EDISI CETAK

Dapatkan informasi terkini di koran harian Musirawas Ekspres (Mureks), media terbesar dan tersebar di setiap pelosok Musi Rawas. Untuk berlangganan dan Pemasangan Iklan, hubungi (0733) 452552.

BALIHO MURATARA

Baliho selamat datang di Muratara yang terpasang di Desa Rantau Jaya Kecamatan Karang Jaya. Muratara diharapkan terbentuk pada sidang paripurna DPR RI Mei hingga Juni 2013

BELUM MAU TERIMA POLISI

Aksi demo yang diwarnai bentrok masyarakat Muratara dengan pihak kepolisian pada Senin (29/4) malam membuat warga sempat beberapa hari pasca bentrok tidak mau menerima kehadiran polisi

ANCAM TUNTUT PEMERINTAH

Ketua Presidium Muratara Muhammad Ibrahim menegaskan, pihaknya akan menuntut pemerintah jika Muratara tidak dimekarkan menjadi Daerah Otonom Baru (DOB). Hal ini ditegaskannya kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Yani,(10/5).

Musirawas Ekspres Berikan Bantuan Korban Kerusuhan Muratara

Direktur PT Musirawas Media, Solihin didampingi Camat Muara Rupit, Firdaus dan GM Musirawas Ekspres, Panca Riatno serta Pimred Musirawas Ekspres, Endang Kusmadi menyerahkan bantuan ke keluarga Alm Rinto Arianto.


20 November 2008

Rumah Tauke Karet Dirampok

* Uang Rp 8 Juta Raib

MUARA KELINGI-Rumah tauke karet, Riswan (35) warga Desa Tanjung kecamatan Muara Kelingi, Selasa (18/11) sekitar pukul 01.00 WIB dirampok. Uang sebanyak Rp 8 juta dan dua unit handphone dibawa kabur pelaku. Perampok yang berjumlah sekitar lima orang berhasil masuk rumah dengan cara mencongkel pintu belakang dengan menggunakan kayu.

Informasi dihimpun Musirawas ekspres menyebutkan perampokan terjadi bermula disaat korban bersama keluarganya sedang tidur lelap.

Saat tertidur pelaku yang diketahui berjumlah lima orang mencongkel pintu belakang menggunakan kayu. Berhasil mencongkel pintu pelaku masuk kedalam rumah.
Setelah berada didalam rumah kelima pelaku mengobrak abrik setiap kamar untuk mencari uang dan barang berharga lainnya.

Saat menggeledah pelaku berhasil menemukan uang Rp 8 juta dan dua unit handphone milik korban. Mendengar ada suara gaduh korban terbangun.

Ketika terbangun korban mengambil pentungan kayu yang diletakan dibawa tempat tidur. Pada saat salah seorang pelaku masuk kedalam kamar korban langsung menghantamkan pentungan kayu tersebut kearah pelaku.

Alhasil pukulan itu mengenai kepala pelaku sehingga mengeluarkan darah segar. Mengetahui aksinya diketahui para pelaku langsung kabur melarikan diri dengan membawa uang milik korban Rp 8 juta dan dua buah hanphone milik korban. Malam itu juga korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Muara Kelingi.

Kapolres Mura Herry Nixon's Sik melalui Kapolsek Muara Kelingi AKP Al Busro S.Sos kepada Musirawas Ekspres membenarkan adanya perampokan di rumah milik korban. " Kami sudah menerima laporan dari korban, dari laporan tersebut korban mengakui para pelaku berhasil membawa kabur uang sejumlah Rp 8 juta dan dua buah Hanphone," ungkapnya.

Ditambahkannya pihak Polsek sudah mengantongi identitas pelaku, sekarang masih dalam pengejaran, untuk masalah ini kita akan tindak tegas, siapapun orangnya. (CW-01)

Gembong Ranmor Diringkus Polsek Cecar

BTS ULU -Selasa (18/11) sekitar pukul 22.00 WIB, dua gembong pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) berhasil dibekuk aparat Polsek BTS Ulu bekerjasama dengan Polsek Tebing. Dua pelaku ranmor yang dibekuk aparat masing-masing, Sutrisno (19) warga Desa Mulya Harjo SP 4 kecamatan BTS Ulu dan Febri Ardiansyah (16) warga Sp 7 kecamatan yang sama.

Keduanya ditangkap aparat di Desa Batu Raja kecamatan Tebing Tinggi, kabupaten Empat Lawang, setelah dihari yang sama sekitar pukul 03.00 WIB mencuri sepeda motor Yamaha jupiter MX BG 5006 XX milik Bambang Lesmana (43) warga Mess PT Delta Prima Desa Mulyoharjo Sp 4 Kecamatan BTS Ulu.

