah yang di bebankan kepada setiap aparatur pemerintah.

Sementara itu untuk penjabat pelaksana tugas (Plt) hingga saat ini masih belum didefinitifkan mengingat belum mendapatkan persetujuan dari Gubernur Sumatera Selatan. “ Untuk mendepenitifkan pelaksana tugas (Plt) perlu persetujuan dari gubernur”, ungkapnya.

Dikatakan masih banyak posisi yang kurang pas, menurutnya banyak orang pintar akan tetapi tanggungjawab dan disiplin pegawai mesti perlu di tingkatkan, mutasi dilakukan untuk memaksimalkkan kinerja pemerintahan.

“Sebagai pelayanan masyarakat perlu ada inovasi, kalau tidak bagus dan hanya sekedar mengerjakan yang ada saja semua orang bisa, akan tetapi kita perlu memiliki inovasi dan keberanian untuk bertindak sesuai dengan aturan yang ada”, tegasnya.

Sedangkan mengenai pennon-joban pejabat yang sepertinya juga akan terus berlanjut terbukti hingga Mei 2010 ini beberapa pejabat secara perlahan suadah dinon-jobkan dari jabatanya, seperti mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) , Nobel Nawawi yang sebelumnya ,menjadi staf ahli bidang hukum dan pemerintahan kini digantikan oleh mantan Kepala Dinas Tanaman pangan perkebunan dan kehutanan, Setia Budi. (CW-01)

Juni, Pemkot Tetapkan TKS Berseragam Hitam Putih

LUBUKLINGGAU-Terhitung Juni 2010 mendatang Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau menetapkan untuk pegawai Tenaga Kerja Sukarela (TKS) harus memakai seragam hitam putih. Penetapan itu sebagai tindaklanjut dari pasal 8 Peraturan Pemerintah (PP) No.48 tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) , Sejak ditetapkan peraturan Pemerintah ini, semua Pejabat Pembina Kepegawaian dan pejabat lain dilingkungan instansi, dilarang mengangkat tenaga honorer atau yang sejenis, kecuali ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Demikian dikatakan Walikota Lulubuklinggau H. Riduan Effendi, Sabtu (22/5) lalu, saat memberikan pengarahan pelatihan dib alai kota.

“ Saya mengintruksikan kepada seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) dilingkungan Pemkot Lubuklinggau untuk berani mengeluarkan tenaga honorer gelap yang diangkat di atas tahun 2005. Sebab pengangkatan tenaga honorer tersebut secara jelas telah menyalahi aturan yang telah ditetapkan dalam peraturan pemerintah itu,”tegasnya.

Untuk mengetahui adanya TKS gelap di setiap SKPD baik Kelurahan maupun Kecamatan, ia meminta kepada kepala SKPD, mulai Juni 2010 mendatang TKS harus memakai seragam hitam putih.

Menurutnya pemerintah secara tegas telah melarang setiap kepala SKPD mengangkat tenaga honorer, bukan hanya karena faktor penyebab terjadinya pungutan liar (Pungli) akan tetapi dengan banyaknya tenaga honorer yang tidak jelas tersebut akan mengurangi kualitas dan merusak tatanan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ada di dalamnya.

“ Dengan adanya tenaga honorer, bisa saja akan membuat PNS yang ada di dalamnya menjadi malas bekerja sehingga hasil kinerja tidak maksimal”,ungkapnya.

Sementara itu salah seorang TKS yang sejak 2006 lalu bekerja sebagai staf disalah satu SKPD sebut saja KN mengatakan pasrah saja kalau menang ia harus di berhentikan dari pekerjaanya.

Namun demikian ia tetap berharap Walikota tetap memiliki kebijakan dan pertimbangan yang berpihak kepada nasib TKS sehingga tidak akan menambah pengangguran di kota ini.
Ia juga merasa adanya peraturan baru yang mengharuskan TKS memakai seragam yang berbeda dengan PNS menurutnya hal itu sebagai upaya mengetahui keberadaan TKS setelah itu mungkin baru di berhentikan. (CW-01)

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More