Informasi yang berhasil dihimpun Musirawas Ekspres pencurian kendaraan bermotor terjadi bermula dari korban bersama isteri dan anaknya sedang nyenyak tidur.

Disaat korban tertidur pulas kedua tersangka masuk melalui pintu belakang. Begitu berada didalam rumah kedua tersangka mengambil sepeda motor milik korban, lalu membawa pergi.
Sekitar pukul 06.30 WIB ketika korban bangun tidur, korban langsung kaget melihat sepeda motor miliknya sudah tidak ada lagi dan melihat pintu belakang terbuka.

Melihat sepeda motor miliknya sudah raib dicuri sekitar pukul 08.00 WIB melaporkan kejadian pencurian itu ke Polsek BTS Ulu . Berdasarkan hasil laporan dari korban Anggota Polsek yang dipimpin oleh Kapolsek BTS Ulu, Iptu Desli Darsah menghubungi Polsek-Polsek lain untuk melakukan razia supaya mempersempit ruang gerak pelaku membawa sepeda motor milik korban.

Ternyata usaha petugas tidak sia-sia, sekitar pukul 22.00 WIB bertempat di Desa Baturaja Kecamatan Tebing Tinggi saat razia Polisi Polsek Tebing yang dipimpin Kapolsek Iptu Ferizon menangkap kedua tersangka berikut sepeda motor milik korban.

Kapolres Mura AKBP Herry Nixon's Sik melalui Kapolsek BTS Ulu Iptu Desli Darsah membenarkan adanya penangkapan atas kedua pelaku Curanmor. " Setelah mendapat laporan dari korban kami langsung kelapangan, bekerjasama dengan Polsek Tebing berhasil meringkuk kedua tersangka," ungkapnya.(CW-01)

03 November 2008

Polres Lubuklinggau Temukan Rokok Tanpa Cukai

LUBUKLINGGAU–Informasi adanya rokok tanpa cukai dan menggunakan cukai palsu, ternyata bukan hisapan jempol belaka. Terbukti Polres Lubuklinggau dalam razia di beberapa warung dan toko, Jumat-Sabtu (31/10-1/11) menemukan rokok-rokok yang melanggar Undang-undang Cukai.

Dijelaskan Kapolres Lubuklinggau, AKBP H Yohannes Soeharmanto SH SIK melalui Wakapolres, Kompol Sonny MBA SIK, personel yang melakukan razia bukan hanya dari Polres, namun juga langsung oleh anggota Polsek. Razia itu digelar terkait dengan adanya pengaduan warga terhadap rokok yang tak memiliki cukai. 

Hasilnya, setelah merazia beberapa pertokoan di Kota Lubuklinggau, mereka mendapatkan beberapa rokok pabrikan luar Sumatera tidak memiliki cukai. “Sehingga ada beberapa paket rokok kita sita untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut,” terangnya. 

Begitu juga pelanggaran lainnya, yakni pemalsuan pita cukai yang diduga dilakukan oleh perusahaan rokok. “Dalam hal ini yang akan kita periksa adalah pemilik pabrik dan distributor tempat rokok tadi didistribusikan. Mengingat rokok tersebut masuk ke dalam Kota Lubuklinggau melalui salah satu distributor yang ada di Kota Lubuklinggau atau tepatnya di Kelurahan Cereme Taba,” tungkasnya. 

Terkait dengan tidak adanya pita cukai serta adanya pemalsuan pita cukai ini, menurut Wakapolres melanggar Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 Tentang Cukai. “Yang kita temukan produk tersebut merupakan produk Kudus, tetapi yang sebenarnya bukan produk Kudus,” ujarnya. 

Tentang penyitaan serta razia yang dilakukan pihaknya sendiri, dalam hal ini Sonny menyatakan sebenarnya cukai rokok adalah pajak terbesar yang menjadi pemasukan bagi negara saat ini. Artinya bila ada pabrikan dan distributor yang melanggar, negara dalam hal ini dipastikan mengalami kerugian yang cukup besar. 

“Pajak tertinggi kita dapatkan dari hasil pajak rokok. Bila pabrik dan distributor pengembang tidak membayar pajak, tentunya akan mengurangi devisa atau pemasukan bagi negara,” kata Sonny.  

Terkait adanya penyalahgunaan serta pemalsuan cukai yang ada setidaknya pemilik pabrik dan distributor dapat dikenakan beberapa sanksi. Saksinya, minimal satu tahun penjara atau maksimal lima tahun penjara, denda minimal dua kali lipat maksimal 10 kali lipat dari cukai.

Terkait dengan maraknya peredaran rokok tersebut, dalam pekan ini rencananya Polres Lubuklinggau kembali akan menggelar razia. “Kita akan terus menggelar razia sehingga, tidak lagi kita dapatkan ada penjualan roko tanpa cukai di kota Lubuklinggau dan penjualan rokok dengan cukai yang palsu,” pungkas Sonny. (ME-03)

Komisi I DPRD Sesalkan Budaya Tawuran Antar Pelajar

LUBUKLINGGAU – Tampaknya budaya tawuran pelajar di perkotaan mulai merambat di Kota Lubuklinggau sehingga kondisi ini mengkhawatirkan berbagai kalangan khususnya para orang tua. Belum lama ini, Jumat (31/10) pelajar SMA Yadika dan SMKN 3 Lubuklinggau terlibat tawuran di Kelurahan Taba Jemekah mengakibatkan dua orang pelajar SMA Yadika terluka. 

Melihat fenomena kekerasan di kalangan pelajar Lubuklinggau ini, Komisi I DPRD Kota Lubuklinggau, Rosmala Dewi SH sangta menyelsalkan prilakukan yang dilakukan kalangan pelajar di Dua Sekolah Menengah atas tersebut.

Menurut Rosmala Dewi, seharusnya pihak pihak sekolah harus segera menyikapi kondisi tersebut agar nantinya tidak melebar ke lingkungan pendidikan lainnya di Kota Sebiduk Semare. Dikatakan Rosmala Dewi, Lembaga pendidikan memiliki tiga peran penting di dunia pendidikan pelajar, pertama kata Rosmala lembaga sekolah mampu meningkatkan kecerdasan spiritual, emosional dan intelegensi anak didiknya.

“Jika tawuran terus terjadi artinya pihak sekolah telah gagal mencapai tiga kecerdasan tersebut, untuk saat ini dinilai pihak sekolah cendrung mengarah kepada penggemblengan kecerdasan itelegensi, atau hanya mengejar dan menerapkan program kurikulum, sedangkan untuk pembinaan kecerdasan spiritual dan emosional tampaknya kurang diperhatikan tenaga pendidik,” jelas Rosmala.

Selaku anggota DPRD Komisi I membidangi pendidikan mengharapkan kepada pihak penyelengara sekolah atau lembaga pendidikan untuk lebih memperhatikan pembinaan mental terhadap anak didiknya, sebab lanjut Rosmala keberhasilan tidak selalu ditentukan dari tingkat kecerdasan intelegensi. 

“Coba lihat beberapa biografi orang-orang sukses, ada yang berhasil mencapai kesuksesan dari kecerdasan intelegensi yang dikategorikan rata-rata atau tidak menampakkan kelebihan, karena orang-orang sukses tersebut telah mendapat kecerdasan intelegensi secara otodidak,” ujar Rosmala.

Menyikapi kondisi ini, sebagai bentuk pemberian efek jerah terhadap siswa yang terlibat tawuran, Rosmala mengatakan, pelajar tersebut mesti mendapat sanksi berupa hukuman, namun bersifat mendidik. 

“Jangan memberikan hukuman yang tidak mendidik, contohnya seperti menjemur di lapangan terbuka, hukuman tersebut dinilai sangat tidak mendidik sebab tidak mendatangkan manfaat positif bagi pelajar lingkungan sekolah, bahkan sanksi itu dapat menciptakan kemunduran mentalitas dan pelajar akan bertambah sulit diatur,”pungkasnya. (ME04)

Kurang Tenaga, 1 Penyuluh Terpaksa Bekerja di Tiga Desa

Zaini : Kita Kekurangan 137 Penyuluh

MUSI RAWAS-Kepala Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kabupaten Musi Rawas (Mura), dr Ir Zaini Amin M.Si mengatakan tenaga penyuluh di Kabupaten Mura masih kekurangan sekitar 137 penyuluh dari kebutuhan 362 penyuluh.

Dikatakan Zaini, jumlah penyuluh di Musi Rawas saat ini hanya 225 penyuluh terdiri dari penyuluh peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan. “Dari jumlah penyuluh yang ada, dirasakan belum bisa menjangkau setiap desa di Kabupaten Musi Rawas, untuk itu dalam waktu dekat akan dilakukan penambahan penyuluh,” ungkapnya.

Ditambahkan Zaini, dampak dari kurangnya penyuluh tersebut, program penyuluhan dari berbagai sektor berjalan lamban. Dicontohkannya masih banyak desa terpencil yang belum terjangkau oleh program penyuluhan, artinya jumlah penyuluh yang ada tidak seimbang dengan jumlah desa yang ada. 

“Makanya awal 2009 kemungkinan jumlah penyuluh akan ditambah, jika usulan disetujui,” kata Zaini.

Menurunya, jika satu desa ditempatkan satu orang penyuluh maka diyakini dapat meningkatkan produksi komoditas yang ada, karena sesuai petunjuk tehnis, setiap penyuluh harus mendampingi atau memberikan contoh mengelola komoditas di desa masing-masing.

“Untuk saat ini penyuluh mengcover (menangani) dua hingga tiga desa sekaligus. Terkadang diantara desa ada yang belum terjangkau sehingga berbagai kegiatan penyuluhan terhambat,” tungkasnya.

Selanjutnya Zaini mengharapkan agar pelaku pertanian, perkebunan dan perikanan dapat mengerti keterbatasan tenaga penyuluh saat ini, dimana belum optimal memberikan berbagai materi penyuluhan yang dibutuhkan.

“Kita harapkan agar warga dapat mengerti dengan keterbatasan penyuluh, salah satunya belum bisa menjangkau seluruh desa bahkan seluruh dusun yang ada, 2009 kedepan direncanakan akan diadakan penambahan penyuluh,” pungkasnnya. (ME04)

Irigasi di Tugumulyo Dipenuhi Sampah

TUGUMULYO-Tingkat produktifitas persawahan, salah satunya tergantung dengan optimalnya pengairan dalam hal ini sistem irigasi. Namun yang terjadi saat ini fasilitas pendukung utama sektor pertanian padi khususnya yang terdapat di Kecamatan Tugumulyo tersebut sering tercemar limbah sisa pembuangan masyarakat berupa sampah dan limbah kolam air deras. Lebih parah lagi kondisi ini dinsinyalir dibiarkan atau tidak cepat ditindaklanjuti.  

Kondisi ini menuai kritik dari pihak Pemerintahan Kecamatan Tugumulyo, sebab petani dikhawatirkan sampah tersebut akan menyumbat saluran air yang akan mengalir areal persawahan jika limbah terus dibiarkan. 

“Kita sangat gerah dengan kondisi irigasi sekarang ini yang mulai dicemari sampah dan limbah tambak perikanan,” tegas Camat Tugumulyo, David Pulung AP M.Si, melalui Sekcam, A Edy Supriyo BA. 

Sementara itu, salah seorang petani padi, Tarno meluapkan kekesalannya terhap kondisi irigasi yang mulai di penuhi sampah. “Saluran irigasi di daerah ini sebagian besar sudah tertutup semak belukar bahkan ada yang tidak diurus. Kalau tetap dibiarkan seperti ini maka hasil sawah kami akan mengalami penurunan bahkan bisa gagal panen akibat pasokan air dapat berkurang. Belum lagi diperparah dengan banyaknya hama tikus yang mulai menyerang,” jelas Tarno. 

Melihat kondisi ini, Tarno mempertanyakan Pemkab Mura mengenai langkah perawatan saluran irigasi, apakah tahun ini dianggarkan atau tidak.

Jika dianggarkan mengapa banyak saluran irigasi terkesan tidak terawat bahkan dipenuhi sampah. Jika tidak, diharapkan tahun 2009 Pemkab Mura dapat memprioritaskan anggaran perbaikan saluran irigasi.

“Kami masyarakat kecil cuma bisa berharap kepada pemerintah agar saluran irigasi ini tetap terjaga hingga pasokan air bisa cukup dan hasil padi pun melimpah,” harapnya. (ME04)

Pedagang Korban Kebakaran Bingung


LUBUKLINGGAU-Setelah dua minggu, tragedi terbakarnya pasar inpres Kota Lubuklingau, masih banyak pedagang yang bingung, pasalnya mereka tidak tahu harus bekerja apa selain berdagang pecah belah. Sementara bantuan dari pemerintah sampai saat ini belum juga diterima.

Kendati begitu mereka berusaha tetap semangat dan bangkit dari kesedihan. Terbukti Minggu (2/11) sore, beberapa pedagang berupaya membangun kembali tempat jualan mereka yang terbakar. Bahkan sejak pagi hingga Pukul 17.00 WIB mereka terus semangat membangun lapak dari papan.

Hal ini dilakukan, Hanafi, Iwan, Ucok, dan Sujiono dibantu beberapa rekan- rekan lainnya. Mereka lebih memilih untuk tetap berdagang kembali meskipun dengan modal utang pada orang lain. “Kami sebenarnya bingung mau bagaimana lagi, selain berdagang pecah belah dan sejenisnya, karena memang inilah usaha dan mata pencaharian kami sejak dulu, walaupun kami sudah rugi karena barang ludes terbakar, tetapi kami akan tetap semangat berjualan kembali meskipun memang modal untuk jualan terpaksa ngutang dulu” ungkap Hanafi.

Walaupaun mereka telah didaftar oleh Dinas Koperasi UMKM dan Pengelolaan Pasar, tetapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut. “Kami semua pedagang yang ada disini yang menjadi korban kebakaran ada sekitar 150-an sudah mendaftar pada dinas pasar berikut kerugian materi yang kami derita, tetapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari pemerintah, karena kami sudah terdesak kebutuhan untuk hidup maka kami berupaya untuk berjualan lagi, walaupun tidak tahu kapan mulai menggelar dagangan yang penting kami membangun tempatnya dulu untuk persiapan “ ujar Hanafi.  

Perasaan sedih dan duka juga masih menyelimuti hati dan wajah para pedagang yang menunggu tindak lanjut pemerintah. “Kalau sedih yo memang kami semua disini sedih dan sangat trauma tetapi mau bagaimana lagi selain berusaha kembali, kami juga pemerintah peduli dengan keadaan kami, minimal ada dana bantuan secepatnya, tetapi sampai saat ini kami belum mendengar adanya bantuan dana pemerintah jadi kami modal sedikit- sedukai saja dulu”, tambah Iwan.

Sebelumnya Wakil Walikota Lubuklinggau, Drs SN Prana Putra Sohe MM, menjelaskan khusus mengenai bantuan diserahkan ke dinas terkait untuk membahasnya yakni Dinas Koperasi UMKM dan Pengelolaan Pasar dan Dinas Sosial, yang kemudian akan dirapatkan. 


Sampah Kebakaran Menggunung

Selain tampak berantakan dan bau tidak sedap serta banyak lalat pasca kebakaran Kamis ( 23/ 10) lalu dilokasi terjadinya kebakaran pasar Inpres Lubuklinggau, hingga Minggu ( 2/11) sampah sisa-saia kebakaran masih menumpuk hingga bebentuk seperti gunung karena belum dibersihkan secara keseluruhan.

Untuk itu pedagang disekitar lokasi sampah meminta pada dinas terkait supaya diambil langkah secepatnya. “Kami memohon pada pihak yang terkait supaya ada upaya penanganan yang cepat untuk segera menyingkirkan sampah- sampah yang bertumpuk ini ” ungkap seorang pedagang yang namanya enggan disebut. 

Selain itu mereka juga merasa tidak terganggu. “ terus terang kami yang berdagang dikawasan ini merasa terganggu,” tambahnya.

Sebenarnya ditempat sampah yang menggunung tersebut kalau sudah dibersihkan akan segera digunakan para pedagang untuk berjualan kembali. “Kami ini sudah lama usaha dagang dan untuk biaya hidup sehari- hari juga dari hasil dagang disini, kalau kami tidak segera berjualan kembali dari mana kami bisa memperolah pemasukan, untuk itulah kami secepat mungkin ingin jualan, tetapi lahan untuk tempat jualan masih dipenuhi sampah, jadi sementara kami masih menunggu dulu “ ungkap salah seorang pedagang Nafi. (CW-03) 

Pengajuan PAW Johansyah Tidak Berlaku

Sesuai Rekomendasi Ketum Dewan Syuro PKB 

LUBUKLINGGAU-DPP PKB versi Gusdur menilai pengajuan proses Pergantian Antar Waktu (PAW) atas nama Johansyah, SH.MM yang diajukan ketua DPC PKB Kota Lubuklinggau versi Muhaimin Iskadar dinilai tidak berlaku karena tidak mempunyai kekuatan hukum.

 Karena tidak ditetapkan secara bersama-sama, sesuai dengan AD PKB bab IX tentang susunan organisasi partai dan ART PKB Bab III tentang Struktur organisasi. 

Surat dari DPP PKB No 3725/DPP-01/IV/A.I/X/2008 perihal penegasan surat yang dintanda tangani Ketua Umum Dewan Syura, KH Abdurahman Wahid alias Gusdur dan sekretaris jenderal PKB Hj Badriyah Fayumi sudah disampaikan ke DPRD Kota Lubuklinggau. menilik dari surat tersebut posisi Johansyah, SH.MM yang di-PAW kan dalam posisi aman. 

Johansyah kepada Musirawas Ekspres, Jumat (31/10) mengakui bahwa surat dari DPP PKB tersebut sudah disampaikan ke DPRD Kota Lubuklinggau. Dan sekarang sudah berada di unsur pimpinan. Dikatakannya berdasarkan surat tersebut bahwa pengajuan PAW atas dirinya (Johansyah) dianggap tidak berlaku karena tidak ditetapkan secara bersama-sama. 

Dijelaskannya isi surat dari DPP PKB tersebut menyebutkan, surat No 3725/DPP-01/IV/A.I/X/2008 perihal penegasan surat. Bahwa PAW atas nama Johansyah tidak pernah diterbitkan. Surat tersebut hanya ditandatangani oleh ketua umum dan sekretaris dewan tanfids. Sementara dewan syuro tidak pernah diikutsertakan. Oleh karenannya surat tidak sah. Kemudian dijelaskan berdasarkan AD PKB bab IX tentang susunan kepengurusan partai dan ART bab III struktur organisasi, AD pasal 16 dan 17 dewan syuro merupakan pimpinan tertinggi partai yang membuat dan menetapkan pedoman kebijakan utama partai. 

ART pasal 12, DPP PKB merupakan pimpinan tertinggi bersifat kolektif. Ayat 2 mengesahkan komposisi dan personalia DPW dan DPC. Maka dari itu kebijakan PAW, kewenangannya harus ditetapkan secara bersama-sama. Karena DPP adalah pimpinan tertinggi partai yang bersifat kolektif, sebagaimana diatur dalam peraturan partai PKB no 0539/DPP-02/III/A.1/2008 tanggal 28 Januari 2008 tentang tata kerja DPP PKB. 

Dengan dasar tersebut diatas, maka DPP PKB menegaskan bahwa surat dengan nomor 4119/DPP-03/V/A.2/IX/2008 tersebut diatas adalah tidak berlaku, dan tidak mempunyai kekuatan hukum. Oleh karenanya kepada pimpinan DPRD dimohon untuk tidak menindaklanjuti surat tersebut. 

Sementara itu Ketua DPRD Linggau, Elven Asmar, SE melalui Sekretaris Dewan, H Rustam Effendi, SH mengatakan bahwa sampai saat ini proses PAW atas nama Johansyah, SH masih tetap diproses. Hanya saja saat ini unsur pimpinan masih memperlajari masalah surat dari DPP PKB versi Gusdur. 'Kita harus mempelajari karena versi Gusdur dan Muhaimin Iskandar sama-sama diakui,"pungkasnya. (ME-02)  

Pembalap Jogja ‘Jajal’ Bukit Sulap

LUBUKLINGGAU-Beberapa pembalap downhill (sepeda gunung, red) asal Jogjakarta, Minggu (2/11) siang menjajak sirkuit downhill di bukit sulap. Namun trek di bukit sulap ini, ternyata membutuhkan teknik serta skill yang tinggi karena treknya garang dan terjal. Seperti diakui oleh salah satu pembalap sepeda gunung asal Jogja Nur, yang dibincangi wartawan sebelum latihan.

Hanya saja, Nur tidak memulai dari tempat start karena banyaknya orang-orang yang berkerumun di dekat sungai, bahkan menutup jalan. Apalagi bersamaan itu ada lomba lintas alam, selain itu hujan deras membuat trek licin, hingga mau tidak mau pembalap memulai dari tengah-tengah jalur lintasan.

Menurut Nur, medan di Bukit Sulap termasuk berat, bahkan sama halnya dengan medan yang baru-baru ini dilintasinya di Jakarta. “Licin mas, banyak batu tajamnya. Memang perlu hati-hati, bila tidak bisa-bisa kita luka terkenal batu tajam,” ujarnya. Mengenai tantangan yang bakal dilalui pembalap sepeda gunung itu sendiri, di yakini Nur, bahwasanya akan dapat dilalui oleh para pembalap. 

Namun salah satu tempat yang agak rawan menurutnya adanya tanjakan terjal setelah melalui batu cadas pertengahan Bukit Sulap. “Kalau untuk batu cadasnya sendiri, tidak terlalu garang. Hanya saja memang perlu waspada ketika menggelincirkan ban dibatu yang dialiri air tadi, karena bisa-bisa terjatuh,” ujarnya. Nur sendiri, tak banyak cerita. Yang kemudian mengayuhkan sepedanya kearah medan terjal tadi. 

Dari pantuan koran ini dilapangan dari tujuh orang pembalap yang akan menjajal terjalnya Bukit Sulap kemarin siang hanya tiga orang saja yang kemudian mampu menjajal. Sedangkan empat pembalap lainnya berubah pikiran dan kemudian, tidak jadi menjajal medan terjal tersebut. (ME-03)

Masalah Listrik di Kuto Tanjung Teratasi

MUSI RAWAS-Permasalahan penerangan atau listik di salah satu desa terpencil di Kabupaten Mura dalam hal ini Desa Kuto Tanjung Kecamatan Ulu Rawas sedikit terpecahkan. Walaupun belum jaringan listrik di desa tersebut belum dibangun namun sudah ada penyelesaiannya. Pastinya 105 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang disalurkan melalui kementerian negara pembangunan daerah tertinggal (KNPDT) melalui Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Musi Rawas (Mura) telah diserahkan langsung kepada Kades Kuto Tanjung.

Selanjutnya PLTS ini akan dibagikan kepada masyarakat di desa itu sebagai alternatif sarana penerangan bagi seluruh warga desa yang paling ujung di Kecamatan Ulu Rawas tersebut. Bantuan sumber penerangan alternartif ini merupakan salah satu bentuk bukti nyata kepedulian Pemkab Mura yang dalam hal ini melibatkan Dinas Pertambangan dan Energi untuk menuntaskan permasalahan listrik dimana merupakan salah satu program Bupati Mura, Ridwan Mukti.

Selain penyerahan PLTS dilakukan juga acara bimbingan teknis kepada enam teknisi desa agar dapat melakukan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan sendiri serta bertujuan agar usia pemakaian unit PLTS tersebut lebih lama. Selain bimbingan tehnis pemakaian PLTS juga dijelaskan alasan dan pertimbangan pemerintah daerah memilih Desa Kuto Tanjung sebagai daerah pertama penerima bantuan sumber penerangan alternatif tersebut. Salah satunya disebutkan bahwa Desa Kuto Tanjung merupakan kreteria desa terisolir dan kawasan paling ujung di Kecamatan Ulu Rawas.

“Selain desa terisolir, warganya sangat mendambakan listrik. Kami juga mempertimbangkan topografi daerah serta posisi Desa Kuto Tanjung yang sangat jauh dari Gardu Induk Petanang, dimana dengan kondisi dan kenyatan ini maka kemungkinan untuk pemasangan jaringan listrik di daerah ini akan sangat sulit. Karena alasan itulah bantuan unit PLTS dari KNPDT untuk kali pertama ini kami salurkan kepada desa tersebut,” ungkap Kepala Distamben Mura, Ir Nito Maphilindo MM melalui staf kelistrikan, Anwar Sadat.  

 Selanjutnya saat ditanyai kemungkinan akan adanya bantuan serupa dari KNPDT terhadap desa terisolir lainnya, Sadat mengungkapkan Distamben Mura akan tetap megupayakannya.

“Sebenarnya pada proposal awal kami, jumlah desa yang diajukan untuk menerima bantuan ini adalah tujuh desa artinya kami telah mengajukan seluruh desa di Kecamatan Ulu Rawas tersebut kepada KNPDT untuk memberikan bantuan PLTS. Namun untuk saat ini yang disetujui hanya Kuto Tanjung, kemungkinan besar karena juga hendak memperhatikan desa yang terisolir di nusantara. Namun kami akan terus berupaya sekuat tenaga agar seluruh desa di kecamatan Ulu Rawas dapat menikmati fasilitas listrik,” lanjut Sadat.

Mengenai tehnis 105 PLTS tersebut, Sadat mengungkapkan sebetulnya jumlah PLTS itu kurang dari jumlah seluruh keluarga yang ada di Kuto Tanjung dimana terdata 150 KK ditambah dengan kebutuhan untuk penerangan masjid dan daerah penerangan tepian sungai. Sedangkan jumlah PLTS yang diberikan dari pihak KNPDT hanya 105 unit. Namun untuk mengatasi hal ini, Sadat mengungkapkan bahwa solusinya beberapa unit diantaranya dipergunakan untuk kebutuhan dua rumah sekaligus.

“105 unit PLTS yang ada tak cukup untuk mengcover seluruh keluarga yang ada, belum ditambah dengan kebutuhan untuk penerangan masjid dan daerah penerangan tepian sungai, maka akan ada beberapa unit yang akan dibagikan lampunya untuk dua rumah sekaligus,” ungkap Sadat. 

Mengenai cara pembagiannya Sadat menjelaskan bahwa dari setiap unit PLTS bisa digunakan untuk menghidupkan tiga buah lampu atau setara dengan 30 watt sekaligus selama 8 jam. Selanjutnya jika akan dibagikan kepada dua rumah sekaligus maka pembagian lampunya akan menjadi 2 buah lampu untuk PLTS tersebut berada, sedangkan satu buah lampu lagi akan dibagikan ke rumah lainnya. (ME04)

GBR Travel Solusi Perjalanan yang Nyaman

9 Tiket, Satu Kali Gratis

LUBUKLINGGAU-Ingin berpergian ke Palembang baik untuk kepentingan usaha maupun kepentingan keluarga. Kini tidak perlu khawatir di kota Lubuklinggau ini telah hadir travel Gaya Baru Sejahtera (GBS) yang khusus melayani kota Lubuklinggau tujuan Palembang atau sebaliknya.

GBS Travel merupakan usaha travel yang telah buka sejak bulan September 2008, beralamatkan di Jl. Garuda No.1 Tanjung Aman, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, menyediakan Inova, Kijang LGX dan Avansa full Ac dan musik dengan fasilitas reacleaning seat serta snack.

 Jam keberangkatan GBS adalah pukul 11.00 WIB (siang), 02.00 WIB dan 20.00 WIB. "Perjalanan travel kita lewat sekayu, sehingga jarak tempuhnya lebih pendek, sehingga hemat waktu,"ujar M Edwar, SE pemilik GBS saat ditemui Musirawas Ekspress, Jumat (31/10).

Pria yang akrab di panggil "uwack" ini mengatakan bahwa untuk pemesanan travel bisa cukup lewat telpon dan harga untuk setiap penumpang Rp.120 ribu perorang. 

Pada saat jam keberangkatan travel akan menjemput ke rumah pelanggan dan akan mengantar ke tempat tujuan di alamat yang dituju. "Ini semua diberikan demi kenyamanan pelanggan, sekali berangkat tujuh orang, kita jemput di halaman rumah dan kita antar ke halaman tujuan,"ujar uwack lagi.

"Saya juga menawarkan promo, yaitu dengan sembilan tiket nama yang sama dapat diganti dengan satu kali perjalanan,"janjinya.

GBS Travel selain melayani jasa travel juga melayani jasa pencucian kendaraan. Jas Pencucian kendaraan motor roda dua, dengan harga Rp 7000 setiap kali cuci, mobil minibus Rp.30.000 tiap kali cuci dan truck Rp 50.000 serta fuso Rp.100,000. 

"Fasilitas cucian steam, semua kita bersihkan termasuk bagian dalam mobil seperti karpet. Juga semprot parfum setelah semuanya di bersihkan. Pada cucian kendaraan ini kita juga memberi promo yaitu delapan kali mencuci di steam GBS dapat gratis satu kali cuci,"ujarnya lagi.(CW-02)

Siswa SLB Tewas Terbawa Arus Kelingi

LUBUKLINGGAU-Diduga tidak bisa berenang, siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Karnando (15) warga Jl Mangga Besar II, Kelurahan Kenangan, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, tewas terbawa arus sungai Kelingi.  

Korban ditemukan Adi warga setempat ketika hendak membuang air besar, Minggu (1/11) sekitar pukul 05.00 WIB sudah mengapung di sungai kelingi dengan posisi tengkurap. 

Padahal orang tua korban sudah lama mencari. Korban diketahui tewas oleh keluarganya setelah berada di IGD RS dr Sobirin, Mura, saat divisum et revertum. Setelah divisum jenasah korban dibawa ke rumah duka untuk di semayamkan. 

Informasi yang didapat dari masyarakat, saat itu Adi kebetulan hendak buang air besar, melihat ada benda yang mengapung. Ketika melihat benda mengapung belum diketahui apakah mayat atau bukan. 

Merasa penasaran dengan benda tersebut Adi lalu mengambil sebatang kayu dan langsung menarik benda itu. Begitu dekat Adi langsung terkejut benda yang ditarik tadi adalah sesosok tubuh manusia.

Adi yang ketakutan spontan memanggil warga lain. Masyarakat yang mendengar teriakan Adi datang mendekat. Begitu diketahui ada mayat, masyarakat menghubungi pihak Kepolisian. Tak lama berselang aparat dari Polsek Lubuklinggau Utara datang ke TKP dan langsung membawa korban ke RS Dr Sobirin untuk dilakukan Visum Et Refertum.

Sementara Barat (47) orang tua korban kepada Musirawas Ekspres mengatakan kalau anaknya sudah dua hari tidak pulang kerumah. Selama dua hari juga ia mencari tapi tidak ditemukan. "Saya mendapat informasi dari tukang ojek, kalau anaknya yang hilang sudah di RS," ungkap Barat sembari menjelaskan bahwa korban paling takut dengan air.


Kapolres Lubuklinggau AKBP H Yohannes Sik melalui Kasat Reskrim AKP Edwartu mengatakan bahwa korban meninggal dunia karena hanyut terbawa arus sungai kelingi. " Tidak ada tanda-tanda kekerasan ditubuh korban,"ungkapnya.(CW-01)

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More